Ingin Rasakan Mandi Bersama Gajah, Ayo ke Aek Nauli!

oleh -291 kali dilihat
Memandikan gajah
Memandikan gajah/foto-dok KLHK
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Pada akhir tahun 2016, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sumatera Utara, Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Aek Nauli, dan Lembaga Vesswec membangun Aek Nauli Elephant Conservation Camp (ANECC) di Kawasan Hutan  dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Aek Nauli, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mewujudkan pengembangan konservasi, dan wisata ilmiah gajah di Indonesia, serta mendukung pengembangan pariwisata Danau Toba.

“Pembangunan ANECC ini bertujuan untuk mengembangkan konservasi gajah secara eksitu melalui program breeding, pengawetan genetik gajah, obyek penelitian dan pengembangan dan sekaligus sebagai sarana wisata ilmiah dengan model edutainment bagi masyarakat lokal, nasional maupun manca negara,” ujar Sekretaris Badan Litbang dan Inovasi KLHK, Sylvana Ratina.

KLIK INI:  Karena Gadingnya, Gajah Rugikan Negara 420 Miliar dan Populasinya Kian Menipis

Saat ini, terdapat empat gajah di sana, terdiri dari tiga betina dan satu jantan yang dipelihara di KHDTK Aek Nauli. Sebelumnya, keempat gajah tersebut berasal dari Kawasan Holiday Resort, Cikampak, Labuan Batu.

Keberadaan ANECC saat ini telah menjadi magnet baru bagi wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba. Selama tahun 2018, tercatat lebih dari 60.000 orang yang berkunjung ke ANECC. Masyarakat mengetahui ANECC umumnya dari media sosial, dan teman. Tujuan mereka berkunjung sebanyak 80% karena penasaran untuk melihat dan berfoto dengan gajah dari dekat.

Saat ini, pengunjung ANECC dapat menyaksikan beragam atraksi gajah pada panggung teater, bersentuhan, berfoto, memberi makan sampai mandi bersama gajah yang didampingi oleh mahout/pelatih gajah. Bagi pengunjung dapat juga ikut ‘ngangon’ gajah di dalam hutan KHDTK Aek Nauli bersama para mahout.

KLIK INI:  Aek Nauli Hadirkan Konservasi Eksitu Gajah Ramah Lingkungan

Atraksi gajah sendiri biasanya hanya dilakukan pada hari libur di mana pengunjung akan mendapatkan ilmu pengetahuan tentang kehidupan dan perilaku gajah dan menikmati beberapa atraksi seperti gajah berhitung, gajah mengalungkan bunga dan menendang bola.

“Bagi masyarakat Simalungun dan sekitarnya, yang ingin mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang berkesan bersama gajah, silahkan berkunjung ke ANECC,” ajaknya.

KHDTK Aek Nauli memiliki wisata eksotis lain, di samping gajah jinak, yaitu kegiatan memanggil Siamang (Symphalangus syndactylus). Siamang dapat dipanggil dengan cara meniup terompet yang terbuat dari tanduk kerbau. Bila sudah mendengar suara terompet, siamang akan langsung menuju ke arah pawang dengan bergayut dari dahan ke dahan.

KLIK INI:  BBKSDA Sulsel Inspirasi Anak-Anak Muda di Kota Palopo Agar Peduli Satwa

Dengan bahasa tertentu yang terekam dalam memori, siamang dapat dipanggil untuk datang, menyapa dan berinteraksi dengan pengunjung. Pengunjung kemudian dapat memberi makan maupun berfoto dengan siamang. Perilaku siamang baik individu maupun berkelompok memiliki keunikan tersendiri yang menarik untuk dinikmati pengunjung taman kera dan akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

Untuk mencegah punahnya siamang, diperlukan campur tangan para pihak dalam menjadikan keberadaan siamang sebagai objek wisata dan riset sehingga dapat mendatangkan manfaat bagi daerah tanpa harus mengganggu atau menangkap satwa tersebut #

KLIK INI:  Gajah Saja Buang Sampah Pada Tempatnya, Kok Kamu Tidak?