Baha Polusi Udara Bagi Anak yang Perlu Diketahui

oleh -233 kali dilihat
konfrontasi.com
Ilustrasi polusi udara/foto-konfrontasi.com
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Bahaya polusi udara bagi anak semakin mencemaskan di tengah pesatnya urbanisasi dan industrialisasi. Tidak heran jika pada tahun 2017 lalu, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) membunyikan alarm tanda bahaya terkait masalah polusi udara.

United Nations Children’s Fund (UNICEF) yang merupakan adan PBB untuk masalah anak-anak menyebut bahwa pada saat ini, ada lebih dari 16 juta anak-anak berusia di bawah satu tahun di Asia yang tinggal di kawasan dengan tingkat polusi setidaknya enam kali lebih tinggi dari tingkat aman sesuai standar internasional yang diatur oleh World Health Organization (WHO).

KLIK INI: Selain Mantan, Polusi Udara Juga Bisa Merampas Kebahagian
Bahaya polusi udara bagi anak

Setiap hari seperti yang dimuat di Tempo.co, sekitar 93 persen anak di dunia, yaitu 1,8 miliar anak menghirup udara yang sangat tercemar. Sehingga menempatkan kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan mereka pada risiko yang serius.

Tragisnya, banyak dari mereka meninggal, bahkan WHO memperkirakan pada tahun 2016, sekitar 600.000 anak meninggal akibat infeksi paru-paru yang disebabkan oleh polusi udara.

Pada tanggal 29 Oktober 2018 WHO mengeluarkan laporan tentang polusi udara dan kesehatan anak, berisi tentang anjuran meresepkan udara bersih (prescribing clean air).

Selain itu, juga menekan dampak besar polusi udara di luar ruang dan udara rumah tangga terhadap kesehatan anak, terutama di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Laporan ini diluncurkan pada konferensi pertama WHO tentang kaitan antara pencemaran udara dengan kesehatan (Global Conference on Air Pollution and Health).

“Udara yang tercemar meracuni jutaan anak dan menghancurkan hidup mereka,” kata Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO. “Ini tidak dapat dimaafkan. Setiap anak harus dapat menghirup udara bersih, sehingga mereka dapat tumbuh dan mencapai potensi penuh mereka.” lanjutnya

KLIK INI: Bila Merasakan Hal Ini, Petanda Anda Sedang Dehidrasi Kronis

Salah satu penyebab anak-anak sangat rentan terhadap efek polusi udara karena mereka bernapas lebih sering. Bahkan sampai 50 kali per menit daripada orang dewasa yang hanya 30 kali per menit, dan menyerap lebih banyak polutan.

Selain itu, mereka juga hidup lebih dekat ke tanah, di mana beberapa polutan mencapai konsentrasi puncak di permukaan tanah. Justru pada saat otak dan tubuh mereka sedang berkembang.

Sedangkan bayi baru lahir dan anak juga lebih rentan terhadap polusi udara rumah tangga. Khususnya yang menggunakan bahan bakar dan teknologi pencemar untuk memasak, pemanasan ruang dan pencahayaan kamar.

Polusi udara mampu mengerdilkan otak anak (stunting our children’s brains) dan mempengaruhi kesehatan mereka dengan cara yang lebih ganas. Itulah bahaya polusi udara bagi anak yang perlu diketahui bersama.

KLIK INI:  KLHK Ajak Masyarakat Kedepankan Gotong Royong Sebagai Budaya Bangsa