Alliance Merilis Laporan Perkembangan Program Penanganan Sampah Plastik di Indonesia

oleh -418 kali dilihat
Alliance Merilis Laporan Perkembangan Program Penanganan Sampah Plastik di Indonesia
Ilustrasi sampah/foto-fixabay

Klikhijau.com – Alliance to End Plastic Waste (Alliance), sebuah organisasi nirlaba global yang berfokus menjawab tantangan untuk mengakhiri sampah plastik di lingkungan, pada Kamis (03 September 2020) merilis berbagai pencapaian yang telah dilakukan selama 18 bulan sejak organisasi tersebut dibentuk.

Laporan Perkembangan tersebut juga mencakup berbagai inisiatif khusus di Indonesia mengenai pengurangan, pengumpulan, pengelolaan, dan pendaurulangan sampah plastik.

Laporan Perkembangan ini juga mencakup bagaimana Alliance to End Plastic Waste membangun misi, visi, dan struktur organisasi. Termasuk strateginya untuk mempercepat eksekusi rencananya. Dan yang terpenting adalah menjalankan 14 program yang dipimpin oleh Alliance to End Plastic Waste terkait sampah plastik.

Kegiatan Alliance di Indonesia

Berikut beberapa kegiatan Alliance di Indonesia terkait penanganan sampah plastik:

  • Program STOP (Stop Ocean Plastics) di Kabupaten Jembrana, Bali Barat, untuk perancangan dan pembangunan layanan pengolahan sampah padat pertama di Kabupaten Jembrana yang akan bermanfaat bagi 150.000 penduduk lokal.
KLIK INI:  Presiden Jokowi, PM Belanda dan Perihal Pohon Damar yang Menawan

Tempat pengolahan sampah padat ini menyediakan sistem daur ulang penuh yang akan menciptakan lapangan pekerjaan baru dan permanen bagi penduduk lokal.

Alliance to End Plastic Waste dan Program STOP akan membuat sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan 20.000 ton sampah per tahun.

Langkah ini mendorong transformasi yang mendasar di setiap tingkatan masyarakat – warga, pemerintah, dan komunitas. Serta merupakan model yang efektif untuk kemitraan antara publik dengan pemerintah yang dapat diterapkan kembali di masyarakat di mana kebocoran sampah plastik di lingkungan sangatlah tinggi.

  • Program Plastic waste-free cities (PWFC) merupakan program untuk mencari solusi bebas sampah plastik di kota-kota yang memiliki tantangan ekologi dan sosial ekonomi yang paling rentan.

Di Indonesia, Alliance to End Plastic Waste telah memulai studi kelayakan di 20 – 30 kota di daerah semi perkotaan dan pedesaan yang bekerja sama dengan SYSTEMIQ.

KLIK INI:  Penampakan Sampah di Kanal Kota, Inikah Wajah Kita?

Studi kelayakan ini bertujuan menciptakan sistem pengumpulan dan pemilahan sampah lokal yang akan mengubah sampah plastik yang dikumpulkan dari lingkungan menjadi material untuk daur ulang lanjutan atau mekanikal.

  • Studi Kelayakan Daur Ulang Lanjutan untuk dua program di Bandung dan Mojokerto. Studi dibuat untuk mengetahui apakah kondisi di kota-kota tersebut mendukung investasi infrastruktur berskala besar yang dapat mengubah sampah plastik menjadi bahan baku petrokimia. Dan akhirnya diolah menjadi bahan bakar atau bahan plastik berkualitas tinggi.

Studi tersebut juga mencakup penilaian berbagai teknologi untuk menangani sampah plastik yang sulit didaur ulang. Juga bagaimana teknologi tersebut dapat berintegrasi dengan daur ulang mekanikal dalam sistem pengolahan sampah terintegrasi.

Tujuannya adalah untuk meminimalkan volume sampah plastik yang dibuang ke tempat pemrosesan akhir (TPA) atau dibakar, dan memaksimalkan nilai yang diperoleh dari bahan daur ulang.

  • Ocean Plastic Prevention Accelerator (OPPA) merupakan sebuah jaringan kolaboratif untuk solusi inovatif sistem pengelolaan sampah lokal dan sektor daur ulang di Surabaya.

OPPA saat ini menjalankan program Surabaya Waste Community Accelerator yang bekerja sama dengan delapan inovator lokal untuk mendukung dan meningkatkan pendekatan baru dalam memajukan pengelolaan sampah plastik dan infrastruktur daur ulang.

KLIK INI:  Studi Baru, Sungai di Dunia Menjadi Penghubung Sampah Plastik ke Lautan

OPPA juga meluncurkan Surabaya Access Pad, program tiga bulan yang secara eksplisit dirancang membantu usaha global yang menciptakan produk atau layanan inovatif untuk mencegah polusi sampah plastik ke laut di Surabaya.

55 Program Alliance

Laporan Alliance tersebut juga menampilkan 55 program yang dipimpin oleh para anggota Alliance to End Plastics Waste, dengan total investasi sebesar US$ 400 juta untuk mencari solusi untuk mengakhiri sampah plastik di lingkungan.

“Laporan Perkembangan ini menjabarkan kolaborasi dan kemitraan yang terkoordinasi secara global di antara 50 anggota dan para pendukung Alliance to End Plastic Waste. Kami telah membuat langkah besar dalam kurun waktu 18 bulan: 14 program di enam negara, dan kontribusi 55 program dari 22 anggota kami,” kata Jacob Duer, Presiden dan CEO Alliance to End Plastic Waste.

“Covid-19 tidak hanya berdampak buruk pada kehidupan dan bisnis tahun ini saja, tetapi juga mengancam Sustainable Development Goals dunia yang diharapkan bisa tercapai pada 2030. Laporan Perkembangan kami juga menjadi pengingat bagi semua pemangku kepentingan untuk terus fokus menangani sampah plastik dengan cepat dan akurat,” Pungkas Jacob.

KLIK INI:  Pantai-Pantai Terpencil di Samudra Hindia Dihuni 373 Ribu Sikat Gigi