Kenapa Para ilmuwan Menolak Peternakan Gurita?

Klikhijau.com – Masih ingat Paul, gurita yang meramalkan Spanyol juara Piala Dunia 2010 lalu. Ramalan Paul terbukti ampuh, Spanyol benar-benar keluar sebagai juara setelah mengalahkan Belanda di final.

Paul dianggap gurita sakti. Enam laga yang ia ramalkan di piala dunia 2010 itu, semuanya terbukti benar. Sontak saja si gurita itu menjadi buah bibir bagi pencinta sepak bola. Pamor gurita Paul pun melambung.

Sejak saat pagelaran Piala Dunia 2010 di Afrika itu, gurita dan Spanyol  sepertinya menjadi dua hal yang “nyaris” tak terpisahkan.

Jika tahun 2010 lalu, gurita Paul membuat Spanyol bersuka cita karena ramalannya benar, maka di akhir tahun 2021 ini, cerita gurita dan Spanyol cukup berbeda.

Semua bermula karena Spanyol akan membuka peternakan gurita pertama di dunia. Pembukaannya sendiri baru akan dimulai tahun 2022 mendatang.

Namun, kabar pembukaan peternakan gurita itu telah disambut dengan rasa cemas oleh banyak ilmuwan dan konservasionis.

Makhluk yang cerdas

Menurut mereka, hewan bernama ilmiah Octopoda ini tak bisa diternakkan, karena ia  adalah makhluk yang cerdas, ia dapat merasakan sakit dan berbagai macam emosi. Itulah sebabnya mereka tidak boleh dipelihara untuk makanan.

Gurita mendapat ancaman yang cukup serius dari para pemburu. Saat ini, hampir 350.000 ton gurita ditangkap dan dimakan setiap tahun. Mereka dianggap sebagai makanan lezat, terutama di seluruh Asia dan Mediterania.

Tergiur oleh permintaan yang tinggu, membuat  perusahaan di seluruh dunia telah menghabiskan waktu puluhan tahun. Mereka mencoba menemukan metode terbaik untuk membiakkan hewan ini di penangkaran.

Dan belum lama ini, perusahaan multinasional Spanyol yang bernama Nueva Pescanova telah mengumumkan bahwa mereka akan mulai memasarkan gurita yang dibudidayakan musim panas mendatang, dan mulai menjualnya pada tahun 2023.

Mereka memperkirakan bahwa mereka dapat menghasilkan hingga 3.000 ton gurita per tahun. Namun, mereka tidak mengungkapkan kondisi di mana hewan-hewan itu akan dipelihara, seperti ukuran tangki, makanan yang akan mereka makan, dan cara-cara di mana mereka akan dibunuh.

Dapat kritik keras

Pengumuman Nueva Pescanova bukannya disambut baik, tapi sebaliknya, disambut dengan kritik keras oleh sejumlah besar ilmuwan dan konservasionis.

Mereka ini mengklaim bahwa banyak penelitian membuktikan gurita adalah makhluk yang sangat cerdas. Ia mampu melakukan berbagai respons emosional, dan rentan mengalami rasa sakit dan kesusahan jika dilukai.

Hewan moluska yang berasal dari kelas Cephalopoda ini  memiliki otak yang besar dan kompleks. Ia   mampu mempelajari tugas-tugas dengan cepat.

Hewan dari Hewan dari ordo Octopoda ini telah diamati menggunakan kelapa dan kerang laut untuk bersembunyi dan membela diri. Ia sering kali dapat melarikan diri dari akuarium dan mencuri dari jebakan yang dipasang oleh orang-orang yang sedang memancing.

“Kami memiliki contoh organisme yang telah berevolusi untuk memiliki kecerdasan yang sangat sebanding dengan kita. Ini berpotensi bagaimana jika kita bertemu alien cerdas dari planet yang berbeda,” kata Dr. Jakob Vinther, ahli biologi evolusi di University of Bristol.

Sementara itu The Compassion in World Farming (CIWF), sebuah organisasi kesejahteraan hewan, telah mengirimkan keluhan tertulis ke beberapa pemerintah, mendesak mereka untuk melarang peternakan gurita.

“Hewan-hewan ini luar biasa,” kata Dr. Elena Lara, utusan penelitian CIWF. “Mereka soliter, dan sangat pintar. Jadi menempatkan mereka di tangki tandus tanpa stimulasi kognitif, itu salah bagi mereka.”

Selain itu, gurita tampak sangat teritorial, membuat para ilmuwan khawatir, jika lebih banyak hewan disimpan di tangki yang sama, mereka mungkin akan saling membunuh.

“Mereka adalah makhluk yang sangat kompleks. Saya pikir sebagai manusia kita perlu menghormati itu jika kita ingin bertani atau memakannya,” pungkas Dr. Vinther.

Setelah mendapat kritik dari para ilmuwan dan konservasionis. Apakah perusahaan  Nueva Pescanova akan meneruskan peternakan guritanya?

Sumber: Earth