Jusman Arsyad, Interpreneur yang Juga Respek pada Lingkungan dan Bencana

oleh -491 kali dilihat
Jusman Arsyad, Interprenur yang Juga Respek pada Lingkungan dan Bencana
Jusman Arsyad - Foto/Ist
Anis Kurniawan

Klikhijau.com – Jusman Arsyad (41) termasuk orang yang cukup sibuk di saat pandemi covid-19 merajalela. Bukan sebagai tim medis di rumah sakit, Jusman terpanggil dalam kapasitas sebagai pribadi yang juga interpreneur yang peduli pada situasi sosial.

Tak hanya berbagi hand sanitizer dan air isi ulang gratis, bersama komunitasnya Sinergi Gerakan Komunitas Peduli (SIGAP), Jusman dan kawan-kawan mensupport konsumsi relawan Covid-19, penggalangan dana untuk APD serta membagikan Sembako ke warga terdampak.

Setiap hari, di depan Kedai kopi “Kangen Coffee” di bilangan Jalan Andi Tonro Kota Makassar, Jusman menyiapkan hand sanitizer gratis.

Selama pandemi, cafenya yang populer dengan isi ulang tumbler gratis memang tutup sementara. Namun, melalui sosial media dan jaringan komunitasnya, Jusman mengajak siapa saja untuk mendapatkan produk “hand sinitizer” yang diraciknya sendiri.

KLIK INI:  Kisah Sukses Petani Jamur Mallawa dan Lelaki di Baliknya

Aksi-aksi semacam ini bukanlah hal baru bagi seorang Jusman. Sembari menggeluti bisnisnya antara lain IT shop, kedai kopi dan bisnis partner Enagic Japan (Kangen water), ia memang selalu terlibat dalam setiap ada bencana seperti banjir, gempa dan tanah longsor.

Dari sanalah, ia banyak belajar tentang pentingnya memiliki sikap “respect to nature”. Ia mulai menyadari bahwa kesadaran masyarakat agar peduli pada lingkungan harus dihidupkan. “Pada berbagai bencana alam bahkan penyakit, diantaranya karena krisis empati pada lingkungan,” katanya.

Sejak tahun 2015, Jusman menginisiasi kampanye pemakaian tumbler demi mengurangi beban sampah plastik. Di kedai kopi “kangen Coffee”, Jusman menerapkan satu konsep cafe ramah lingkungan. Setiap pengunjung yang datang disediakan kangen water gratis asalkan membawa tumbler.

Terinspirasi dari kebiasaan keluarganya berbagi air minum, ia padukan dengan kampanye tumbler yang dianggapnya satu cara efektif mengurangi volume sampah plastik.

Jusman menyadari betapa bahayanya sampah plastik terhadap lingkungan. Menurutnya, sudah saatnya setiap orang mengambil sikap, dimulai dari aksi kecil yang berdampak penting bagi perbaikan lingkungan.

KLIK INI:  Ilmuwan Stanford Kembangkan Gel Pencegah Kebakaran Hutan

Semua aksi sosial dan gerakan peduli lingkungan yang dilakukan, sungguh-sungguh panggilan hati. “Ini keinginan kuat untuk menjadikan diri ini punya kebermanfaatan buat manusia dan lingkungan,” ungkapnya.

Baginya, bisnis harus tetap berjalan namun aksi-aksi sosial juga tak kalah pentingnya. Jusman ingin terus menguatkan semangat kepedulian baik kepada sesama dan lingkungan, diantaranya dengan menjalin komunikasi dengan banyak komunitas-komunitas yang punya visi sama.

Bagaimana membangun harmoni antara bisnis dan aktivitas sosial? Bagi alumni STIMIK Handayani ini, semua ada porsi waktunya masing-masing.

“Bisnis dan kegiatan sosial bisa bersimbiosis mutualisme. Bisnis dapat mensupport kegiatan-kegiatan sosial, sebaliknya kegiatan sosial pun secara otomatis akan memperluas relasi. Dampaknya juga akan kembali pada pengembangan bisnis,” tuturnya.

Pada diskusi singkat dengan Klikhijau, Jusman Arsyad berpesan begini: Jika Anda tidak peduli lingkunganmu, maka dia pun akan mengabaikanmu.

Menurutnya, pandemi yang terjadi saat ini seharusnya semakin menyadarkan kita tetap hidup sehat dan bersih. Hidup yang harmoni dengan lingkungan dan tetap menerapkan aksi “zero waste”.

KLIK INI:  Jaga Ekosistem Mangrove, Band Wolftank akan Gelar Konser Amal