Klikhijau.com – Saya rasa sudah tak diragukan lagi jika di Indonesia ini ada banyak kekayaan alam dan kebudayaan yang dimiliki. Ini merupakan komponen penting dalam pariwisata Indonesia.
Pariwisata menjadi sektor ekonomi yang penting karena dapat meningkatkan penerimaan devisa. Pada tahun 2009, pariwisata berada pada urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit.
Data tahun 2016 dikutip dari Wikipedia, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia terhitung 11.525.963 juta lebih atau tumbuh sebesar 10,79% dibandingkan tahun sebelumnya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, provinsi yang paling sering dikunjungi oleh para turis salah satunya adalah Sulawesi Selatan.
Di Sulsel sendiri, beberapa daerah sedang gencar-gencarnya memperkenalkan destinasi wisata masing-masing daerah. Nah, destinasi wisata baru yang saya maksud pada artikel Daun Binahong, Obat Berbagai Penyakit dan Efek Sampingnya adalah destinasi wisata Mangrove Idaman Pantai Ra’ra.
Terletak di dusun Bonto Baru, Desa Balang Baru Kecamatan Tarowang dan berjarak sekitar 17 km dari kota Kabupaten Jeneponto. Sementara jarak dari jalan poros Jeneponto-Bantaeng sekitar 700 meter menuju arah pantai.
Kawasan wisata hutan mangrove di Kampung Ra’ra ini menjadi primadona baru di Kabupaten Jeneponto. Sejak diresmikan Januari 2019 lalu, destinasi ini mulai ramai dikunjungi warga sekitar dan dari berbagai daerah.
Di area kawasan saya melihat beberapa lampu berwarna-warni yang dibungkus dengan gelas plastik bekas yang di daur ulang menyerupai bola. Memiliki beberapa spot untuk foto bagi para pengunjung. Di sana juga tersedia tempat parkir untuk mobil dan motor, tong sampah dan toilet.
Untuk area parkir sendiri bertarif 2000 rupiah untuk motor, sedangkan untuk mobil dikenakan tarif 5000 rupiah per mobil.
Kata petugas karcis yang saya temui di pintu gerbang masuk area kawasan, destinasi itu dikelola sendiri oleh pemerintah setempat. Destinasi ini merupakan ide dari dari pemuda dan masyarakat setempat yang melihat potensi di Kampung Ra’ra. Hal ini kemudian mendapat respons dari pemerintah.
Dengan menggunakan dana desa seperti tertulis di papan informasi di area hutan mangrove, destinasi sudah bisa dinikmati oleh banyak orang. Karcis masuk pun terbilang murah, hanya 2000 rupiah saja perorang.
Selain menikmati hutan mangrove, saya juga bisa menikmati senja dari tempat ini. Jika sempat, berkunjunglah ke sana.
