Begini Cara Aman Minum Paracetamol dan Efek Sampingnya

oleh -10,478 kali dilihat
Cara Aman Minum Paracetamol dan Efek Sampingnya
Paracetamol/Foto-shopee

Klikhijau.com – Di musim hujan seperti saat ini, beberapa orang bisa terserang flu dan demam. Ketika demam disertai pilek, paracetamol menjadi salah satu obat yang kerap dikonsumsi.

Tak jarang, banyak orang yang minum obat antipiretik ini bersamaan dengan beberapa obat lainnya.

Paracetamol atau acetaminophen merupakan obat untuk penurun demam dan pereda nyeri, seperti nyeri haid dan sakit gigi. Paracetamol tersedia dalam bentuk tablet 500 mg dan 600 mg.

Obat ini digunakan untuk mengobati rasa nyeri dan demam yang terkait dengan banyak kondisi.

KLIK INI:  Dahsyat, Ternyata Minyak Zaitun Menyimpan Rahasia Istimewa untuk Lelaki

Paracetamol bisa di temukan di toko besar maupun di kios-kios kecil. Berbentuk generik maupun merek dagang dalam bentuk tablet, kapsul, supositoria, dan syrup.

Obat ini termasuk obat yang sangat aman jik digunakan sesuai petunjuk yang ada. Meski begitu, tetap saja masih memiliki efek samping yang terjadi. Namun efek sampingnya tidak dirasakan semua orang.

Parasetamol juga bisa digunakan untuk semua usia. Mulai dari bayi hingga orang dewasa dengan dosis yang masing-masing berbeda.

Bahkan, pada semua tahap kehamilan pun aman digunakan. Paracetamol merupakan obat pilihan untuk pengobatan jangka pendek saat demam dan nyeri ringan selama kehamilan.

Meski obat ini diekskresikan dalam ASI dalam jumlah kecil, namun tetap aman untuk ibu menyusui.

Penggunaan paracetamol yang benar

Meski umumnya paracetamol aman digunakan, ada beberapa hal yang tetap perlu diperhatikan saat meminumnya.

Tips berikut bisa membantu agar terhindar dari efek samping parasetamol yang berbahaya.

Hindari mengonsumsi alkohol saat menggunakan obat ini. Alkohol hanya akan menimbulkan masalah tambahan pada hati.

Bahaya overdosis parasetamol lebih besar pada peminum berat yang terus-menerus dan pada orang dengan penyakit hati alkoholik.

Minumlah sesuai dosis yang dianjurkan serta hindari mengonsumsinya dalam jangka panjang. Hindari konsumsi lebih dari satu obat yang mengandung paracetamol pada saat bersamaan. Hal ini dapat menghasilkan dosis parasetamol maksimum.

Konsultasikan dengan dokter jika mengonsumsi parasetamol bersamaan obat-obatan lain atau jika mengonsumsinya terlalu banyak.

Hal ini sangat dianjurkan agar terhindar dari efek samping, terkena kerusakan hati yang serius di kemudian hari.

KLIK INI:  Ini Tips Agar Tetap Sehat Saat Konsumsi Menu Lebaran
Berbagai efek samping paracetamol

Sangat sedikit orang yang mengalami efek samping akibat penggunaan parasetamol. Namun, seperti obat lain, sebagian orang mungkin mengalami efek samping setelah mengonsumsi parasetamol.

Efek samping yang biasanya muncul, seperti mual, sakit perut, kehilangan nafsu makan, gatal, ruam, sakit kepala, urin gelap, tinja berwarna tanah liat, dan sakit kuning.

Selain itu, ada pula beberapa efek samping yang sangat jarang terjadi (1:1000). Muncul demam disertai gigil atau sakit tenggorokan yang tidak terkait dengan penyakit sebelumnya bisa jadi tanda dari reaksi alergi terhadap parasetamol.

Muncul luka pada mulut dan muncul bintik-bintik putih di mulut dan bibir. Dalam beberapa kasus, kadang terjadi pendarahan atau memar yang tidak biasa. Lemah, lesu, lelah, dan nyeri di punggung bagian bawah atau samping.

Jika salah satu efek samping paracetamol yang sangat jarang terjadi itu muncul, segeralah ke dokter.

Selain efek samping di atas, parasetamol mungkin menyebabkan efek yang lebih serius, seperti kerusakan hati. Hal tersebut bisa terlihat jika mata atau kulit berubah warna menjadi kuning.

Kerusakan hati bisa terjadi akibat dosis besar dan penggunaan jangka panjang. Bukan hanya itu, efek samping serius lainnya adalah iritasi lambung.

Kencing dan tinja berdarah juga merupakan efek samping parasetamol yang menandakan terjadinya iritasi pada lambung.

Jadi tetap ingat untuk tidak mengonsumsinya melebihi dosis yang tercantum dalam leaflet informasi yang disertakan dengan obatnya.

KLIK INI:  Hati-Hati, Konsumsi Protein Berlebih Bisa Sebabkan Kerusakan Hati