5 Permainan Outdoor untuk Anak yang Layak Dihidupkan Kembali

oleh -2,771 kali dilihat
5 Permainan Outdoor untuk Anak yang Layak Dihidupkan Kembali
Permainan lompat tali/Foto-steemit.com

Klikhijau.com – Anda yang lahir di tahun 70-an atau 80-an mungkin termasuk yang paling beruntung. Di masa itu, belum ada smartphone dan gadget. Jalan raya masih sunyi dan semua orang terbiasa bermain di alam terbuka.

Sawah dan ladang adalah arena lapang tempat berjelaga. Sungai dengan airnya yang jernih jadi tempat perjumpaan.

Mengasa skill berenang di sungai atau di lautan bisa dilakukan tanpa pemandu. Buah-buahan alami dipetik langsung dari pohonnya.

Kaki-kaki terbiasa berpijak di tanah tanpa sendal. Di masa itu, anak-anak benar-benar mandiri dan terbiasa hidup alami.

Banyak kenangan manis tentang kisah bermain yang terawat dalam ingatan. Bahkan ada puluhan permainan pavorit yang seolah menarik dilakukan kembali. Kami memilih 5 diantaranya.

# Engklek atau hopscotch

Permainan satu ini digandrungi anak-anak di hampir seluruh daerah di Indonesia bahkan dunia. Nama permainannya adalah engklek, tapi di setiap daerah namanya berbeda.

Di kampung saya di Bulukumba, permainan ini dinamai “pinceng”, di banyak daerah dinamai sunda manda.

KLIK INI:  Selain Sehat, Rutin Tidur Siang Tingkatkan Prestasi Anak di Sekolah

Di eropa permainan ini dikenal dengan Hopscotch. Dalam permainan ini seorang pemain akan menggunakan batu atau pecahan pot bunga, pemain akan melempar batu miliknya dan melompat sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Permainan hopscotch ini diduga sudah berusia sangat tua dan dimulai sejak kekaisaran romawi.

Ada dugaan nama permainan ini berasal dari Zonda Manda yang berasal dari Belanda dan menyebar ke nusantara pada jaman kolonial.

Di Eropa sendiri permainan tradisional hopscotch sangat populer di kalangan anak perempuan pada masa perang dunia.

Hopscotch adalah gim luar yang sederhana namun mendidik. Yang Anda butuhkan hanyalah sedikit kapur dan ruang untuk menggambar templat Anda di tanah.

Tidak hanya bagus untuk perkembangan, keseimbangan pengajaran, dan kesadaran spasial, tetapi juga cara yang bagus bagi anak-anak untuk belajar berhitung maju dan mundur.

# Petak Umpet

Meski dimainkan tanpa alat, petak umpet bisa bikin si kecil bergerak aktif ke sana-kemari. Bahkan, yang bikin makin seru, anak-anak akan amat menikmati bersembunyi dan menemukan. Alhasil, tak jarang permainan petak umpet diwarnai teriakan hingga tawa berderai-derai.

KLIK INI:  Demi Perkembangan Otak Anak, Sebaiknya Ajak Bermain di Luar Ruangan!

Untuk bermain petak umpet amat mudah. Beberapa anak berkumpul dan berunding untuk menentukan siapa yang akan berjaga.

Biasanya sih, diadakan adu suit. Yang kalah akan berjaga, sisanya akan bersembunyi menunggu ditemukan anak yang berjaga tadi.

Anak yang berjaga akan menghitung sampai hitungan yang telah ditentukan (misalnya satu sampai seratus), sedangkan yang lainnya mencari tempat untuk bersembunyi.

Setelah hitungannya selesai, anak yang berjaga akan mencari satu per satu anak yang bersembunyi. Anak yang pertama kali di temukan akan bergantian berjaga pada permainan selanjutnya.

# Kelereng

Kelereng adalah bola kecil seukuran kerikil yang biasanya terbuat dari kaca atau marmer. Kelereng mempunyai jenis yang bermacam-macam. Kelereng mempunyai berbagai macam corak warna yang indah dan unik.

Anak laki-laki di tahun 90-an cenderung lebih aktif untuk bergerak dan bersosialisasi. Hal itu terjadi karena anak -anak di zaman itu sudah terbiasa dengan permainan yang dilakukan secara bersama-sama di luar ruangan. Salah satunya adalah dengan bermain kelereng.

KLIK INI:  Temukan Kesehatan yang Lebih Baik dengan Cara Menanam Pohon
# Loncat tali

Untuk bermain permainan ini dibutuhkan minimal 4 anak. Pertama harus ada dua pemain yang jaga. Dan yang jaga ini yang memegang karet di kedua belah sisi yang saling berhadapan.

Pemain yang tidak jaga harus melompati karet tersebut. Biasanya untuk menentukan siapa yang jaga dilakukan hompimpa. Kemudian permainan dimulai dari lompat yang karetnya diletakkan di bawah pinggang.

Dibagian ini pemain tidak boleh menyentuh karetnya, kalau menyentuh maka dia harus jaga.

Lalu setelah itu karet ditaruh sepinggang, kemudian sedagu, sekuping, sekepala, sejengkal tangan yang ditaruh di atas kepala dan terakhir tangan di angkat ke atas, di tempat ane disebut merdeka.

Khusus untuk yang merdeka dilakukan lompatan sampai tiga kali, karena lompatan harus tinggi. Hal ini juga berlaku untuk diatas kepala dan sejengkal di atas kepala.

Nah kalau pemain mampu melewati semuanya itu maka yang terakhir karet diletakkan sepinggang pemain yang jaga. Kemudian pemain yang melompatinya harus melompati bolak balik karetnya, tanpa henti, sampai sepuluh kali.

Baru pemain tersebut dinyatakan pemenang dan permainan kembali dari awal lagi.

KLIK INI:  Benarkah Bersepatu Tanpa Mengenakan Kaus Kaki Mengganggu Kesehatan?

Permainan ini dapat membuat kita tinggi loh, kalau misalkan sering dilakukan. Kan permainannya mesti melompati karet.

Selain itu juga bisa dibuat olahraga juga sih, soalnya mesti melompat terus menerus hingga sampai merdeka.

# Petak jongkok

Berjongkok dan menghindar ialah prinsip permainan ini. Dalam petak jongkok, anak-anak diwajibkan berjongkok untuk menghindari pengejar dan berdiri untuk berlari menjauhi si pengejar.

Permainan tradisional petak jongkok memiliki nama yang bermacam-macam. Di daerah Purworejo, Jawa Tengah, permainan ini disebut dodokan, sedangkan di Purbalingga, disebut litunggrok.

Petak jongkok bermanfaat meningkatkan kreativitas anak, mengembangkan kecerdasan spasial, serta melatih sikap sportif anak.

Banyak permainan tradisional yang bisa dimainkan bersama dan tanpa alat apa pun. Itu membuat permainan tradisional relatif lebih murah ketimbang gadget.

Nilai plus lainnya, si kecil akan banyak bergerak, aktif, dan berinteraksi dengan sebaya untuk melatih mental mereka.

KLIK INI:  10 Manfaat Joging: Dari Mengurangi Stres Hingga Merawat Gairah Seksual