8 Dedikasi Abadi dari Aziil Anwar Sang Maestro Mangrove Indonesia

oleh -186 kali dilihat
8 Dedikasi Abadi dari Aziil Anwar Sang Maestro Mangrove Indonesia
aziil Anwar saat menerima Kalpataru
Anis Kurniawan

Klikhijau.com – Maestro mangrove tanah air, Aziil Anwar meninggal dunia pada Jumat 7 Mei 2022. Kabar ini menjadi duka mendalam bagi keluarga, kerabat dan para pegiat lingkungan.

Pak Aziil (sapaan akrabnya) digelar sebagai maestro mangrove atas dedikasinya selama puluhan tahun melestarikan mangrove di Majene Sulawesi Barat. Beliau dikenal konsisten pada niatannya menumbuhkan mangrove di karang cadas.

Buah tangannya kini telah terlihat dan dinikmati sebagai sebuah karya monumental. Kawasan mangrove yang dibangun Pak Aziil di Pantai Baluno Desa Binanga Kecamatan Sendana, Majene Sulawesi Barat telah menjelma sebagai satu kawasan penting dan strategis.

Selama hidupnya, beliau melestarikan mangrove dengan melibatkan keluarga dan warga di sekitarnya. Aksi tersebut adalah bagian dari keyakinannya bahwa pelestarian mangrove memerlukan partisipasi dan kolaborasi multi-pihak.

Berikut ini setidaknya 8 dedikasi abadi pak Aziil Anwar yang akan selalu terkenang sepanjang masa:

KLIK INI:  Kreditplus Bersama YKL Indonesia Tanam 2000 Mangrove di Makassar
  • Mendirikan MLC

Demi membuka ruang kolaborasi yang luas, Pak Aziil mendirikan Mangrove Learning Center (MLC). Organisasi ini bertujuan sebagai pusat edukasi bagi masyarakat, pemuda, dan mahasiswa dalam belajar mengenai ekosistem mangrove.

Kehadiran MLC ternyata memikat perhatian pemuda dan mahasiswa. Selama  bertahun-tahun, MLC menjadi ruang diskusi lintas komunitas. Pembawaannya yang riang dan bersahabat adalah daya tarik tersendiri bagi siapa pun yang datang ke MLC.

  • Kawasan mangrove yang instagramable

Daya tarik kawasan mangrove yang diinisiasi Pak Aziil di Baluno adalah pemandangannya yang eksotik. Mangrove yang ada di sana tumbuh di atas karang cadas. Inilah pesona tersendiri yang membuat kawasan tersebut sangat instagramable.

Tak heran bila orang-orang yang berkunjung ke sana dapat ber-swafoto ria. Selain itu, atas dedikasi pak Aziil pula sejumlah spot telah ditata semenarik mungkin yang membuat pengunjung betah di sana.

Sembari menikmati secangkir kopi atau lezatnya ikan bakar segar, angin sepoi yang tertiup menggoda fantasi. Terbayang, betapa kokohnya kawanan mangrove menghalau air laut yang pasang.

Lalu, pada sela-sela akarnya itulah ikan-ikan khas bakau dan kepiting berkembang biak mesra nan damai. Itulah menariknya kawasan mangrove, kita dapat merasakan sentuhan hutan, pantai dan ombak sekaligus.

Kawasan mangrove Baluno adalah satu tempat yang rekomended untuk dikunjungi.

KLIK INI:  Energi Penyelamat Bumi itu Bernama Mangrove, Teruslah Menjaganya!
  • Mangrove festival setiap tahunnya

Semasa hidupnya, Pak Aziil menginisiasi satu kegiatan yang cukup ramai bertajuk Mangrove festival. Kegiatan ini melibatkan anak-anak muda dari berbagai komunitas.

Selain belajar tentang mangrove, anak-anak muda juga akan melakukan pentas seni sastra selama festival yang menyuarakan isu-isu kampanye lingkungan.

“Impian terbesar saya adalah membuat mangrove sebagai life style di kalangan pemuda. Membuat mereka bangga bicara tentang mangrove, lalu mendiskusikannya di komunitasnya masing-masing,” tutur Pak Aziil pada sebuah wawancara dengan Klikhijau beberapa tahun silam.

