ProKlim, Upaya Unggulan KLHK Hadapi Perubahan Iklim

oleh -165 kali dilihat
ProKlim, Upaya Unggulan KLHK Hadapi Perubahan Iklim
Pembukaan pameran 9th Indonesia ICCFE 2019/foto-Dok KLHK
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Seluruh masyarakat Indonesia perlu teredukasi dan memahami tentang resiko dan upaya pengendalian perubahan iklim.

Hal ini untuk mengurangi risiko dampak perubahan iklim. Upaya edukasi ini merupakan tugas bersama, yang memerlukan dukungan dan partisipasi aktif seluruh pihak. Termasuk pemerintah, para ilmuwan, akademisi, organisasi non-pemerintah, dunia usaha dan masyarakat umum.

Langkah-langkah antisipatif untuk meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim perlu dipersipakan dengan baik dan perlu diperkuat untuk dapat berkelanjutan.

KLIK INI:  4 Langkah Percepat Aksi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Menurut Prof Rachmat Witoelar

Salah satu aksi kongkrit dari KLHK menurut Menteri Siti adalah Program Kampung Iklim (ProKlim). Merupakan program unggulan KLHK menghadapi perubahan iklim dan pengurangan emisi GRK di tingkat tapak.

Proklim merupakan kebijakan KLHK tertuang dalam Peraturan Menteri LHK No. 84/2016. Dengan proklim, KLHK mendorong agar terbentuk Gerakan Nasional Pengendalian Perubahan Iklim berbasis komunitas.

Diharapkan terbentuk pemahaman yang lebih baik terhadap perubahan iklim dan dampaknya, serta mendorong partisipasi aktif dan berkelanjutan dari seluruh pemangku kepentingan.

KLIK INI:  Akibat Perubahan Iklim, Beragam Tanaman Purba ini "Bangkit" Lagi seperti Zombie

Sejalan dengan itu, Pameran 9th Indonesia Climate Change Forum and Expo (ICCFE) 2019 yang digelar bersama dengan Pekan Lingkungan Hidup Sumatera Utara tahun 2019. Juga menjadi salah satu upaya mengedukasi masyarakat tentang pengendalian perubahan iklim tersebut.

Caranya dengan mensosialisasikan aksi-aksi adaptasi dan mitigasi yang sudah dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, badan usaha dan juga komunitas masyarakat.

Sosialisasi untuk generasi muda

Sosialisasi ini khususnya ditujukan untuk generasi muda yang kedepan akan memegang kendali arah pembangunan bangsa Indonesia, agar berjalan pada track pembangunan hijau yang ramah lingkungan.

Pemeran yang diselenggarakan KLHK bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara itu. Diharapkan dapat memperkuat upaya Indonesia dalam mencapai target penurunan emisi GRK pada tahun 2030.

KLIK INI:  Akibat Perubahan Iklim, Gunung Denali Terancam Dibanjiri 60 Ton Tinja Manusia

Penurunan itu sebesar 29% dengan upaya sendiri dan sampai dengan 41% jika ada kerjasama internasional. Sesuai komitmen Pemerintah Indonesia pada Paris Agreement to the United Nations Framework Convention on Climate Change (Persetujuan Paris atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perubahan Iklim) yang telah diratifikasi melalui Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 pada tanggal 24 Oktober 2016.

“Indonesia Climate Change Forum & Expo ini sekaligus merupakan salah satu kegiatan pendukung menuju Conference of Parties 25 (Road to COP25) yaitu konferensi tahunan perubahan iklim dari para pihak, yang tahun 2019 ini akan dilangsungkan di Santiago, Chile,” imbuh Menteri Siti.

Untuk Indonesia penurunan emisi sebesar 29 % akan dicapai dari komponen forest and land use sebesar 17 % dari energi sebesar 11 % dan dari industri dan sampah dan lain-lain sebesar 1 %.

KLIK INI:  Pada Pohon Natal, Jerman Melawan Perubahan Iklim

Tentunya tidak mudah mencapainya, penguatan sinergi dan koordinasi program pengendalian perubahan iklim perlu terus dibangun. Baik secara vertikal antara pemerintah pusat dan daerah. Maupun secara horizontal dengan melibatkan seluruh sektor/pihak terkait di wilayah setempat. Sehingga dapat terwujud efisiensi dalam penggunaan sumber daya termasuk anggaran.

Pemerintah Sumatera Utara melalui Wakil Gubernur, Musa Rajekshah mendukung penuh kegiatan ini, dirinya pun memandang penting upaya pengendalian perubahan iklim demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Memang kesadaran lingkungan ini yang harus terus kita jaga. Sama sama kita jaga karena kepentingannya bukan hanya untuk hari ini tapi juga untuk kepentingan anak cucu kita,” ujar Musa.

Pameran 9th Indonesia Climate Change Forum and Expo (ICCFE) 2019 dan Pekan Lingkungan Hidup Sumatera Utara tahun 2019. Diikuti oleh 58 peserta dari seluruh Indonesia. Terdiri dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan komunitas masyarakat.

KLIK INI:  Hari Bakti Rimbawan Ke-36, Tanam Pohon Bersama di Taman Buru Ko'mara