PR Kita Bukan Menanti Siapa Presiden, Tapi Bagaimana Mengatasi Sampah Plastik di Laut?

oleh -451 kali dilihat
Covid-19 Berkontrubisi Terhadap Meningkatnya Sampah Plastik di Laut
Sampah yang menghuni laut/foto-nationalgeographic.grid.id
Irhyl R Makkatutu

Klikhijau.com – Kita semua tahu, sampah menjadi bahan yang diproduksi setiap hari. Mulai dari sampah rumahan hingga sampah perusahaan. Tetapi, ada yang paling sering kita jumpai di masyarakat umum, yakni sampah plastik.

Sampah plastik masih merajai produksi sampah. Hal ini sesuai data Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/tahun. Sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.

Sementara kantong plastik yang terbuang ke lingkungan sebanyak 10 miliar lembar per tahun atau sebanyak 85.000 ton kantong plastik seperti yang pernah dimuat Kompas.com, 19 Agustus 2018 lalu.

KLIK INI:  Ini Ancaman Terbesar yang Mengepung Laut dan Isinya karena Ulah Manusia

Dari data itu saja, sudah membuktikan bahwa Indonesia memang penyumbang sampah plastik terbanyak. Wajar jika Jenna Jambeck, peneliti dari Universitas Georgia, Amerika Serikat menobatkan Indonesia sebagai peringkat ke dua penghasil sampah plastik di dunia  setelah Tiongkok oleh.

Sebagai masyarakat konsumtif plastik, harusnya kita bisa menanggulangi sampah plastik yang ada, khususnya sampah plastik di laut. Ada beberapa langkah untuk menanggulangi sampah di laut

Langkah agar sampah tak menumpuk di laut

Greenpeace.org membaginya dalam 10 langkah yang harus dilakukan, agar sampah tak menumpuk di laut. Yakni siapkan tas kain saat berbelanja, pantai habitat bagi mahluk hidup lain juga.

Jangan tinggalkan sampah di pantai, hindari minuman kemasan, beralih ke botol minuman (thumbler). Ingatkan keluarga dan teman untuk tidak meninggalkan popok bayi bekas di pantai, dalam perjalanan di atas kapal laut, jangan membuang sampah ke laut.

KLIK INI:  Kabar Buruk, Benda Ukuran 5 mm Ini Jadi Ancaman Nyata Bagi Mamalia Laut

Hal lain yang dianjurkan Greenpeace.org adalah untuk yang merokok, jaga pantai dari puntung rokok, jadilah juru kampanye di lingkunganmu untuk melakukan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. Desak pemerintah dan pengolah tempat wisata untuk memiliki sistem pengelolaan sampah yang baik.

Desak produsen bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan. Pastikan sistem pengembalian dan penanganan, sampah dari konsumen kepada produsen dapat dimulai berjalan secara bertahap. Dan inisiasi gerakan bersih sungai dan bersih pantai secara berkala.

Kampanye sampah plastik terus digiatkan, bukan saja tahun ini, pada  tahun 2017, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di Nairobi, Kenya mendeklarasikan tentang resolusi sampah plastik dan mikroplastik di laut.

Negara – Negara sepakat dalam mencegah dan mengurangi polusi laut. Pengurangan plastik dan mikroplastik yang masuk ke laut secara signifikan yang akan dilakukan pada 2025.

Sementara Indonesia sendiri memiliki pekerjaan rumah (PR) yang banyak. Meski telah  bertekad untuk mengurangi 75 % sampah plastik pada 2025 seperti dikutip dari Mongabay.co.id, tentu itu bukan pekerjaan mudah. Karenanya  aturan yang jelas harus diterapkan agar pekerjaan rumah itu menjadi nyata.

KLIK INI:  Marak Kapal Membuang Limbah di Laut, Luhut: Kita Akan Kejar Mereka
Upaya lain mengatasi sampah

Salah satu poin penting yang harus dilakukan pemerintah adalah  memberikan pelatihan daur ulang sampah. Hal tersebut bisa menanggulangi sampah plastik sehingga tak lagi mengotori laut demi kehidupan mendatang. Kita  bisa merawat laut secara bersama.

Upaya lain adalah merangkul masyarakat untuk melaksanakan kampanye 6R. Yakni redesign (desain ulang), reduce (mereduksi plastik sebagai bahan baku), remove (menghapus plastik sekali pakai). Reuse (menggunakan kembali plastik yang masih bisa digunakan), recycle (daur ulang untuk menghindari limbah plastik). Recover (pembakaran plastik secara ketat untuk produksi energi), diambil dari (Mongabay.co.id)

Namun, langkah paling bijak adalah kita memulai dari diri sendiri untuk  mengatasi sampah. Kemudian mengaplikasikan kepada lingkungan sekitar dengan beberapa cara yang telah ada.

Dengan begitu akan sedikit menyadarkan dan memberikan penanggulangan cara mengatasi sampah laut yang telah merusak ekosistem laut itu sendiri.

Sebab jika tak bergerak dari sekarang, pada  akhirnya kita jugalah yang akan merasakan dampak kerusakan laut, jika laut semakin disesaki sampah.

KLIK INI:  Mikroplastik Sebagai Petaka yang Mengancam Biota Laut