5 Program Peduli Lingkungan MTs Al-Falah Arungkeke di Musim Covid -19

oleh -567 kali dilihat
7 Cara Menunjukkan Kepedulian terhadap Lingkungan Sejak Remaja
Meski sedang "libur" guru Mts Al-Falah Arungkeke tetap bersihkan lingkungan sekolah/foto-Kasmawati
Irhyl R Makkatutu

Klikhijau.com – Kedatangan Covid-19 yang meresahkan. Membuat banyak hal berubah, terutama sekolah. Tidak ada lagi proses dan program belajar mengajar dengan tatap muka.

Para siswa “dirumahkan” untuk sementara waktu. Mereka belajar dari rumah, tidak lagi di ruang kelas. Meski begitu proses belajar mengajar terus berlangsung.

Hal serupa pun dilakukan Madrasah Tsanawiyah Al-Falah Arungkeke, Jeneponto, yakni merumahkan siswanya.

Namun, madrasah atau sekolah yang telah mendapat penghargaan Adiwiyata tingkat provinsi pada 2017 lalu ini, tetap menjalankan program yang berpihak pada lingkungan.

KLIK INI:  Terapkan Pendidikan Lingkungan Hidup, DLHK Bantaeng Usulkan 12 Sekolah Adiwiyata

Termasuk saat menghadapi kebijakan belajar di rumah selama 14 hari ditambah 17 hari, sesuai edaran Gubernur Sulawesi Selatan dan Kanwil Kemenag Sulsel.

Kepala MTs Al-Falah Arungkeke Jeneponto, Kasmawati Yakub menuturkan, seluruh siswa telah dibagikan beberapa kertas berwarna untuk digunakan mengerjakan tugas sebagai tambahan dari kertas tugas yang mereka siapkan sendiri.

“Pada tahapan akhir penugasan nantinya, semua siswa-siswi dapat menyetor keseluruhan tugasnya dalam bentuk portopolio yang dibuat semenarik mungkin dan dijilid rapi. Di mana seluruh mata pelajaran sudah terangkum di dalamnya,” jelasnya.

Penasaran, berikut program yang telah dirancang oleh guru dan staf MTs Al-Falah Arungkeke yang tetap berpihak pada lingkungan di masa pendemi Covid-19:

  • Piket bergantian

Setiap hari sebanyak 3 orang guru bergantian piket di madrasah. Tujuannya untuk memastikan kebersihan lingkungan tetap terjaga dan tanaman yang tumbuh di taman dan kebun madrasah tetap hijau.

Para guru yang piket melaksanakan tugas dengan enjoy. Sebab setiap selesai membersihkan lingkungan sekolah atau madrasah, mereka bebas memetik buah srikaya yang lagi musimnya. Juga jambu biji ataupun delima yang tumbuh di halaman madrasah.

KLIK INI:  Ibu Kota Akan Pindah, Sebab Beban Lingkungan Jakarta Telah Sesak?

Pada hari pembelajaran normal, guru tidak akan kebagian buah-buahan ini, karena siswa sudah lebih dulu berebutan untuk memetiknya.

Guru bergiliran piket ini untuk memastikan kebersihan lingkungan madrasah setiap hari. Mereka tetap memakai masker dan jaga jarak.

  • Materi pembelajaran yang ringan

Materi pembelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa melalu moda daring (online) adalah materi ringan berkenaan dengan life skill.

Materinya lebih mengarah pada pengetahuan tentang bagaimana dan seperti apa Covid-19 itu bekerja sehingga manusia mudah terpapar, cara mencegah tertularnya Covid-19, cara membuat disinfektan dari bahan-bahan yang tersedia dan mudah diperoleh di toko-toko terdekat.

  • Memberi tugas keagamaan

Para siswa diberi tugas keagamaan di rumah, antara lain memperlancar hafalan juz 30, hadits-hadits dan ayat – ayat yang berkenaan dengan pelestarian lingkungan hidup.

  • Tugas divariasikan dengan kegiatan sehari-hari

Tugas siswa dapat divariasikan dengan kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan pembentukan karakter siswa.

Para siswa bisa membuat video atau foto tentang membantu orang tua di rumah memasak, menyapu, membersihkan rumah dan lingkungannya dengan disertai narasi.

  • Kunjungan guru

Siswa yang kesulitan dalam pembelajaran karena tidak memiliki fasilitas maka berhak untuk mendapat kunjungan langsung dari guru.

Guru yang berkunjung tetap memperhatikan etika kunjungan saat musim Covid 19, yakni tetap menjaga jarak, tidak berjabat tangan dan menggunakan masker saat keluar rumah.

KLIK INI:  SD Negeri Kompleks Sambung Jawa Persiapkan Diri Ikut Lomba Sekolah Sehat