Kisah Burung yang Terbang ke Maluku dengan Pesawat

oleh -1,183 kali dilihat
Negeri Kaya, Begini Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia!
Burung nuri saya hitam/foto-hobinatang
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Burung yang pulang ke Maluku itu, adalah burung sitaan. Kepulangan ke habitat asalnya adalah ‘kemerdekaan’ bagi mereka.

Mereka yang merasakan hawa kemerdekaan adalah kakatua putih 3 ekor, kakatua tanimbar 2 ekor, kakatua maluku 25 ekor, nuri bayan 19 ekor, nuri maluku 16 ekor, nuri sayap hitam 1 ekor, kasturi ternate 5 ekor dan perkici pelangi 4 ekor.

Keseluruhannya berjumlah 75 ekor burung. Mereka adalah hasil sitaan yang dilakukan oleh petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sumatera Utara,  Balai Besar KSDA Jawa Timur dan Balai KSDA DKI Jakarta.

Kepulangan ke 75 burung tersebut merupakan rangkaian dari  peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN), pada hari Selasa, 11 Agustus 2020.

KLIK INI:  Burung Madu Sriganti, Si Arsitek Mungil yang Penting bagi Ekosistem

Burung-burung itu tidak terbang sendiri, tetapi diterbangkan melalui pesawat. Untuk burung sitaan BBKSDA Sumatera Utara sebanyak 14 ekor. Mereka diterbangkan ke Maluku menggunakan pesawat Garuda Indonesia (GA 193) dari Medan transit di Jakarta.

Saat transit, mereka   pemeriksaan kesehatannya di terminal kargo oleh dokter hewan dari Balak KSDA DKI Jakarta.

Dalam waktu bersamaan burung sitaan asal Maluku oleh Balai Besar KSDA Jawa Timur juga diterbangkan ke Ambon menggunakan pesawat Lion Air (JT 0786).

Seluruh satwa yang diangkut ditempatkan di dalam kandang transport sesuai dengan standar penerbangan (IATA).

Pelepasliaran di habitat aslinya, rencananya sebanyak 10 ekor burung kakatua maluku, 9 ekor nuri maluku, 4 ekor perkici pelangi.

KLIK INI:  Hari Bumi, Slank Dukung Upaya Perlindungan Hutan di Maluku dan Papua
Tidak hanya burung

Satwa yang dipulangkan ke Maluku melalui pesawat bukan hanya burung, tetapi juga reptil. Reptil-reptil itu juga merupakan sitaan.

Setidaknya ada 69 ekor reptil telah berhasil dikembalikan ke wilayah sebaran habitat asalnya di Maluku.

Baik burung maupun reptil. Begitu tiba di  Bandara Internasional Pattimura Ambon satwa-satwa tersebut langsung dilakukan pengecekan kondisi kesehatan oleh petugas Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon dan petugas Balai KSDA Maluku.

Selesai proses administrasi kargo dan karantina di bandara seluruh satwa dipindahkan sementara ke kandang transit Balai KSDA Maluku. Satwa yang secara medis dan perilaku dinyatakan layak akan segera dilakukan pelepasliaran.

Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indra Eksploitasia mengatakan, pihaknya  terus berkomitmen untuk melakukan penyelamatan satwa liar yang menjadi korban kegiatan ilegal seperti perburuan dan perdagangan ilegal.

KLIK INI:  Kisah Febri, Garuda Muda dari Timur

“Satwa hasil sitaan kegiatan ilegal tersebut harus segera dikembalikan ke asalnya untuk dilepasliarkan agar sifat liarnya tidak hilang dan keseimbangan ekosistem di habitatnya tetap terjaga,” katanya.

Sementara itu, Kepala Balai KSDA Maluku, Danny H. Pattipellohy mengatakan,  69 ekor reptil jika dimungkinkan waktu pelepasliarnya akan dilaksanakan di kawasan konservasi Taman Nasional Manusela.

Sisanya akan dilepasliarkan di kawasan konservasi Suaka Alam (SA) Gunung Sahuwai yang berada di Kabupaten Seram Bagian Barat.

Sedangkan menurut Direktur Jenderal KSDAE, KLHK, Wiratno bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya konservasi in-situ, yaitu peningkatan populasi di alam melalui pengembalian satwa sitaan hasil peredaran illegal Tumbuhan dan Satwa Liar dilindungi (TSL).

Ia meminta emua pihak terutama Unit-unit Pelaksana Teknis KSDAE di daerah untuk terus melakukan pengawasan di pintu masuk dan keluar peredaran illegal TSL ini.

“Diharapkan komitmen semua pihak juga dapat untuk bersama-sama dalam melakukan upaya pelestarian TSL,” imbaunya.

Kini puluhan ekor burung dan reptil kembali ke habitat asalanya, harapan kita semoga reptil dan burung-burung yang lain segera pula kembali ke habitat asalnya. Agar bisa berkembangbiak dengan baik sehingga populasinya di alam dapat terjaga dan lestari.

KLIK INI:  Pesona Bidadari yang Menari di Hutan Maluku