Kolaborasi dengan Kemendikbud, Anak Muda NTB Ciptakan Aplikasi Mitigasi Bencana

oleh -92 kali dilihat
Peluncuran aplikasi mitigasi bencana
Wagub NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah melaunching SIM SPAB, Selasa, 26 Februari 2019/foto-Istimewa
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Anak muda Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tak mau kalah dari anak  muda Bali yang berhasil menciptakan rompi anti peluru dari tanaman gebang dan sumber daya listrik dari sampah canang.

Anak muda NTB yang tergabung dalam  komunitas Lumbung Inovasi (Linov) NTB dengan berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, mampu menciptakan aplikasi mitigasi bencana itu bernama Sistem Informasi Monev Satuan Pendidikan Aman Bencana (SIM SPAB).

Mereka menyadari saat ini Indonesia berada di zona yang “hobi” terkena bencana. Karena itulah anak muda tersebut termotivasi agar bisa mengatasi bencana dan kerugian yang bisa ditimbulkan sejak dini. SIM SPAB merupakan jalur pendidikan kebencanaan, khususnya bagi tenaga pendidik dan siswa yang ada di NTB

“Motivasi kami hanya ingin membantu kerja pemerintah daerah, agar mudah melakukan pendataan dan juga mengedukasi kebencanaan,’’ kata Lalu Rian Hari Wangi, salah satu anggota Linvoy,  Selasa 26 Februari 2019 lalu seperti yang ditayangkan Indonesiainside.id

KLIK INI: Dua Siswa di Bali Sulap Sampah Canang Jadi Sumber Listrik

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Hj Sitti Rohmi Djalillah mengapresiasi penemuan aplikasi tersebut. Ia mengaku kagum dengan kehebatan anak-anak muda NTB yang mampu menunjukkan jati dirinya dengan berprestasi di tingkat nasional.

“Anak-anak muda NTB hebat, bisa menunjukkan jati diri di tingkat nasional. Ini sangat membanggakan,’’ ujar Rohmi saat melaunching SIM SPAB di Hotel Lombok Astoria Mataram.

Aplikasi ini akan memberikan kemudahan bagi Dikbud dalam menginventarisir untuk mengumpulkan data sekolah-sekolah yang telah memberikan edukasi mitigasi bencana bagi guru dan siswanya. Dengan adanya data tersebut, akan menjadi acuan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan untuk penanganan dan pencegahan bencana di masa mendatang

SIM SPAB merupakan aplikasi pertama di Indonesia. Karenanya, Wagub Rohmi mengingatkan, yang terpenting adalah penggunaannya yang berkelanjutan dan mendatangkan kemanfaatan bagi masyarakat, bukan hanya di NTB tapi juga di seluruh provinsi di Indonesia.

KLIK INI: Ciptakan Rompi Anti Peluru dari Gebang, Armour Mike Harumkan SMAN 3 Denpasar

‘’Yang terpenting penggunaannya yang berkelanjutan, jangan sampai setelah dilaunching tidak diisi dan dimanfaatkan dengan baik,’’ ungkapnya.

Rohmi mengajak seluruh kabupaten/kota di NTB untuk memanfaatkan aplikasi hasil karya anak NTB yang telah diakui oleh pemerintah pusat ini, sebagai sarana dalam mempermudah memberikan sosialisai dan edukasi bencana di NTB yang saat ini telah menjadi tanggungjawab pemerintah daerah. Agar Pemda mengerti dan lebih memahami terkait proteksi dan mitigasi bencana di masa yang akan datang.

‘’Mari kita tunjukkan pada tingkat nasional dan seluruh provinsi di Indonesia, bahwa kita bisa menggunakan ini. Dan alat ini pertama di Indonesia. Proteksi yang paling penting, tindakan preventif sebisa mungkin jangan ada bencana yang disebabkan tindakan manusia. Kita harus tegas, terutama dalam mengatasi sampah, kita sukseskan NTB zero waste, kita ubah sampah menjadi sumber berkah.

Rohmi berharap,  aplikasi yang diciptakan anak muda NTB tersebut bisa membawa berkah, anak NTB semakin maju dan membawa dampak positif bagi Indonesia. Ke depan aplikasi tersebut akan menjadi sistem proteksi dini kebencanaan, yang telah disinkronkan dengan aplikasi SIAGA dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah, sebagai langkah mitigasi terhadap kemungkinan-kemungkinan terjadinya bencana. (ir)