Hari Hutan Sedunia, Saat Tepat Merawat Kesadaran akan Pentingnya Peran Hutan

oleh -394 kali dilihat
Hari Hutan Sedunia, Saat Tepat Merawat Kesadaran akan Pentingnya Peran Hutan
Ilustrasi hutan/foto-Ist
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Jagad raya twitter ramai oleh ucapan selamat Hari Hutan Sedunia. Namun, ucapan serupa itu tak banyak saya ditemukan di media sosial lain, semisal facebook.

Apakah pengguna twitter lebih peduli pada kelestarian hutan? Tentu terlalu dini jika harus disimpulkan.

Namun, satu fakta yang perlu pahami, peringatan Hari Hutan Sedunia atau International Day of Forest. Memang  belumlah terlalu tenar, usianya juga belum terlampau lama.

Meski demikian, ucapan peringatan yang disertai dengan harapan dan juga “bela sungkawa” tetap ramai di dunia maya. Entah bagaimana di dunia nyata.

Saking banyaknya ucapan itu, bahkan Kantor Staf Presiden juga menuliskan ucapannya  “Mari kita jaga bersama-sama agar hutan kita tetap bersih. Karena hutan adalah masa depan kita,” demikian kicau @KSPgoid lengkap dengan gambar ucapan peringatan Hari Hutan Sedunia 2021.

Di antara ucapan harapan dan “belasungkawa” para penggunan twitter, saya cukup tertarik dengan ciutan dari Executive Director Yayasan Pusaka,  Franky Samperante @angkytm.

KLIK INI:  Alih Fungsi Lahan Gambut di Kalteng dan Ilusi Suram Masa Lalu

“Hutan sumber hidup masyarakat adat. Lagu ini ungkapa suara hati perempuan adat Wambon: Hutan untuk perusahaan, hutan tidak boleh dijual. Kalau dijual kita tidak bisa makan sagu, kita tidak bisa makan daging, nanti kita hidup susah,” tulisnya memberi keterangan pada video yang ia unggah.

Video berdurasi 0, 44 detik itutersebut menampilkan 2 perempuan sedang menyanyi, yang kumudian menapilkan hutan sebagai latarnya, sebagian telah berubah jadi lahan perkebunan.

Sementara itu, beberapa akun twitter juga menginformasikan bahwa setiap enam detik, dunia kehilangan hutan primer seluas lapangan bola. Kabar itu tentu mengejutkan dan mengerikan.

Sedangkan Wikipedia mencatat, dalam setahun dunia kehilangan 13 juta hektare hutan. Luas hutanyang yang menghilang dari muka bumi itu setara dengan dengan luas negara Inggris.

Kehilangan hutan seluas itu merupakan kehilang  ekosistem yang ada di dalamnya, termasuk spesies tumbuhan dan hewan langka. Sekitar 80% keanekaragaman hayati berdiam di hutan.

Sebenarnya, tidak perlu Ada Hari Hutan Sedunia, sebab setiap hari bahkan jam sudah selayaknya dirayakan sebagai Hari Hutan. Itu jika disadari bahwa hutan adalah paru-paru dunia—tempat banyak mahkluk hidup menggantungkan hidupnya, termasuk manusia—tentunya.

KLIK INI:  BBKSDA Sulsel Peringati Hari Hutan dan Air dengan Kampanye Konservasi dan Tanam Pohon Bersama
Sejarah Hari Hutan Sedunia

Sebelumnya hari ini diperingati sebagai World Forestry Day pada tahun 1971, yang mengusulkan ide ini adalah Konferensi Organisasi Pangan dan Pertanian yang ke-16 yang jatuh setiap tanggal 21 Maret.

World Forestry Day  inilah yang berubah menjadi International Day of Forest atau Hari Hutan—yang  diperingati pertama kali pada tanggal 21 Maret 2013 berdasarkan resolusi PBB pada 28 November 2012.

Tujuan diadakannya Peringati Hari Hutan Sedunia adalah untuk menyadarkan seluruh masyarakat  betapa pentingnya menjaga kelestarian hutan bagi keberlangsungan seluruh makhluk hidup di bumi.

Sebab jika hutan rusak, maka secara otomatis alam semesta atau ekosistem  akan kacau balau. Korban banyak berjatuhan, mulai dari satwa, tumbuhan, air hingga manusia.

Menurut beberapa catatan dampak dari penggundulan hutan atau deforestasi mengakibatkan tidak terserapnya 12-18% emisi karbon yang ada di sekitar kita.

KLIK INI:  Kisah Seekor Anjing Selamatkan Bayi yang Dikubur Hidup-Hidup di Thailand

Maka dengan adanya,  Peringatan Hari Hutan Sedunia diadakan dengan tujuan agar kita semakin sadar dan peduli tentang betapa pentingnya hutan bagi kehidupan setiap makhluk hidup yang tinggal di bumi tercinta ini

Kenapa pula hutan harus di jaga? itu karena kita membutuhkan hutan, bukan hutan yang mebutuhkan kita (manusia). Percayalah, hutan akan baik-baik saja tanpa manusia, tapi manusia tak akan baik-baik saja tanpa hutan.

Namun ada yang aneh, yang ingin menjaga hutan adalah manusia. Namun,   manusia pulalah yang merusaknya. Tujuannya merusak sederhana saja, agar kehidupan manusia bisa lebih sejahtera. Tapi kita tak menyadarinya, jika hutan rusak kesejehateraan akanmenghilang.

Itu karena fungsi hutan sangat banyak, di antaranya sebagai  penyedia oksigen terbesar di bumi, penyediakan segala sumber obat-obatan herbal,  penampung air secara alami, bisa menahan dingin dan panas, pendingin alami suhu di permukaan bumi, rumah bagi seluruh makhluk hidup di bumi, dan sebagai penyeimbang iklim.

Masih tega merusak hutan?

KLIK INI:  Apa Nikmatnya Mudik dengan Membawa Tumbler?