10 Perempuan Pejuang Lingkungan Paling Inspiratif Versi Klikhijau

oleh -6,474 kali dilihat
10 Perempuan dengan Aksi Cinta Bumi Paling Inspiratif Versi Klikhijau
10 Perempuan dengan Aksi Cinta Bumi Paling Inspiratif Versi Klikhijau-Foto/Klikhijau.com
Anis Kurniawan

Klikhijau.com – Perempuan pejuang lingkungan terus bertumbuh di berbagai tempat dengan beragam aksi, pemikiran maupun inovasi. Hal ini menunjukkan betapa kaum perempuan memiliki peran penting dalam kelestarian lingkungan.

Selama setahun terakhir, Klikhijau intens mengangkat profil sejumlah aktivis dan tokoh perempuan yang menjadi bagian dari gerakan “inspirasi hijau”. Kami merangkum 10 diantaranya, perempuan dengan aksi cinta bumi paling inspiratif.

Dengan idealisme dan impian menjaga bumi, para perempuan ini menginspirasi komunitasnya. Aksinya telah berdampak secara sosial dan kemudian memberi dampak ekologi. Mereka bergerak di berbagai bidang sesuai kapasitasnya masing-masing untuk satu tujuan yakni lingkungan lestari.

Berikut profil singkat perempuan dengan aksi cinta bumi paling isnpiratif versi Klikhijau:

KLIK INI:  Kisah Hamdi Kusuma, Sulap Taman Spektakuler dari Botol Bekas

1. Nury Sybli, penebar literasi hijau

Dari Pedalaman Baduy Menebar Virus Literasi Hijau Ke Seluruh Pelosok Negeri
Nury Sybli/Foto-istimewa

Di pedalaman suku Baduy, nama Nury Sybli tidaklah asing terutama bagi anak-anak. Nury dikenal sebagai ibu baca tulis Suku Baduy Luar.

Kecintaannya terhadap pedalaman Baduy telah ada sejak Nury masih SMA. Perempuan kelahiran Serang 22 September 1978 ini berkunjung ke Badui sejak tahun 90-an. Tepatnya, di desa Balingbing.

Nury benar-benar sudah membaur dengan kehidupan masyarakat Baduy luar. Nury bahkan memiliki sahabat dekat asli Baduy yang selalu tulus menyiapkan tempat singgah setiap kali dirinya berkunjung. Kang Sarpin, namanya.

Di sela-sela kesibukannya mengajar anak-anak pedalaman suku Baduy sejak tahun 2007, Nury mendirikan sebuah komunitas bernama Blackhouse Library. Ia pun mendirikan pustakan mandiri; #RUMAHBACAAKAR di pelosok-pelosok Indonesia.

Menariknya, Nury juga aktif mengajak orang-orang agar peduli lingkungan. Mengajak orang mencintai mangrove, hidup bersih dan bebas sampah plastik, hingga budaya hidup hijau dengan menanam pohon. Untuk profil lengkap tentang Nury buka DI SINI.

KLIK INI:  5 Hasil Karya Kreator Daur Ulang Sampah Plastik Ini Bikin Anda Tertarik Memilikinya!

2. Tini, Penjaga Owa Jawa

Kisah Tini, Perempuan Tuna Netra Penjaga Owa Jawa di Hutan Lekong
Tini Kasmawati/Foto-youtube

Nama lengkapnya Tini Kasmawati, seorang perempuan yang berasal dari Kampung Cimaranginan, Desa Lengkong, Lengkong, Sukabumi, Jawa Barat. Tini, sapaan akrabnya memiliki keterbatasan tidak dapat melihat atau tuna netra.

Meski begitu, dia tidak buta untuk menjaga primata langka Owa Jawa. Ia tak ingin generasi yang akan datang hanya dapat mendengar cerita tentang Owa Jawa. Tini sejak tahun 2014 seorang diri menjadi penjaga dan pemerhati Owa Jawa kesayangannya yang masih bergelayut manja di Hutan Lekong.

Perjuangan seorang Tini layak menginspirasi perempuan Indonesia. Untuk profil lengkap tentang Tini lihat DI SINI.

3. Dokter Mawar, dokter inspiratif
Dokter Mawar, Menerima Bayaran Pasien dengan Sampah
Dokter Mawar bersama suaminya H. Saprullah

Pada umumnya profesi dokter berurusan dengan pasien dan rumah sakit. Profesi ini biasanya diasosiasikan “eksklusif”, karena berpenghasilan tinggi dan sangat terhormat. Namun, apa jadinya bila ada seorang dokter yang separuh aktivitasnya juga terjung ke ruang sosial dan mengurusi sampah?

