Puluhan Tukik Memenuhi Panggilan Laut

oleh -8 kali dilihat
Pelepasliaran 64 ekor tukik di Pantai Bajulmati, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim)-foto/Ist

Klikhijau.com – Deburan ombak, aroma laut, dan embusan angin yang sepoi jadi panggilan rindu bagi puluhan tukik tukik jenis Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) untuk segera menceburkan diri pada laut.

Satu per satu, tukik-tukik mungil itu meninggalkan batok kelapa yang menjadi kendaraan awal mereka menuju luatan untuk melanjutkan hidup. Mereka berjumlah 64 yang menetas pada 13 Mei 2025.

Kembalinya puluhan tukik tersebut tidak berjalan sendiri, tapi mereka dilepasliarkan ke laut pada Jumat sore, 30 Mei 2025. Pelepasliarannya dilakukan di Pantai Bajulmati, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim).

Pelepasliaran tersebut diinisiasi oleh Yayasan Konservasi Penyu Jawa Timur (BSTC). Resort KSDA Wilayah (RKW) 18 Malang Raya dan CA Pulau Sempu turut serta dalam kegiatan tersebut sebagai bentuk partisipasi aktif dalam upaya pelestarian satwa liar yang dilindungi.

KLIK INI:  Jelang Pemilu 2019, Menteri LHK Perintahkan Jajarannya Jaga Stabilitas Internal
Berlangsung sederhana

Kegiatan tersebut jauh dari riuh, berlangsung sederhana saja, namun sarat makna. Pesertanya terdiri dari anak-anak sekolah alam, guru taman kanak-kanak dari wilayah Bululawang, jajaran Perhutani, serta relawan dan penggiat konservasi lokal.

Sebanyak  65 orang menyaksikan perjalanan awal tukik menuju habitat aslinya, laut lepas yang luas dan tidak tertebak.

Menurut Gilang Refo, Pengendali Ekosistem Hutan RKW 18, metode pelepasliaran dilakukan tanpa sentuhan langsung dengan tukik.

“Tukik diletakkan di atas batok kelapa, lalu diturunkan ke pasir, hal ini memberi ruang bagi insting alaminya untuk bekerja. Lalu tukik dibiarkan berjalan sendiri menuju ombak, ini menjadi babak baru kehidupan di habitat aslinya,” tukas Refo.

KLIK INI:  Pelihara Jalur Batas, Resor Camba Temukan 16 Patok

Pantai Bajulmati dikenal sebagai salah satu titik pendaratan penyu di pesisir selatan Jawa Timur. Meski bukan kawasan konservasi, wilayah ini telah lama menjadi pusat inisiatif masyarakat dalam penyelamatan telur dan penetasan semi-alami Penyu Lekang, salah satu dari sedikit spesies penyu yang masih rutin bertelur di kawasan tersebut.

Kegiatan ini juga menjadi ruang edukasi ekologis. Di sela-sela prosesi, peserta dikenalkan pada tahapan siklus hidup penyu, ancaman yang dihadapi di alam, serta pentingnya menjaga garis pantai dari ancaman kerusakan ekosistem.

Pelepasliaran tukik bukan hanya soal melepas anak penyu ke laut. Ini adalah simbol dari konsistensi perjuangan panjang konservasi, menuntut ketekunan, pengorbanan, dan harapan. Di atas pasir pantai tersebut—pada jejak tukik melangkah ke laut. Sebuah kehidupan baru menanti ke 64 tukik tersebut. Mereka memenuhi panggilan laut. (*)

KLIK INI:  Melalui Dialog Interaktif KLHK, Terungkap Pengelolaan Danau di Indonesia Masih Bermasalah