6 Fakta Menarik Tentang Dokter Tirta dan Aksi Progresifnya Cegah Corona

oleh -801 kali dilihat
dokter Tirta
Dokter Tirta dengan gayanya yang nyentrik-Foto/IG @dr.tirta
Anis Kurniawan

Klikhijau.com – Nama dokter Tirta belakangan ini terkenal di masyarakat khususnya kalangan muda. Dokter muda bergaya nyentrik ini menjadi yang terdepan dalam aksi melawan corona (covid-19). Aksi baiknya mendapat pujian dan apresiasi dari banyak kalangan.

Nama lengkapnya Tirta Mandiri Hudhi, ia kini menjadi influencer yang aktif dalam kampanye pencegahan covid-19. Banyak netizen mengapreasiasi langkahnya, terutama setelah sang dokter muda ini tampil dalam talkshow televisi dan akun YouTube Deddy Cobbuzier.

Sejatinya ia memang bekerja sebagai tenaga medis di rumah sakit, tetapi dokter Tirta lebih familiar di kalangan pecinta sneakers. Sejak lama, Tirta menjadi influencer sepatu sneakers di Indonesia. Melalui channel YouTube InCipeng WeTrust, ia aktif membahas tentang sneakers dan perawatannya.

Berikut ini 6 fakta menarik tentang sosok yang dikenal unik dan terdepan dalam kampanye cegah covid-19 di kalangan anak muda, yang menarik Anda ketahui.

KLIK INI:  Naima dan Fitri Raih Juara di Kompetisi Lingkungan Internasional
  1. Lama vakum sebagai dokter

Dokter Tirta merupakan lulusan dari kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM). Ia cukup lama vakum di dunia kesehatan. Setelah lulus, ia sempat bekerja di RS UGM dan Puskesmas Turi. Ia menjadi dokter IGD plus dokter jaga.

Melalui akun Twitternya @tirta_hudhi, ia bertutur, bagaimana ia memilih rehat sejenak dari profesinya karena sempat sakit-sakitan. Pada saat itulah, ia fokus pada bisnisnya @shoesandcare.  “Gue memutuskan memilih rehat menjadi dokter igd, dan berjuang demi @shoesandcare,” tulisnya di akun twitternya.

  1. Pernah terserang TBC dan paru akut

Di masa kecilnya saat berusia 8 tahun, dokter Tirta pernah terinfeksi TBC. “Gue 8 tahun tertular TBC temen gue yang batuk di depan gue. Gue harus ikut program 6 bulan, ternyata gagal, ditambah ekstra 4 bulan. Baru sembuh. Total 10 bulan,” cerita sang dokter muda di akun twitternya.

Belum selesai di situ, Tirta kecil akhirnya diponis bakal jadi orang sakit-sakitan. “Paruh gue selalu ‘flek’ sembuh setelah program. Setelah penyembuha TB, gue kena berbagai macam penyakit pernafasan. Faringitis. Laringitis. Tonsilitis. Brokitis. Dan sinusitis. Ini sampai SMA,” kisahnya. Walau sakit, tidak justru menghalangi dirinya untuk mencapai prestasi akademiknya.

KLIK INI:  Cara Keren ‘Pohon Pustaka’ Merayakan “Tujuhbelasan” di Pelosok Desa Enrekang
  1. CEO perusahaan Shoes and Care
dr. tirta
dr. tirta dengan bisnisnya “Shoes and Care”-foto/Ig @dr.tirta

Pilihannya untuk meggeluti bisnis bersih sepatu sneakers tergolong tak biasa. Ia bahkan pernah memilih untuk fokus di bisnisnya ketimbang menggeluti profesinya. Tetapi, ia berhasil di bisnisnya tersebut. dokter Tirta kemudian menjadi populer di kalangan anak muda lewat band sepatu sneakers.

Kini, Shoes and Care telah membuka 19 workshop yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Akun YouTube-nya dibanjiri subscriber hingga 147 ribu di channel YouTube InCipeng WeTrust—di sana ia aktif membahas tuntas perihal sneakers.

Dokter Titra juga merupakan inisiator ‘Solevacation’, sebuah festival berbasis komunitas yang terdiri dari pecinta sneakers dan streetwear di sejumlah kota besar di Indonesia.

KLIK INI:  Kisah Hamdi Kusuma, Sulap Taman Spektakuler dari Botol Bekas
  1. Lulusan kedokteran UGM

Tekadnya memang sangat kuat, dalam kondisinya yang sakit-sakitan, ia terus berjuang menembus satu perguruan tinggi terbaik yakni UGM. Ia sukses masuk di Fakultas kedokteran. “Selain karena standar tertinggi, gue pengen buktiin, dari SMA swasta gue bisa tembus UGM,” ceritanya.

Selain diterima di UGM, Tirta muda sebetulnya juga diterima di FK Undip, tapi ia memilih UGM.

  1. Menolak beasiswa S2

Prestasi akademik Tirta memang termasuk tokcer untuk mahasiswa di Fakultas Kedokteran yang tergolong berat. Ia menyelesaikan skripsinya di semester 6 dengan kualitas bagus. Karena itulah, ia mendapat tawaran beasiswa dan penelitian ke Belanda.

“Gue menolak, karena gue udah ada ada @shoesandcare dan gue pengen bergerak di IGD,” tuturnya.

  1. Pernah gabung di kelompok preman blok M

Dokter Tirta punya cerita kelam sebagai anak punk. Di masa mudanya, ia mengalami kisah tak biasa yakni bergabung di komunitas preman di blok M Jakarta.

Pengalaman ini yang membuatnya berbuat untuk anak jalanan yakni dengan mempekerjakan anak putus sekolah, Napi, dan anak jalanan, dan kaum marjinal lainnya.

KLIK INI:  Pupuk Organik dari Rumen Kambing Ala Pak Salirin di Brebes

***

Itulah 6 fakta menarik dan inspiratif dari seorang dokter Tirta. Dedikasinya layak diapresiasi dengan menjadi yang terdepan melawan penyebaran Covid-19. Berikut aksi progresif dokter Tirta:

  1. Memasang 1000 disinfection chamber di Jakarta.
  2. Membagi APD bagi Tim Medis di Faskes.
  3. Memberikan nutrisi bagi tenaga medis.
  4. Melakukan edukasi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) ke masyarakat luas.
  5. Memastikan amannya “social distancing”.

“Dan sekarang, gue akan berjuang bersama kawan-kawan gue. Semoga kalian tetap membantu dengan tetap dirumah. Yang masih kerja, jaga hidup bersih, cuci tangan, dan bantu donasinya. Ini tugas bersama. Bukan tugas negara,” tuturnya dicuitan Twitternya.

Semangat dan komitmen sang dokter muda ini diapresiasi banyak orang. Semangatnya juga menginspirasi banyak orang untuk ikut andil melawan Covid-19 dengan beragam cara.

KLIK INI:  Ketika Limbah Kulit Pisang Berubah Jadi Masker di Tangan Mahasiswa