Hartmut Schwarzbach dan Potret Tragedi Tiga Dimensi di Bumi

oleh -466 kali dilihat
Foto Hartmut Schwarzbach, fotografer asal Jerman pemenang "UNICEF Photo of The Year 2019", foto: UNICEF
Anis Kurniawan

Klikhijau.com – Seorang fotografer berkebangsaan Jerman, Hartmut Schwarzbach berhasil menangkap sebuah fenomena sosial melalui fotonya. Hartmut mengabadikan sebuah gambar anak perempuan asal Filipina bernama Wenie yang sedang memulung potongan plastik.

Foto ini diberi penghargaan oleh UNICEF sebagai “Photo of The Year 2019”. Lalu, apa yang menarik dari foto itu? UNICEF beralasan, foto itu menangkap tragedi tiga dimensi “jaman now” yaitu kemiskinan, polusi dan pekerja anak.

Ada cerita di balik foto, betapa Wenie yang berada di antara sampah plastik yang berseliweran, sesungguhnya juga sedang bekerja. Ia mencari nafkah untuk keluarganya dengan memulung limbah. Plastik-plastik yang ia kumpulkan akan ia jual ke seorang pendaur ulang.

Wenie yang tersisih dari dunia yang dihantui kesenjangan sosial adalah representasi warga miskin. Dalam keadaan yang serba terbatas, kaum marjinal seperti Wenie selalu punya cara bertahan hidup. Walau masih tergolong anak-anak, ia berdiri dan berjuang melawan kemalangan hidupnya.

KLIK INI:  Tolong, Jangan Panggil Saya "Kamu Bau!"

Foto Harmut ini sungguh-sungguh mengandung sebuah pesan universal atas tragedi tiga dimensi yang meluas ke berbagai negara. Lagi-lagi soal sampah dan kemiskinan.

Saat foto tersebut dibuat sekitar dua tahun lalu, Wenie masih berusia 13 tahun. Menurut laporan UNICEF, tidak sedikit anak-anak di Filipina memang terpaksa mengumpulkan sampah di perairan Manila demi bertahan hidup.

“Mereka mempertaruhkan kesehatan dan seringkali juga nyawanya ketika mereka berada di air yang terkontaminasi kuman untuk mencari nafkah guna bertahan hidup,” kata Hartmut.

Harmut kini bekerja sebagai jurnalis foto lepas di sejumlah majalah di Jerman (termasuk dua majalah besar yakni Der Spiegel dan Stern). Harmut juga aktif di berbagai organisasi kemanusiaan.

Beberapa tahun terakhir, Hartmut  memang fokus mengamati isu-isi kemiskinan dan dampak sampah plastik di seluruh dunia. Ia sangat prihatin dengan anak-anak yang hidup di kawasan kumuh, jumlahnya tak sedikit padahal mereka juga adalah pewaris kehidupan di bumi yang punya hak hidup layak.

Jepretan Hartmut sekaligus memberi pesan akhir tahun, tentang masalah tiga dimensi yang mendesak diselesaikan di tahun-tahun mendatang. Bila tidak, akan semakin banyak anak bernasib suram seperti Wenie.

KLIK INI:  Aksi Spontan KP2K Jauhkan Permandian Bravo 45 dari Sampah