Apakah Kau Hanya Akan Datang Sebagaimana Petang?

oleh -339 kali dilihat
Apakah Kau Hanya Akan Datang Sebagaimana Petang?
Ilustrasi/Foto-Andre-hijauart
Irhyl R Makkatutu
 Apakah Kau Hanya Akan Datang Sebagaimana Petang?

 

apakah kau hanya akan datang sebagaimana petang?
memulangkan segala yang telah hilang
kemudian sirna ketika rindu yang kulelapkan dibangunkan cahaya
seperti embun, diangkat dari daun-daun.

jangan pernah kau lupakan kicau burung-burung
aroma tanah basah dan warna-warna daun
jangan pernah kau lupakan sayap kupu-kupu yang gelap
; terbang dari waktu yang usang
juga kepak belalang
sebab asap sisa padi
tetap menyala di ladang-ladang hati.

 

Dingin di Dusun

 

Dingin yang panjang,
Lebih panjang dari matahari
Telah datang ke dusun kami

Ia dibawa angin, entah dari mana?
Langit kami jadi putih
Seputih serat biji kapuk yang dikumpulkan papuq
Agar kami dapat tidur dengan bantal empuk
bersama dingin yang ikut berbaring.

 

Malam di Dusun

 

malam di dusun hanyalah suara-suara
dari denting lonceng di leher sapi
dari kepak sayap ayam di ranting pohon
di halaman

sunyi hutan begitu dekat,
datang amat cepat
orang-orang seperti musnah
; jauh di dalam rumah.

Dames, 2017

 

Dusun di Kepalaku

 

aku terbangun bersama embun-embun
kokok ayam dari jauh,
bayang kebun dan daun-daun

dusun memenuhi kepalaku
di sini, orang-orang sedang mebajak,
mereka menanam masa silam begitu dalam

aku melihat tebing-tebing ampan
di sungai yang menggenang dalam
; menjadi kolam.
seseorang sedang berjalan pulang
di antara daun-daun dan ingatan yang panjang
kakinya basah oleh rumput di atas gundukan tanah.

 

Wahyu Nusantara Aji, lahir di Dusun Dames, 21 Oktober 1998. Karyanya pernah dimuat di Koran Suara NTB, Sastra Mata Banua, Banjarmasin dan beberapa media daring. Terhimpun dalam beberapa antologi bersama. Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Hamzanwadi semester akhir ini, aktif menulis di Komunitas Rabu Langit, sebuah komunitas nirlaba yang menggiatkan seni dan sastra di Lombok Timur, NTB.