  • Filosofinya dalam merawat mangrove

Niatan terdalam seorang Aziil Anwar dalam melestarikan mangrove adalah demi masa depan bumi. Pak Aziil bergerak dengan cinta.

Hal itulah yang membuanya bergerak konsisten hingga akhir hayatnya. Bagi Pak Aziil, merawat mangrove sudah seperti merawat anaknya sendiri. Sejak memulai menanam pada tahun 1990, mangrove tumbuh subur dan rindang. Itulah kunci kesuksesannya menumbuhkan mangrove di karang cadas.

  • Seniman dan musisi alam

Bakat seni seorang Aziil Anwar terbilang amat kental. Beliau menyukai musik dan menciptakan sejumlah lagu bertema alam.

Beberapa diantaranya sudah meraih penghargaan dan memenangkan kompetisi.

KLIK INI:  Kertas Undangan dari Jerami, Solusi Nikah Ramah Lingkungan

Kreativitas dan inovasi terus dilakukan Pak Aziil. “Dukanya itu, tidak bisa kaya, karena duit habis dipakai mencipta kreasi dan inovasi,” celotehnya menghibur diri.

Pada akhir tahun 2019, MLC menggelar Eco Music Festival, sebuah ajang kreativitas band lokal di Sulawesi Barat.

Festival ini melombakan kreativitas cipta lagu lingkungan, arasemen lagu lingkungan, dan lainnya.

  • Pria humoris dan senang berdiskusi

Saat berjumpa beberapa tahun silam, Pak Aziil terbilang seorang pria humoris yang sangat pandai bergaul. Tidak hanya itu, beliau juga sangat senang diajak diskusi hingga berjam-jam untuk ragam tema seperti isu mangrove, seni hingga kebangsaan.

Di MLC, Pak Aziil juga membangun rumah baca sebagai satu gerakan eco-literasi. Pernah suatu waktu, Pak Aziil ke Makassar dan betapa gembiranya saat kami menyerahkan sejumlah buku padanya untuk menambah koleksi di rumah bacanya.

  • Membangun Mangrove Berbasis Warga

Hingga tahun 2016 ini, sudah tumbuh sekitar 800.000 pohon mangrove di wilayah yang dirintis Aziil Anwar bersama warga dan komunitasnya. Di kawasan tersebut, beberapa jenis mangrove bisa ditemui antara lain; rhyzophora apiculata, rhyzophora stylosa, rhyzophora mucronata, bruguiera gymnorrhiza, avicenna marina, avicenna alba, ceriops tagal, aegiceras corniculatum, xylocarpus granatum, sonneratia alba, phemphis acidula, scaevola taccada, dan pandanus tectorius.

Di area Mangrove Learning Center (MLC) tersebut juga ada lokasi khusus untuk pembibitan. Kelompok pembibitan mangrove tersebut diberi nama ‘Kelompok Rimbawan Majene’.

“Kami melibatkan warga sekitar dalam pembibitan dan pemeliharaan mangrove,” jelas Aziil.

Perempuan paling banyak terlibat di pembibitan. Peran perempuan, kini telah menjadi sumber penghasilan tambahan bagi rumah tangga warga sekitar. Lumayan, setiap sekali penjualan, setiap anggota yang bergabung dalam kelompok pembibitan bisa memperoleh uang tambahan antara 3 hingga 5 juta.

Tidak main-main, produktivitas pembibitan mencapai 500.000 batang per tahun. Data penjualan di periode tahun 2013 hingga 2014 misalnya mencapai 397.000 bibit, dengan omset penjualan lebih dari 500 juta rupiah.

  • Peraih 3 penghargaan prestisius

Semasa hidupnya, Aziil Anwar telah menerima sejumlah penghargaan penting. Namun ada tiga penghargaan khusus untuknya yang terbilang prestisius antara lain: Penghargaan sebagai Pemuda Pelopor dari Presiden Soeharto 1993, Penghargaan Kalpataru dari Presiden SBY tahun 2003 dan Penghargaan Kahati Award tahun 2015.

Selamat Jalan Sang Maestro Mangrove Indonesia!

KLIK INI:  Hadiri Program Menanam Mangrove di Maros, Menko Marves Temui Alumni UID