Halo-Halo Karhutla, Cara Kalimantan Barat Kampanyekan Zero Asap

oleh -296 kali dilihat
Ilustrasi waspada asap
Ilustrasi waspada asap/foto-picbear.org
Irhyl R Makkatutu

Klikhijau.com – Pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tidak hanya pengawasan atau patroli di daerah-daerah rawan kebakaran hutan saja. Tapi salah satunya juga dengan kampanye.

Kampanye pencegahan karhutla sebagai salah satu upaya pengendalian karhutla dengan cara sosialisasi baik secara langsung maupun menggunakan media seperti spanduk, poster, stiker dan alat peraga lainnya yang berisi konten pencegahan karhutla.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Kepolisian Daerah setempat sama-sama bertekad agar provinsi itu “zero asap” sejak tahun 2015. Maka dari itu pemerintah memberikan dorongan kepada masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga dan mencegah kebakaran lahan gambut.

KLIK INI:  KLHK Libatkan Masyarakat dalam Penanganan Karhutla

Dibentuknya masyarakat peduli api adalah hal yang sangat baik dalam upaya pencegahan dini. Demi mencegah makin melebarnya kebakaran hutan dan dampaknya, semua pihak kini bahu membahu mengatasi kebakaran hutan di Kalimantan khususnya Kalimantan Barat.

Pentingnya pengetahuan dan cara menangani serta bahaya yang ditimbulkan, membuat Manggala Agni DAOPS Pontianak, Kalimantan Barat, menyelenggarakan kampanye Pencegahan KARHUTLA di wilayah Pontianak dengan cara yang tak biasa.

Inovasi kreatif dimunculkan Manggala Agni Daerah Operasional (Daops) Pontianak dalam melakukan kampanye pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Agar lebih membumi dan merakyat, Manggala Agni Daops Pontianak merancang kendaraan khusus yang digunakan untuk keliling desa-desa rawan melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Kegiatan ini kemudian disebut dengan Halo-Halo Karhutla. Tim Daops Manggala Agni Pontianak sengaja memodifikasi motor operasional Manggala Agni dengan menambahkan bak di belakang untuk menyimpan pengeras suara dan bahan-bahan kampanye.

KLIK INI:  Drainase Pertanian Berpotensi Jadi Penyebab Karhutla

Kegiatan sosialisasi atau kampanye terkait pencegahan kebakaran hutan dan lahan perlu ditingkatkan terutama di daerah yang rawan kebakaran sebagai upaya pencegahan dini dari kabut asap.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Raffles B. Panjaitan menambahkan bahwa dalam pencegahan karhutla di tingkat tapak, pelibatan dan pendekatan kepada masyarakat menjadi hal yang sangat penting.

Pendekatan kepada masyarakat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti pada patroli terpadu dimana para petugas melakukan anjangsana dan sosialisasi kepada masyarakat.

Kami sangat mengapresiasi kreativitas Manggala Agni dalam melakukan inovasi Halo-halo Karhutla ini. Kiranya inovasi ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan pendekatan ke masyarakat secara lebih intensif, jelas Raffles.

Sahat Irawan Manik, kepala Daops Manggala Agni Pontianak menjelaskan bahwa melalui kampanye menggunakan motor ini, masyarakat diharapkan akan lebih mudah menerima kedatangan Manggala Agni, sehingga lebih mudah masuk ke tengah-tengah masyarakat untuk melakukan sosialisasi.

KLIK INI:  Padamkan Karhutla di Sumatera dan Riau, Manggala Agni KLHK dan Tim Gabungan Kerja Ekstra

Upaya pencegahan karhutla dilakukan dengan pendekatan hal-hal yang mudah diterima masyarakat. Masyarakat yang disasar memang sebagian besar merupakan pemilik dan pengolah kebun, sehingga sangat tepat menjadi sasaran untuk diberikan dasar-dasar pengetahuan pencegahan karhutla.

Melalui program Halo-Halo Karhutla ini, Manggala Agni melakukan kampanye kepada masyarakat dengan pesan suara yang sudah disimpan. Pesan suara ini berisi muatan himbauan-himbauan seperti tidak membakar lahan secara sembarangan, tidak membuang puntung rokok sembarangan terutama di musim kemarau, dan himbuan kepada masyarakat agar melapor apabila mengetahui adanya titik api atau melihat ada oknum membakar hutan atau lahan.

Halo-halo Karhutla juga dimanfaatkan Manggala Agni untuk berdialog secara langsung dengan masyarakat, sekaligus melakukan monitoring lahan-lahan rawan karhutla.

Perbandingan total Jumlah hotspot tahun 2018 dan 2019, periode 1 Januari  28 April 2019 berdasarkan Satelit NOAA terdapat 384 titik, pada periode yang sama tahun 2018. Jumlah hotspot sebanyak 451 titik, terdapat penurunan jumlah hotspot sebanyak 67 titik (14,86 persen).

KLIK INI:  Waspada Kemarau Panjang 2019, KLHK akan Intensifkan Pengendalian Karhutla