Di Malaysia dan Thailand, Mereka Membakar The King of Fruit Demi Sensasi Baru

oleh -800 kali dilihat
Di Malaysia dan Thailand, Mereka Membakar The King of Fruit Demi Sensasi Baru
Ilustrasi durian bakar/ foto-istimewa
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Meski rasanya manis, tapi tak semua orang menyukainya. Bahkan banyak yang tak sukai baunya yang menyengat. Saat ini, khususnya di Makassar dan Gowa, di pinggir jalan sedang ramai diperjual belikan.

Indonesia memang negara yang unik. Untuk berjualan tak perlu memiliki toko, cukup memajang saja di pinggir jalan. Pembeli akan datang.

Buah yang sedang ramai dijual itu adalah durian. Si kulit berduri itu  merupakan buah yang banyak terdapat di daerah tropis.

Daging buahnya yang pekat membuat buah ini dijuluki sebagai king of fruit (raja buah-buahan).

Apalagi, harga jualnya di pasar yang relatif jauh lebih tinggi daripada jenis buah lainnya.

Bunga durian, keluar langsung dari batang atau cabang secara berkelompok. Buahnya bertipe kapsul berbentuk bulat, bulat telur hingga lonjong dengan panjang hingga 25 cm dan diameter hingga 20 cm.

KLIK INI:  Perihal Tumbler, Duta Maritim: yang Sulit itu Membudayakannya

Kulit buahnya tebal, permukaannya bersudut tajam. Warnanya hijau kekuning-kuningan, kecoklatan, hingga keabu-abuan

Si kulit berduri itu beragam jenis, ada yang berbiji besar, berdaging tebal, memiliki rasa sedikit pahit, berwarna kuning, dan sebagainya.

Biasanya,  dikonsumsi secara langsung dalam keadaan aslinya atau dijadikan campuran sebagai bahan es tertentu.

Di Indonesia, masyarakat juga mulai mengkomsumsi durian dengan di bakar  seperti halnya Malaysia dan Thailand.

Buah durian yang masih utuh terbalut kulit dibakar di perapian terbuka dengan api kecil selama 45 menit.

Setelah warna kulit berubah menjadi hitam, buah durian diangkat dan siap disajikan.

Seperti yang disajikan Kompas.com pada tanggal 11 Januari 2019. Cara penyajian durian ini beragam, bisa dengan cara membelah kulitnya, bisa juga dengan mengiris buah durian yang masih berkulit dengan pisau.

Tak dibutuhkan bumbu apa pun saat membakar durian ini. Durian yang sudah dibakar kulitnya menjadi tak keras dan mudah untuk diiris.

Menurut mereka yang sudah mencobanya, durian bakar ini memiliki rasa yang lebih manis dan tekstur daging yang lebih creamy.

Tren durian bakar ini diduga berawal dari Malaysia. Namun, karena kecepatan internet, tren ini berkembang hingga Thailand sejak 2016.

Bahkan, di Thailand terdapat vendor makanan yang mempopulerkan durian bakar ini. Di beberapa wilayah, misalnya Provinsi Phitsanulok menu ini banyak digemari masyarakat hingga menimbulkan antrian panjang di gerai penjualannya.

KLIK INI:  Biasa Dijadikan Lauk, Mangga Muda Ternyata Banyak Manfaat Kesehatan

Untuk masalah harga, durian bakar dijual dengan harga lebih mahal daripada durian segar biasa.

Di Thailan harga buah durian biasa dijual dengan harga 120 baht per kilogram atau sekitar Rp 52.000. Sementara, durian bakar dijual lebih tinggi, 250 baht atau sekitar Rp 110.000 per kilogram.

Di Indonesia  si raja buah ini memeliki beberapa nama,  di Jawa dikenal sebagai duren (bahasa Jawa, bahasa Betawi) dan kadu (bahasa Sunda).

Di Sumatera dikenal sebagai durian dan duren (bahasa Gayo). Di Sulawesi, orang Manado menyebutnya duriang, sementara orang Toraja duliang.

Di Kota Ambon dan kepulauan Lease biasa disebut sebagai Doriang. Di Pulau Seram bagian timur disebut rulen.

Setiap buah durian memiliki lima ruang  (awam menyebutnya “kamar”), yang menunjukkan banyaknya daun buah yang dimiliki.

Masing-masing ruangan terisi oleh beberapa biji, biasanya tiga butir atau lebih, lonjong hingga 4 cm panjangnya, dan berwarna merah muda kecoklatan mengkilap.

Biji terbungkus oleh arilus (salut biji, yang biasa disebut sebagai “daging buah” durian) berwarna putih hingga kuning terang.

Di kampung kamu, apa nama dan bagaimana penyajian durian?

KLIK INI:  Nikmatnya Es Kopiyor, Rekomendasi Andalan untuk Buka Puasamu!