- Pantai yang Bersalin Nama - 13/04/2024
- Gadis Iklim - 07/04/2024
- Anak Kecil dalam Hujan - 30/03/2024
“Salah satu komitmen aku terhadap lingkungan adalah perhatian terhadap sampah. Aku sudah mulai mengolah sampah menjadi pupuk kompos. Di rumah aku menabung sampah.”
Klikhijau.com – Ungkapan Tasya Kamila di atas menunjukkan ia menaruh perhatian besar terhadap kebersihan lingkungan. Bahkan ia telah menjadi duta lingkungan hidup semenjak kelas 2 SMP hingga saat ini.
Saat itu yang menjabat Menteri Negara Lingkungan Hidup adalah Rachmat Witoelar. Tasya masuk dalam jajaran artis yang diajak peduli lingkungan.
Selain Tasya, lebih dari 40 artis, seniman dan budayawan dinobatkan sebagai duta lingkungan pada tanggal 03 Maret 2006 lalu.
Dengan menjadi duta lingkungan sejak masih remaja, akhirnya menginspirasi artis berdarah Minangkabau dan Jawa ini untuk terus bergelut di bidang lingkungan. Bahkan dalam kesehariannya ia memilah sampah rumah tangganya sendiri.
Di rumah istri Randi Bachtiar ini bahkan memiliki tabung komposter pribadi atau alat yang digunakan untuk membuat pupuk dari sampah sisa makanan.
“Aku pisahkan sampah basah yang bisa terurai alami seperti sisa makanan, kulit buah, dan daun-daunan. Setelah dimasukkan ke tabung komposter, disemprot dengan bioaktivator (pengurai) lalu tunggu 3-5 hari, pupuk cair sudah bisa dipakai,” terangnya.
Ajak masyarakat sadar lingkungan
Mantan penyanyi cilik ini mengajak masyarakat, khususnya generasi milenial agar sadar lingkungan. Apalagi menurutnya 75 persen masyarakat Indonesia tidak bisa mengolah sampahnya dengan baik.
Alhasil 70 persen sampah yang dihasilkan penduduk Indonesia hanya berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Sebanyak 70 persen sampah yang diproduksi manusia berakhir di TPA. Hanya sebagai kecilnya saja yang diambil oleh para pemulung untuk diolah dan dijual kembali untuk mendapatkan keuntungan,”
Jadi, bagaimana mengatasi sampah dan ramah lingkungan. Seseorang bernama Yanuar berbaik hati membagi tips dari Tasya Kamila yang dipublikasikan di tamboramuda.org untuk masyarakat Indonesia, khususnya kaum milenial.
- Buang sampah pada tempatnya
- Mengelola sampah sesuai dengan jenisnya, sampah organik bisa dimanfaatkan menjadi kompos
- Hemat energi : matikan lampu, matikan AC, cabut colokan charger ketika tidak digunakan
- Hemat air : tidak berlama-lama mandi, mematikan keran saat mencuci.
- Mengurangi polusi dengan menaiki transportasi umum, mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, menggunakan sepeda “bike to work, to school”
- Mengurangi penggunaan plastik dengan membawa tas belanja sendiri dan botol minum sendiri.
- Menanam bibit pohon di pekarangan atau pada lahan yang terbengkalai.
- Budidaya tanaman sekitar rumah melalui tanaman pot atau hidroponik
Isu lingkungan adalah isu yang global. Mesti dianggap serius karena menyangkut kemashalatan banyak orang.
Sayangnya hal tersebut belum menjadi perhatian oleh banyak orang. Iya, sayangnya masih sangat banyak yang abai.
