- Pantai yang Bersalin Nama - 13/04/2024
- Gadis Iklim - 07/04/2024
- Anak Kecil dalam Hujan - 30/03/2024
Klikhijau.com – Pohon tanjung termasuk famili Sapotaceae yang bernama latin Mimusops elengi L. Pohon ini cocok jadi pilihan untuk konstruksi. Terutama yang memerlukan kekuatan, seperti jembatan, perahu, kapal laut, lantai, rangka dan daun pintu.
Tidak hanya cocok sebagai bahan kontruksi. Namun, juga cocok di tanam di pinggir jalan dan taman sebagai tanaman pelindung dari sinar matahari dan debu. Karena memiliki daun yang rindang sehingga sangat cocok dijadikan komponen taman sekaligus tanaman peneduh (Hendrasarie, 2007).
Tidaklah salah jika pohon tanjung disebut pohon serba guna. Karena bisa juga berperan dengan baik untuk meredam suara dan debu (Khedanta, 2011).
Pohon ini merupakan salah satu jenis tanaman pohon yang cukup prospektif untuk dipergunakan dalam program pengembangan hutan kota, karena memiliki multi fungsi.
Ia juga memiliki memiliki ketahanan yang tinggi terhadap pencemaran debu semen dan kemampuan yang tinggi dalam menjerap (adsorpsi) dan menyerap (absorpsi) debu semen, tidak peka terhadap pencemaran udara walaupun kemampuan jerapannya terhadap timbal rendah.
Pohon tanjung juga dapat menghasilkan bau harum yang dapat menetralisir bau busuk. Bunganya dapat diambil dan dimanfaatkan masyarakat guna meningkatkan kesehatan dan penghasilan masyarakat dan mempunyai nilai estetika.
Karena itu, tanaman ini bisa dipergunakan dalam program pengembangan hutan kota di kawasan pabrik, di kawasan dengan pencemaran udara yang tinggi, di kawasan tempat penimbunan sampah atau di kawasan pemukiman kumuh dan padat.
Apakah sebatas itu saja manfaatnya, rupanya tidak, sebab hampir seluruh bagiannya bisa dimanfaatkan, misalnya akar, kulit, daun dan bunganya sebagai bahan obat-obatan.
Terancam punah
Pohon ini memiliki buah yang berwarna hijau ketika masih muda dan akan orange kemerahan jika telah masak.
Hanya saja buahnya lebih banyak menjadi makanan burung dan selebihnya berjatuhan begitu saja tanpa ada yang memanfaatkannya.
Rasa buahnya yang kelat membuat masyarakat tidak suka mengonsumsinya. Namun Nida El Husna dkk, 2018 memberi solusi agar buah tanjung memiliki nilai, yakni perlu dilakukan pengolahan buah tanjung menjadi bahan pangan. Salah satu pengolahan yang dapat dilakukan yaitu pengolahan menjadi permen jelly.
Berdasarkan hasil penelitian para ahli diketahui bahwa pohon ini memiliki banyak manfaat, yaitu sebagai antikanker, antioksidan, antibakteri dan antifungi (Baliga kk., 2011).
Selain itu, berdasarkan penelitian Satish dkk (2008) bahwa ektrak daun tanjung yang dicampur dengan pelarut air, metanol dan etanol menunjukan sifat anti jamur yang sangat baik.
Sayangnya, saat ini menurut Ahmad Yamani dkk, 2015 pohon ini merupakan spesies tanaman yang sudah terancam punah keberadaannya.
Padahal tanaman ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan direkomendasikan sebagai salah satu spesies reboisasi. Khususnya dalam rangka memperbaiki atau merehabilitasi hutan dan lahan.
Meski begitu Ahmad Yamani dkk, 2015 memberikan jalan keluar perihal pohon yang berasal dari India, Sri Lanka dan Burma, yakni harus ada tindakan silvikultur dalam budidaya tanaman ini, mengingat bahwa pembudayaannya saat ini masih sangat terbatas dan tidak banyak upaya pelestarian yang dlakukan.
Pohon yang bisa tumbuh hingga ketinggian 15 meter ini masuk ke Nusantara semenjak berabad-abad yang silam. Ia memiliki daun-daun tunggal, tersebar, bertangkai panjang.
Jika ingin membudidayakan tanaman serba guna ini, perlu diperhatikan tempatnya. Tanaman ini dapat hidup dengan baik ditempat-tempat yang terbuka dan kena sinar matahari langsung, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi, yakni pada ketinggian 1000 m di atas permukaan laut.
Untuk mendapatkan tanaman yang sehat, media tanam atau lahan yang akan ditanami harus subur, gembur dan drainase diatur dengan baik.