Ahli: Konsumsi Makanan Tinggi Protein Bisa Berbahaya bagi Jantung

oleh -1,533 kali dilihat
Ahli: Konsumsi Makanan Tinggi Protein Berbahaya bagi Jantung
Makanan tinggi protein/Foto-kompas.com

Klikhijau.com – Protein penting bagi tubuh karena berguna sebagai sumber energi, bekerja sebagai neurotransmiter dan pembawa oksigen dalam darah. Kadar protein bagi tubuh sebesar 45-55 gram sehari.

Jumlah tersebut dapat terpenuhi dengan mengonsumsi daging, ikan, telur, susu, biji dan kacang-kacangan, serta sumber protein lainnya.

Kebanyakan jenis diet tinggi protein cenderung membantu menurunkan berat badan dan pembentukan otot. Tapi para peneliti mulai membincang apakah manfaat lebih besar daripada risikonya.

Beberapa studi terbaru bahkan menunjukkan makanan tinggi protein memberikan dampak kesehatan jantung dan sistem kardiovaskular.

KLIK INI:  Energi Terbarukan Bisa Kurangi Risiko Kesehatan Hingga 80 Persen

Sebuah studi pada manusia dilakukan oleh EClinicalMedicine, Pennsylvania State University.

Peneliti menghubungkan makanan tinggi asam amino dengan meningkatnya risiko kardiometabolik, berupa penyakit jantung, stroke dan diabetes.

Menurut peneliti, protein dianggap mengandung sedikit senyawa asam amino yang beragam di setiap komponennya. Beberapa mengandung atom unsur sulfur (belerang), sehingga diberi nama asam amino sulfur.

Dua asam amino sulfur ini muncul pada makanan tinggi protein, seperti metionin (asam amino yang diperlukan) dan sistein (asam amino yang semi-dibutuhkan).

Para peneliti juga menganalisis informasi tentang kebiasaan diet para peserta, termasuk perhitungan asupan nutrisi.

Mereka dikecualikan dari penelitian perorangan yang melaporkan memiliki asupan asam amino sulfur yang terlalu rendah.

KLIK INI:  Minum Kopi 3 Gelas Dapat Turunkan Berat Badan, Benarkah?
Temuan para peneliti

Penelitian yang juga mengukur berat badan partisipan menunjukkan, rata-rata asupan asam amino sulfur hampir 2,5 kali lebih tinggi. Ini jika dibandingkan dengan rata-rata asupan yang dibutuhkan.

Sementara rata-rata kebutuhan asam animo sulfur sekitar 15 miligram per kilogram berat badan per hari.

Lalu, para pengawas menemukan peserta yang mengonsumsi tinggi asam amino sulfur juga memiliki risiko tinggi memiliki kardiometabolik.

Hubungan keduanya masih berlaku bahkan setelah memisahkan beberapa faktor, termasuk usia, jenis kelamin, dan riwayat kesehatan seperti hipertensi dan diabetes.

Adapun sumber makanan yang paling banyak asam amino sulfurnya hampir ada pada semua bahan makanan, kecuali gandum, buah dan sayuran.

Pemimpin penulis penelitian Zhen Dong, Ph.D mengatakan, daging dan makanan tinggi protein lainnya juga mengandung tinggi asam amino sulfur.

“Orang yang mengonsumsi protein dari buah dan sayur juga ditemukan kadar asam amino sulfur, tapi lebih sedikit”, tambahnya.

Penelitian lebih lanjut akan memungkinkan mereka menemukan cara makan seperti apa yang memiliki risiko kardiometabolik.

KLIK INI:  Push Up Sebelum Tidur, Ini 8 Manfaat Ajaibnya Bagi Kesehatan