Dua Masalah Klasik Saat Membuat Eco Enzyme, Penyebab dan Solusinya

oleh -14,179 kali dilihat
Dua Masalah Klasik Saat Membuat Eco Enzyme, Penyebab dan Solusinya
komposisi bahan pembuatan eco enzyme -Foto/Zerowaste.id

Klikhijau.com – Bagi Anda yang masih pemula dalam membuat eco enzyme, tidak jarang mengalami kendala atau masalah yang menyebabkan hasilnya gagal atau tidak bisa dimanfaatkan.

Setidaknya ada dua masalah klasik yang sering terjadi dalam pembuatan eco enzyme. Pertama, Belatung muncul dalam wadah. Kemunculan belatung dalam wadah tentu mengagetkan. Itu pertanda ada yang salah dengan prosesnya.

Kemunculan belatung dalam wadah disebabkan karena wadah kurang tertutup rapat. Oleh sebab itu, bila mengalami kondisi seperti ini, solusi yang bisa dilakukan adalah perbaiki kerapatan wadah. Tempatkan wadah (tertutup) di bawah sinar matahari pagi selama 30 menit selama 3 hari dan periksa kembali setelah 7 hari.

Masalah kedua yang kerap terjadi dalam membuat eco enzyme adalah larutan yang dihasilkan berbau got atau ada jamur hitam. Kendala ini paling banyak dikeluhkan para pemula yang membuat frustasi tentu saja.

Penyebab larutan busuk dan berjamur adalah adanya kontaminasi mikroba ‘tidak baik’. Kemungkinan karena lokasi penempatan wadah yang kurang baik.

eco enzyme
Produk eco enzyme yang diluncurkan Klikhijau dan Manggala tanpa Sekat di Makassar – Foto: Ist
KLIK INI:  Kenapa Sih Harus Memisahkan Sampah, Apa Untungnya?

Solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah demikian adalah dengan memperbaiki kerapatan wadah.

Tempatkan wadah tertutup di bawah sinar matahari pagi selama 30 menit selama tiga hari. Lalu periksa kembali setelah 7 hari.

Namun, bagaimana bila bau got tidak hilang setelah 3 hari penjemuran dengan total 7 hari perbaikan? Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan memasukkan gula sejumlah takaran awal pembuatan. Lalu fermentasikan kembali selama 1 bulan.

Dua informasi tambahan

Selain informasi di atas, berikut dua informasi tambahan yang menarik diketahui perihal pemanenan eco enzyme:
1. Jika fermentasi berjalan dengan baik, larutan fermentasi akan beraroma alcohol setelah 1 bulan dan beraroma asam segar seperti cuka setelah 2 bulan.
2. Kemunculan lapisan jamur dan lapisan seperti jeli pada larutan fermentasi adalah hal yang wajar. Jadi, bila menemukan kondisi seperti ini Anda tidak perlu khawatir.

Pengemasan eco enzyme

Setelah 90 hari, eco enzyme siap dipanen dengan cara disaring dan disimpan pada wadah tertutup. Pengemasan hasil panen sebaiknya menggunakan botol kaca atau plastik bertutup rapat.

Disarankan para praktisi agar eco enzyme dikemas di botol-botol kecil untuk alasan kepraktisan dan penjagaan kualitas.

Demikianlah beberapa informasi menarik perihal eco enzyme, semoga bermanfaat!

*Diolah dari Modul Belajar Eco enzyme 2020

KLIK INI:  Bukan Kiriman Santet, Ini Sebab Mengapa Kelabang Masuk Rumah!