Pohon Tanjung, Pohon Serba Guna yang Cocok untuk Taman Kota

oleh -3,272 kali dilihat
Pohon Tanjung, Pohon Serba Guna yang Cocok untuk Taman Kota
Pohon Tanjung, Pohon Serba Guna yang Cocok untuk Taman Kota/foto - nopomawon
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Pohon tanjung  termasuk  famili Sapotaceae yang bernama latin Mimusops elengi L. Pohon ini cocok jadi pilihan  untuk konstruksi. Terutama  yang memerlukan kekuatan, seperti jembatan, perahu, kapal laut, lantai, rangka dan daun pintu.

Tidak hanya cocok sebagai bahan kontruksi. Namun, juga cocok di tanam di pinggir jalan dan taman sebagai tanaman pelindung dari sinar matahari dan debu. Karena memiliki daun yang rindang  sehingga sangat cocok dijadikan komponen taman sekaligus tanaman peneduh (Hendrasarie, 2007).

Tidaklah salah jika pohon tanjung disebut pohon serba guna. Karena bisa juga berperan dengan baik untuk meredam suara dan debu (Khedanta, 2011).

Pohon ini merupakan salah satu jenis tanaman pohon yang cukup prospektif untuk dipergunakan dalam program pengembangan hutan kota, karena memiliki multi fungsi.

KLIK INI:  Direktur Konservasi Kera Besar Harapkan Ini untuk Orangutan Indonesia

Ia juga memiliki  memiliki ketahanan yang tinggi terhadap pencemaran debu semen dan kemampuan yang tinggi dalam menjerap (adsorpsi) dan menyerap (absorpsi) debu semen, tidak peka terhadap pencemaran udara walaupun kemampuan jerapannya terhadap timbal rendah.

Pohon tanjung juga dapat menghasilkan bau harum yang dapat menetralisir bau busuk. Bunganya dapat diambil dan dimanfaatkan masyarakat guna meningkatkan kesehatan dan penghasilan masyarakat dan mempunyai nilai estetika.

Karena itu,  tanaman ini bisa dipergunakan dalam program pengembangan hutan kota di kawasan pabrik, di kawasan dengan pencemaran udara yang tinggi, di kawasan tempat penimbunan sampah atau di kawasan pemukiman kumuh dan padat.

Apakah sebatas itu saja manfaatnya, rupanya tidak, sebab  hampir  seluruh bagiannya bisa dimanfaatkan, misalnya akar, kulit, daun dan bunganya sebagai bahan obat-obatan.

KLIK INI:  Tahi Ayam, Si Liar dengan Beragam Manfaat yang Memukau
Terancam punah

Pohon ini memiliki buah yang  berwarna hijau ketika masih muda dan akan orange kemerahan jika telah masak.

Hanya saja buahnya lebih banyak menjadi makanan burung  dan selebihnya berjatuhan begitu saja tanpa ada yang memanfaatkannya.

Rasa buahnya yang kelat membuat masyarakat tidak suka mengonsumsinya. Namun Nida El Husna dkk, 2018 memberi solusi agar buah tanjung  memiliki nilai, yakni  perlu dilakukan pengolahan buah tanjung menjadi bahan pangan. Salah satu pengolahan yang dapat dilakukan yaitu pengolahan menjadi permen jelly.

Berdasarkan hasil penelitian para ahli diketahui bahwa pohon ini  memiliki banyak manfaat, yaitu sebagai antikanker, antioksidan, antibakteri dan antifungi (Baliga kk., 2011).

Selain itu, berdasarkan penelitian Satish dkk (2008) bahwa ektrak daun tanjung  yang dicampur dengan pelarut air, metanol dan etanol menunjukan sifat anti jamur yang sangat baik.

KLIK INI:  Mengenal Konsep Rumah Taman Terapi dan 5 Tips Ringan Mewujudkannya

Sayangnya, saat ini menurut Ahmad Yamani dkk, 2015 pohon ini  merupakan spesies tanaman yang sudah terancam punah keberadaannya.

Padahal tanaman ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan direkomendasikan sebagai salah satu spesies reboisasi. Khususnya dalam rangka memperbaiki atau merehabilitasi hutan dan lahan.

Meski begitu Ahmad Yamani dkk, 2015 memberikan jalan keluar perihal pohon yang  berasal dari India, Sri Lanka dan Burma, yakni harus ada tindakan silvikultur dalam budidaya tanaman ini,  mengingat bahwa pembudayaannya saat ini  masih sangat terbatas dan tidak banyak upaya pelestarian yang dlakukan.

Pohon yang  bisa tumbuh hingga ketinggian 15 meter ini masuk ke Nusantara semenjak berabad-abad yang silam. Ia memiliki daun-daun tunggal, tersebar, bertangkai panjang.

Jika ingin membudidayakan tanaman serba guna ini, perlu diperhatikan tempatnya. Tanaman ini  dapat hidup dengan baik ditempat-tempat yang terbuka dan kena sinar matahari langsung, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi, yakni pada ketinggian 1000 m di atas permukaan laut.

Untuk mendapatkan tanaman yang sehat, media tanam atau lahan yang akan ditanami harus subur, gembur dan drainase diatur dengan baik.

KLIK INI:  Hujan Bersemi, Anggrek Lagaligo pun Bersemai, Sungguh Menakjubkan!