Namanya dokter Mawarti Arumi (53), lebih akrab disapa dengan dokter Mawar. Di samping profesinya sebagai dokter, ia juga mendirikan bank sampah dan membangun komunitas untuk para Lansia di Konawe Selatan Sulawesi Tenggara. Untuk profil lengkap dari perempuan pejuang lingkungan ini, baca DI SINI.

KLIK INI:  Pupuk Organik dari Rumen Kambing Ala Pak Salirin di Brebes
4. Fitriyanti Assah, Pejuang daur ulang dari Palu
perempuan
Ibu Fitriyanti berfose di galeri karya kreasi daur ulang di Palu. Foto: Ist

Perempuan ini adalah seorang ibu rumah tangga asal Palu Sulawesi Tengah bernama Fitriyanti Assah (45). Bu fitri (sapaan akrabnya) cukup intens membagikan foto-foto hasil buah tangannya ke sosial media.

Karya andalannya adalah bros jilbab yang dibuat murni dari daur ulang sampah. Boneka dari botol plastik, bunga-bunga indah dari kantong kresek, celengan, tempat pensil dan masih banyak lagi. Sesama pengkreasi di grup KDUID, mereka juga saling mengapresiasi dan berbagi cerita.

Fitrianti Assah berjuang kampanyekan daur ulang dan pengelolaan sampah secara berkelanjutan di Palu. Profil lengkap tentang Fitriyanti baca DI SINI.

5. Fitria Sri Handayani, Pejuang Karhutla

Fitria Sri Handayani
Fitria Sri Handayani

Kiprah perempuan dalam kegiatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) turut mewarnai gaung Hari Kartini setiap tanggal 21 April. Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Manggala Agni, di Indonesia melibatkan sejumlah perempuan dalam keanggotaannya.

KLIK INI:  Keren, Pasangan Muda Ini Gelorakan Berkebun di Rumah dengan Sistem Organik

Fitria Sri Handayani (29), perempuan yang biasa dipanggil Ria adalah salah seorang anggota Manggala Agni – Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK. Ria bertugas di Daerah Operasional Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat sejak tahun 2008.

Perempuan yang akrab dipanggil Ria ini awalnya ditempatkan sebagai tenaga kesekretariatan hingga tahun 2014. Setelah itu selama tiga tahun menjadi pengolah data sistem pendeteksi cuaca dan kebakaran. Ria dipercaya menjadi pendamping desa pada Kelompok Kerja Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan.

Dalam keseharian tugasnya, Ria jalani dengan tekun dan penuh semangat. Berbagai tugas di pundaknya berhasil ditunaikan dengan baik, jabatan Komandan Regu kini disandangnya. Ria adalah satu-satunya sosok perempuan yang menjadi Komandan Regu Manggala Agni di Indonesia.

Baca profil lengkapnya tentang Ria DI SINI.

KLIK INI:  Maximus Tipagau, Penerima Penghargaan Kick Andy Hero 2020 di Bidang Wisata Alam
6. Aira, bocah inspiratif dari Makassar
Amankan Ribuan Puntung Rokok di Benteng Fort Rotterdam Berbuah Manis untuk Aira
Aira diberikan penghargaan di Aula Prof Amiruddin Fakultas Kedokteran Unhas, Sabtu 13 Juli 2019

Aira adalah seorang bocah perempuan yang jadi buah bibir saat perhelatan Makassar International Writers Festival (MIWF) Ke-9 tahun 2019 di Benteng Fort Rotterdam. Aira terlibat dalam penanganan sampah di event besar tersebut hingga mencapai predikat zero waste.

Kini, Aira terdepan dalam banyak aksi edukasi pengelolaan sampah seperti pembuatan ecobrick dan memperkenalkan konsep urban farming ramah lingkungan. Lebih detail tentang Aira baca DI SINI.

7. Yosepha, mengorganisir komunitas adat di Mimika
Yosepha Alomang: Lawan Freeport untuk Kesejahteraan Masyarakat Papua
Yosepha Alomang

Yosepha Alomang dilahirkan di Tsinga, Mimika, Papua. Dia mengorganisasi masyarakat dan menyuarakan komunitas adat mendeklarasikan kemerdekaan untuk mengontrol Sumber Daya Alam mereka sendiri.

Dia menggugat Freeport hingga ke pengadilan. Freeport merusak lingkungan. Kehidupan Papua benar-benar dirusak. Dengan usaha itu dia yakin dapat memotivasi orang-orang lainnya untuk bertindak. Lebih lengkap tentang Yosepha baca DI SINI.

