Daur Ulang Sampah, Salah Satu Jurus Malaysia Perangi Plastik

oleh -634 kali dilihat
Selama PSBB, Sampah Plastik Meningkat dari Belanja Online dan Delivery
Ilustrasi plastik/foto-Media Indnesia
Irhyl R Makkatutu

Klikhijau.com – Daur ulang sampah jadi andalan berbagai negara untuk melawan sampah plastik. Tidak terkecuali Malaysia.

Malaysia menurut laporan Grup konservasi lingkungan WWF awal tahun ini  negara   penyumbang pencemaran laut terburuk dengan berada pada peringkat pertama.

Setiap warga negara Malaysia memproduksi sampah plastik sekitar 16 kg per orang setiap tahun. Konsumen sampah plastik terbesar di Asia masih ditempati oleh China.

Dan Indonesia berada pada urutan ke dua sebagai negara penyumbang sampah plastik di Asia. Tiga negara lainnya adalah Filipina, Thailand, dan Vietnam.

KLIK INI:  Ke Depan Sampah Jangan Dilihat sebagai Hal Tidak Berguna

Jika digabung keenam negara diperkirakan menyumbang 60 persen dari 8 juta ton sampah plastik  yang masuk  ke lautan dunia setiap tahunnya.

Malaysia seperti negara lainnya—berperang melawan sampah plastik. Belum lama ini  tim relawan Malaysia menyisir garis pantai resor Tioman.

Aktivitas itu dilakukan setiap akhir pekan. Tujuannya  untuk mengumpulkan sampah plastik yang tersapu di pantai berpasir putih di pulau itu. Pantai  yang terletak di Laut China Selatan.

Hanya saja, sampah-sampah yang dikumpulkan tidak dikubur atau dibakar,  mereka  melakukan daur ulang sampah-sampah tersebut dengan cara yang tidak biasa.

Cara yang ditempuh adalah sampah itu didaur ulang menjadi butiran plastik. Ketika telah menjadi butiran plastic kemudian disulap menjadi barang yang bernilai ekonomi. Mulai  dari suku cadang mobil hingga peralatan rumah tangga dan furnitur.

Meski begitu, Sydney Steenland, Pendiri Sea Monkey Project yang merupakan sebuah lembaga swadaya masyarakat yang terlibat dalam daur ulang limbah laut mengakui jika semua semua dibungkus menggunakan plastik sehingga menjadi agak sulit.

“Situasi ini tidak akan pernah berhenti jika Anda tidak memberi tahu orang-orang untuk berhenti menggunakan plastik terlebih dahulu,” katanya.

KLIK INI:  Terkait Tuduhan Asap Karhutla, Menteri LHK Kirimkan Surat Protes
Plastik di laut akan lebih banyak daripada ikan

Salah satu perusahaan yang bernama Heng Hiap, yang berbasis di negara bagian Johor, Malaysia selatan. Perusahaan ini merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan  yang bekerja dengan pemerhati lingkungan untuk mengumpulkan dan membersihkan sampah plastik di perairan Malaysia.

Seah Kian Hoe, pendiri Heng Hiap mengakui jika pencemaran laut merupakan suatu masalah yang harus diperangi

“Pencemaran laut menjadi masalah dan kami memutuskan untuk fokus pada bahan plastik yang terikat di laut,” katanya seperti dikutip dari Voaindonesia.

Sampah plastik adalah sampah yang sangat bandel dan manja. Ia tidak mudah terurai, butuh waktu yang cukup lama.

Keberadaannya sangat meresahkan, sebab bisa menimbulkan berbagai bencana, baik bencana alam maupun bencana kesehatan.

Hingga detik ini, belum ada cara yang dianggap tepat untuk mengurangi sampah plastik, khususnya yang berakhir di laut.

KLIK INI:  Gawat, Permendag Nomor 15 Tahun 2020 Menghilangkan Kewajiban Dokumen V-Legal!

Daur ulang, adalah salah satu cara yang dianggap mampu mengurangi sampah plastik. Sebab dengan adanya daur ulang produksi plastik yang baru secara otomatis akan berkurang.

Hanya saja, sebenarnya daur ulang hanyalah menunda saja waktu sampah plastik kembali menjadi masalah pada lingkungan.

Bagaimana dengan sampah plastik di Indonesia. Berdasarkan perkiraan World Economic Forum, akan ada lebih banyak plastik daripada ikan di lautan pada tahun 2050 nanti.

Data Bank Dunia menunjukkan bahwa kota-kota di Indonesia, khususnya wilayah pesisir, menyumbang sekitar 3,22 juta ton berbagai macam sampah ke lautan. Salah satu dari sampah itu adalah sampah yang paling bandel, yakni  sampah plastik.

Dari jumlah tersebut, puing plastik dapat mencapai 0,48 –1,29 juta metrik ton per tahun. Itu berarti tiap satu keluarga di Indonesia bisa menghasilkan antara 178 sampai 480 juta sampah plastik tiap tahunnya!

Hmmm, Malaysia dan Indonesia sepertinya akan bersaing jadi penyumbang sampah plastik terburuk di Asia jika tidak segera diatasi.

KLIK INI:  FOTO: Tragedi Badai dan Kepungan Sampah di Selayar