Putri Malu Besar, Banyak Manfaat tapi Menyimpan Ancaman Mengerikan

oleh -127 kali dilihat
Putri malu besar yang tumbuh di depan rumah Asar-foto/Irhyl
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Putri malu besar itu tumbuh di depan rumah Asar. Di atas pasir. Pasir yang didatangkan dari luar desa. Tumbuhan liar bernama ilmiah Mimosa pigra L itu ikut terangkut ke dalam pasir. Pasir itu kemudian di simpan di depan rumah Asar.

Ketika pertama melihatnya, saya sedikit kaget. Karena tumbuhan putri malu besar, setahu saya tumbuhnya di daerah berhawa panas.

Tumbuhan ini banyak tumbuh di kota atau pinggiran Kota Bulukumba. Di Desa Kindang, putri malu besar yang tumbuh di depan rumah Asar itulah, jadi yang pertama saya temukan.

Meski begitu tumbuhan ini menyukai iklim tropis basah-kering. Ia dapat tumbuh di daerah  bercurah hujan tahunan 75 hingga 2250 mm dan suhu yang lebih tinggi.

KLIK INI:  Ekosistem, Pengertian, Jenis dan Manfaatnya bagi Kehidupan

Tumbuhan ini juga mudah beradaptasi pada berbagai jenis tanah. Ia ditemukan dalam situasi lembap, missal dataran banjir dan tepi sungai.

Melihat tumbuhan itu tumbuh cukup subur dan banyak di atas pasir, saya jadi berharap semoga tidak menyebar hingga ke kebun warga.

Tumbuhan yang juga dikenal dengan nama Giant Mimosa. Menurut beberapa literatur spesies ini terdaftar dalam 100 spesies asing invasif terburuk di dunia dan terdaftar sebagai Least Concern dalam IUCN Red List of Threatened Species. Jadi, ia bisa menguasai lahan yang ditumbuhinya jika tidak segera diatasi.

Laman mdpi mengungkapkan, sifat invasif dari tumbuhan ini dipengaruhi oleh karakteristik riwayat hidupnya seperti reproduksi tinggi dan laju pertumbuhan tinggi, mutualisme yang kuat dengan rhizobia dan jamur mikoriza arbuskular, sangat sedikit musuh alami, dan alelopati, dan metabolit sekunder tertentu dapat berkontribusi terhadap sifat invasif dan naturalisasi tumbuhan ini.

Jika itu terjadi, tumbuhan asli di daerah ditumbuhinya akan terancam hilang alias punah.

KLIK INI:  Perihal Wedelia, Tumbuhan Berbunga Indah dan Kaya Manfaat yang Terabaikan
Putri malu besar yang tumbuh di depan rumah Asar-foto/Irhyl
Mengubah rasa penasaran

Pada akhirnya rasa penasaran saya, bagaimana tumbuhan bisa tersebar dan menyebar. Sedikit terobati oleh apa yang tumbuh di atas pasir, di depan rumah Asar itu.

Putri malu besar bukanlah tumbuhan asli Indonesia, ia merupakan tanaman asli Amerika Tropis. Bagaimana bisa sampai ke Indonesia. Penyebarannya bisa saja seperti ia datang ke Desa Kindang, menumpang pada media lain. Tidak dibawa langsung oleh manusia.

Iya, tumbuhan bisa datang dari jauh. Datang dengan menumpang, bisa di pasir, tanah, batu, ban mobil. Apa saja yang memungkinkan membawanya ke tempat baru, yang jauh dari habitatnya.

Ciri putri malu besar

Tidak sulit mengenali tumbuhan ini. ia  berupa perdu, bercabang tinggi hingga setinggi 6 m dan membentuk tegakan monospesifik padat dengan kepadatan rata-rata satu tanaman per m 2 di tepi sungai, dataran banjir, hutan rawa, pesisir, kanal, ladang pertanian, dan pinggir jalan.

KLIK INI:  Mengulik Cara Capung Terbang di Udara dan Fakta Menarik Tentangnya

Tumbuhan ini memiliki daun bergantian dan bipinnate (panjang sekitar 25 cm) dengan 10–16 pasang pinnae yang berlawanan (panjang sekitar 5 cm).

Pinnae berisi anak daun lanset sempit, dan anak daun saling berdekatan di malam hari dan ketika tersentuh dan terluka. Batangnya mengandung duri yang tersebar secara acak (panjang sekitar 1 cm). Penampilan daun dan bunganya mirip dengan putri malu, hanya saja ukurannya lebih jumbo.

Kaya manfaat

Meski membawa ancaman karena bersifat invasif. Namun, tumbuhan ini juga membawa manfaat yang besar bagi manusia.

Tumbuhan ini telah diperkenalkan ke beberapa negara  sebagai tanaman hias, pupuk hijau, tanaman penutup dan kontaminan benih.  Spesies ini pun telah menyebar dan dinaturalisasi di banyak negara terutama di Australia, Afrika Timur dan Selatan dan Asia Selatan

Bagi masyarakat Afrika, secara tradisional telah menggunakan tanaman ini untuk membantu pengobatan beberapa jenis penyakit, misalnya  sebagai tonik dan pengobatan untuk diare, gonore dan keracunan darah.

Sejak tahun 1960-an masyarakat Thailand telah menggunakan daun tanaman ini sebagai pupuk, fungsinya dapat menjadi  tanaman penutup.

KLIK INI:  Sering Diabaikan, Berikut Sederet Manfaat Tapak Kuda yang Jarang Terungkap

Daun tumbuhan ini juga mengandung mimosine. Daunnya itu dapat digunakan sebagai pencahar dan tonik.

Rebusan batang dan daunnya dapat dimanfaatkan untuk mengobati sariawan pada bayi. Selain itu, dapat pula meredakan ngompol pada anak-anak.

Sementara bubuk daunnya dapat diseduh dan diminum untuk meredakan pembengkakan. Daunnya dimaserasi di tangan lalu dioleskan ke mata bayi atau anak-anak untuk menidurkan mereka.

Sedangkan akarnya  dapat dimanfaatkan sebagai afrodisiak atau untuk meningkatkan kejantanan bagi sebagian orang serta abu akarnya ditaburkan di atas bercak kusta di kulit.

KLIK INI:  Keunikan Rambusa, si Buah Terbungkus Jaring yang Juga Kaya Manfaat

Daun yang masih muda dapat digunakan sebagai anti muntah atau emetik. Manfaat lainnya adalah dapat mengatasi ekspektoran atau mengencerkan dahak, sehingga memudahkan pengeluaran dahak dari tenggorokan atau saluran pernapasan

Tidak sebatas itu, tumbuhan yang memiliki duri pada batang dan tangkainya ini, juga   dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan erosi, khususnya pada tanah-tanah yang curam atau tebing.

Meski memiliki ragam manfaat, saya tetap berharap, putri malu besar yang tumbuh di depan rumah Asar—di atas pasir itu tidak menyebar hingga ke kebun warga. Cukuplah rerumputan atau gulma asli saja yang tumbuh. Itupun sudah sangat merepotkan.

KLIK INI:  Cuphea Carthagenensis, Gulma Bebal yang Berpotensi Jadi Tanaman Hias

Dari berbagai sumber