KLIK INI:  PT Mitra Hijau Asia Berdayakan 45 Unit Mobil Pengangkutan Limbah Medis dan B3 Lainnya
8. Swietenia, aktivis penanganan sampah laut
Masuk 100 Perempuan Inspiratif BBC, Ini 9 Aksi Lingkungan Swietenia
Swietenia/Foto-greeners

Perempuan pejuang lingkungan kali ini bernama Swietenia Puspa Lestari, lebih akrab disapa Tenia. Tenia punya kepedulian tinggi khususnya penanganan sampah di lautan, dengan terbiasa memungut sampah di arus yang deras meski harus mempertaruhkan nyawanya.

Semua bermula dari pengalamannya melihat sampah berserakan di Perairan Berau, Kalimantan Timur, tiga tahun silam saat menyelam. Tenia akhirnya mewakafkan dirinya demi menyelamatkan laut dari kepungan plastik.

Menemukan fakta tentang kantong kresek di lautan Tenia punya pengalaman menarik tentang kantong kresek di lautan. Ia menceritakan sebagai penyelam ia sering mengira kantong plastik kresek adalah ubur-ubur, suatu pemandangan yang mungkin akan mengecoh penyu yang memakan ubur-ubur.

Mendirikan DCA Ia kemudian mendirikan komunitas Divers Clean Action (DCA) di tahun ketiga dirinya menimba ilmu di jurusan teknik lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 2015. Lebih lengkap tentang Sweitenia baca DI SINI.

KLIK INI:  Perangi Sampah, 12 Mahasiswa Hadirkan Busana Daur Ulang di Panggung Mode
9. Amanda, peneliti
Amanda, Perempuan Penemu Layar Perangkat Elektronik Berkelanjutan
Athanasia Amanda Septevani/Foto-Kumparan

Amanda, begitu Athanasia Amanda Septevani biasa disapa. Perempuan yang kelahiran tahun 1984 itu menjalani hari-harinya sebagai peneliti. Ia meneliti bidang polimer, nanokomposit, dan nanateknologi di Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Sebelum jadi peneliti, ia sempat bekerja di sebuah perusahaan sektor industri di Singapura sebagai supervisor produksi. Amanda menyelesaikan pendidikan master dan doktoralnya dalam bidang sains material di The University of Queensland, Australia.

Sebagai peneliti teknologi nano, ia memanfaatkan tandan kelapa sawit, limbah tongkol jagung, rumput liar, juga limbah cairan tahu untuk bahan pembuat layar perangkat elektronik ramah lingkungan dan harganya jauh lebih murah dengan menggunakan metode nanoteknologi.

Amanda melakukan penelitian berupa pengisolasian selulosa untuk diproses secara kimia menjadi nanoselulosa. Nanoselulosa diproses lebih lanjut menjadi lembaran tipis transparan atau biasa disebut nanopaper.

KLIK INI:  Pohon Pustaka dan Aksi Menawan "One Book One Tree"

Pada tahun 2018, Amanda memperoleh penghargaan L’Oreal UNESCO Women in Science 2018 atas penelitiannya terkait nanopaper berbasis biomassa serat nanoselulosa alami sebagai layar perangkat elektronik masa depan.

Baca profil dan aksi lengkap tentang Amada DI SINI.

10. Margini, ratu daur ulang dari Riau
Margini ratu daur ulang sampah
Margini di rumahnya yang disesaki karya kreatifnya-Foto/Ist

Perjuangan seorang Margini (37) untuk terus memperkenalkan hasil karyanya dari daur ulang sampah tiada henti. Semangatnya seperti api yang membara, tiada pernah padam. Walau di tengah kesibukannya sebagai ibu rumah tangga, Margini terus berpacu.

Beragam hasil karya dibuatnya, mulai dari keranjang yang dianyam dari sampah plastik berwarna hingga baju berbahan sampah. Bahkan, pada pekan kedua di bulan Februari 2020 lalu, Margini harus lembur bekerja. Ia sedang membuat banyak kreasi karya berbahan sampah antara lain tas, tirai, tikar, keranjang dan banyak lagi.

Kini, Margini terus berjuang menggeluti daur ulang sampah plastik. Khususnya mendaur ulang sampah plastik saset untuk diolah menjadi beragam benda-benda bermanfaat. Profil lengkap tentang Margini ada DI SINI.

Itulah 10 perempuan pejuang lingkungan paling inspiratif yang pernah diangkat di Klikhijau setahun terakhir. Semoga menginspirasi!

KLIK INI:  Cara Keren ‘Pohon Pustaka’ Merayakan “Tujuhbelasan” di Pelosok Desa Enrekang