Dominggus dan Refleksi Peringatan Hari Air Sedunia 2020

oleh -433 kali dilihat
Dominggus dan Refleksi Peringatan Hari Air Sedunia 2020
Sumber air/Foto-Klikhijau.com
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Masih ingat Dominggus Kabnani? Jika tidak, mungkin masih ingat dengan kalimat ini, “Sekarang, sumber air su (sudah) dekat.”

Kalimat itu merupakan iklan yang dibuat salah satu merek air minum. Dibuat tahun 2008 lalu yang dibintangi oleh Dominggus. Saat itu Dominggus baru kelas VI SD.

Iklan itu mengajak kita untuk “bersyukur” dengan adanya air minum yang mudah diambil. Bahkan mengalir hingga ke dalam rumah.

Lalu apa hubungannya Dominggus dengan tulisan ini. Boleh dikata nyaris tak ada selain karena bocah itu mempopulerkan perihal air.

KLIK INI:  Menteri Siti Gelar Halal Bihalal Virtual, Para Dubes Apresiasi Kinerja KLHK

Dan tulisan ini juga memuat tentang air, apalagi hari ini, Minggu, 22 Maret 2020 merupakan Peringatan Hari Air Sedunia atau World Water Day

Air merupakan sumber utama bagi kehidupan. Bisa dibayangkan betapa ngerinya kehidupan ini jika tak ada air. Wajar pula jika banyak ungkapan, di mana ada air di situ ada kehidupan.

Hari air diperingati setiap tanggal 22 Maret di tahun yang berjalan. Yang secara resmi diumumkan pada acara Sidang Umum Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) pada 22 Desember 1992 di kota Rio de Janeiro, Brasil.

Tujuan perayaannya, yakni sebagai usaha-usaha menarik perhatian publik akan pentingnya air bersih dan usaha penyadaran untuk pengelolaan sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan

PBB bersama anggotanya termasuk negara Indonesia memutuskan Hari Air Sedunia atau World Water Day jatuh pada 22 Maret dan mulai diperingati sejak tahun 1993.

KLIK INI:  Awal Tahun, Toraja Dihantui Bencana Tanah Longsor

Setiap tahun , peringata hari air sedunia mengambil tema khusus yang berbeda-beda. Misalnya tahun 2020 ini, tema yang dipakai adalah “Water and Climate Change” (Air dan Perubahan Iklim).

Air dan perubahan iklim dua hal yang saling berkaitan erat. Laman worldwater memuat bahwa dengan beradaptasi efek air dari perubahan iklim akan melindungi kesehatan dan menyelamatkan nyawa manusia.

Karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk memakai air lebih efisien dan dan mengurangi gas rumah kaca. Setiap orang pun berperan untuk menjaga air.

Bagaimana dengan kondisi air Indonesia

Keadaan air di Indonesia, terutama air permukaan seperti sungai, danau dan sebagainya sudah sangat menyedihkan terutama di kota besar.

Penilaian di atas diungkapkan oleh Dosen Teknik Lingkungan Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya, Prof Nieke K. Menurutnya ada sekitar 75 persen air permukaan dicemari oleh limbah domestik, yaitu limbah rumah tangga dari aktivitas penduduk.

“Air tanpa dikelola secara benar bisa berdampak peperangan yang mungkin dapat terjadi karena ini sesuatu yang memang sehari-hari dibutuhkan untuk memenuhi hidup dan kesehatannya,” ungkapnya seperti yang dimuat Liputan6, Minggu, 22 Maret 2020.

KLIK INI:  Harimau Sumatera Serang Seorang Pekerja di Riau Hingga Tewas

Nieke menerangkan bahwa perlu menjaga kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air di Indonesia. Menurutnya, menjaga kondisi air tersebut memerlukan penguatan di seluruh aspek baik teknologi, sosial budaya, ekonomi dan teknis. Ia menilai perlu ada sinergi dari seluruh aspek tersebut dan tetap berinovasi untuk menjaga air.

Tema dari tahun ke tahun

Tema Peringata Hari Air Sedunia mengalami perubahan setiap tahun. Jika tahun ini mengambil tema air dan perubahan iklim, lalu bagaimana dengan tema pada tahun-tahun lalu? Daripada penasaran, Klikhijau telah merangkum tema peringatan hari air sedunia:

2020: Water and Climate Change” (Air dan Perubahan Iklim)
2019: Water for All, Leaving No One Behind (Air untuk Semua: Tidak Meninggalkan Siapa pun di Belakang)
2018: “Nature From Water” atau Nature-based Solutions for Waters (Solusi Berbasis Alam untuk Air)
2017: Wastewater:The Untapped Resource (Air Limbah: Sumber Daya yang Belum Dimanfaatkan)
2016: Water and Jobs (Hubungan Air dan Pekerjaan yang Dimiliki)
2015: Water and Sustainable Development (Air dan Pembangunan Berkelanjutan)
2014: Water and Energy (Air dan Energi)
2013: Water Cooperation (Tahun Kerja sama Air Internasional)
2012: Water and Food Security (Air dan Ketahanan Pangan)
2011: Water for Cities (Air untuk Perkotaan)
2010: Clean Water for a Healty World (Air Bersih Untuk Dunia yang Sehat)

Tema tahun 2000an

2009: Trans Boundary Water (Air Lintas Batas)
2008: Sanitation (Berkaitan dengan tahun sanitasi internasional)
2007: Copying with Water Scarcity (Menanggulangi Kelangkaan Air)
2006: Water and Culture (Air dan Kebudayaan)
2005: Water for Life (Air untuk Kehidupan)
2004: Water and Disasters (Air dan Bencana)
2003: Water for Future (Air untuk Masa Depan)
2002: Water for Development (Air untuk Pembangunan)
2001: Water for Health (Air untuk Kesehatan)
2000: Water for 21st Century (Air untuk Abad 21)

Tema tahun 90an

1999: Everyone Lives Downstream (Setiap Orang Tinggal di Kawasan Hilir)
1998: Groundwater – the Invisible Resource (Air Tanah-Sumber Daya yang Tidak Terlihat)
1997: The World’s Water: is There Enough ? (Air Dunia: Apakah Cukup?)
1996: Water for Thirsty City (Air bagi Kota-kota yang Kehausan)
1995: Water and Woman (Air dan Perempuan)
1994: Caring for Our Water Resources is Everyone’s Business (Peduli terhadap Sumber daya Air adalah Tanggng Jawab Setiap Orang)

Keberadaan air adalah berkah yang patut disyukuri dan dijaga. Air merupakan sumber kehidupan utama bagi kehidupan di muka di dunia ini. Maka sudah sepantasnya kita memberi penghargaan terhadap air dengan tidak mencemarinya dengan cara berbagai jenis sampah dan tidak boros air. Agar air su (suda) dekat seperti yang diucapkan Dominggus tetap terjaga dan lestari untuk menunjang kehidupan kita di muka bumi ini.

KLIK INI:  Belantara Foundation Dorong Kolaborasi Mitigasi Perubahan Iklim lewat Perdagangan Karbon