Klikhijau.com – Elektronik telah menjadi barang tak terpisahkan dari manusia sekarang ini. Kemunculannya memberi manfaat luar biasa—memudahkan manusia melakukan banyak hal, juga terhubung dengan banyak orang.
Meski banyak manfaatnya, tidak sedikit pula dampak buruknya. Dengan penggunaan alat elektronik yang masih, maka pemakaian sumber daya listrik pun meningkat.
Tak hanya itu, barang elektronik juga menjadi penyumbang sampah—namanya sampah elektronik.
Sampah elektronik pun telah menjadi salah satu permasalahan yang serius di berbagai negara. Sustainable Cycles belum lama ini mengeluarkan sebuah data yang menunjukkan jumlah sampah elektronik pada tahun 2021 mencapai 52 million tonnes.
Jumlah itu akan semakin menumpuk hingga tahun 2060 mendatang. Sebuah fakta yang mencengangkan, bukan?
Parahnya lagi, sampah jenis ini bisa menyebabkan polusi air, udara, dan tanah. Bahkan bisa memicu penyakit serius seperti penyakit kardiovaskular.
Barang yang menjadi sampah elektronik cukup beragam, misalnya laptop, TV, baterai, ponsel, tablet hingga memory stick.
Sampah jenis perlu ditanggulangi dengan baik agar tidak menyebabkan pencemaran dan penyakit. Ada berbagai cira bisa ditempuh untuk mengatasinya, di antaranya:
-
Memperbaiki yang telah rusak
Barang elektronik yang telah rusak sebaiknya diservis terlebih dahulu. Di Indonesia, sangat mudah menemukan ke tukang reparasi barang elektronik.
Jadi, sebelum membeli yang baru karena barang lama rusak, ada baiknya cobalah perbaiki terlebih dahulu agar tidak membeli yang baru.
-
Menjaga dan merawat
Bagaimana pun juga, barang elektronik adalah barang yang rawan rusak. Karenanya, perlu upaya untuk menjaga dan merawatnya agar tetap awet.
Setiap barang elekronik memiliki buku panduan, termasuk dalam hal pemakaian. Ikutilah aturannya agar barang bisa lebih tahan lama.
-
Mendonasikan yang lama
Jika kamu berniat mengganti barang elekronikmu dengan yang baru. Cobalah donasikan atau sumbangkan barang yang telah lama.
Cara ini bisa lebih bermanfaat daripada kamu menyimpannya. Barang yang lama disimpan berpotensi untuk rusak.
Dengan mendonasikannya, berarti mencegah orang lain untuk membeli barang baru. Selain itu akan lebih bermanfaat pula bagi orang lain.
Namun, sebelum mendonasikannya, pastikan data pribadimu telah terhapus sempurna. Telah banyak kejadian data pribadi seseorang bocor ke publik dari barang pribadinya
-
Dengan menjualnya
Jika tak ingin mendonasikannya, kamu bisa memilih cara lain, yakni dengan menjualnya. Meski harganya bisa terjun bebas, tapi setidaknya tidak menjadi sampah yang akan mencemari lingkungan.
Menyimpan data via online
Dengan menyimpan data via online, merupakan juga salah satu cara mengurangi sampah elektronik. Karena kamu tak perlu lagi membeli alat untuk menyimpan datamu.
Lagi pula layanan cloud untuk menyimpan data jauh lebih aman, juga bisa kamu akses di mana saja tanpa perlu biaya yang banyak.
-
Jangan gengsi menyewa
Jika pemakaian tidak lama dan tidak berkesinambungan, ada baiknya kamu menyewa saja alat elektronik. Cara itu bisa mengurangi sampah elektronik.
-
Jangan mudah membeli yang baru
Iklan elektronik dan inovasi yang terus bermunculan membuat kita akan tergiur membelinya. Namun, jika kamu berpikir jauh ke lingkungan. Sebaiknya jangan mudah tergiur untuk membelinya.
Tanyakan pada dirimu, sepenting apa manfaatnya jika kamu membelinya. Jangan sampai hanya akan jadi pajangan saja.
-
Berburu yang ramah lingkungan
Saat ini telah banyak barang elektronik yang ramah lingkungan. Kamu bisa mencari yang telah disertifikasi oleh Electronic Product Environmental Assessment Tool (EPEAT) atau yang berlabel Energy Star.
Barang elektronik yang ramah lingkungan. telah mencakup seluruh siklus hidup produk elektronik. Mulai dari desain produk, produksi, konsumsi energi dan daur ulang. juga mencakup tanggung jawab perusahaan dan aspek sosial.
-
Mendaur ulang
Mendaur ulang sampah, termasuk sampah elektronik adalah cara bijak untuk mengurangi sampahnya.
Selain langkah di atas, cara lain yang bisa ditempuh adalah menyebarkan informasi akan bahaya sampah elektronik, sehingga tidak baik dibuang sembarangan karena akan membahayakan lingkungan dan kesehatan makhluk hidup.