Pohon Pule, Pohon Keramat dengan Sejuta Manfaat Bagi Kesehatan

oleh -3,982 kali dilihat
Pohon Pule, Pohon Keramat dengan Sejuta Manfaat Bagi Kesehatan
Pohon Pole/foto-Rimbakita
Irhyl R Makkatutu

Klikhijau.com – Pohon pule bisa tumbuh menjulang hingga 15 meter lebih. Memiliki nama latin Alstonia scholaris.

Pohon pule atau juga dikenal dengan nama pulai ini, oleh sebagian masyarakat Indonesia dianggap sebagai pohon keramat.

Masyarakat Bali misalnya, menganggap jika pohon yang bisa tumbuh pada ketinggian 500-1000 di atas permukaan laut itu dianggap sebagai tempat bersemayamnya makhluk halus.

Tidak hanya di Bali,  masyarakat Desa Tekorejo, Kecamatan Buay Madang Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan  juga mengangap pohon pule memiliki daya magis.

Bahkan di desa tersebut terdapat suatu ritual yang dinamakan sesaji kautaman. Sesaji ini merupakan suatu ritual masyarakat sebagai perwujudan rasa hormat mereka terhadap roh leluhur yang terdapat pada pohon pule.

Mitos keramat pohon pule ini sebagai media yang berhubungan dengan keyakinan masyarakat yang ada di Desa Tekorejo terhadap keramat pohon pule, yang dianggap memiliki kekuatan yang dapat memberikan keselamatan dan perlindungan bagi masyarakat yang mempercayainya khususnya bagi masyarakat Desa Tekorejo (Yunilawati, 2018)

Karena itu, jika ingin menebang pohon yang bergetah, berbatang lurus dengan kulit yang halus ini, penebang  biasanya akan menghaturkan sesajen atau labaan atau upah untuk penunggu di sana agar meninggalkan pohon tersebut.

Kaya manfaat

Namun, di balik kisah angkernya itu, pohon ini memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Pieter Kakisinaa dan Abdul Mahid Ukratalob (2011) mengungkapkan jika pohon ini merupakan tanaman yang dapat digunakan sebagai obat-obatan tradisional antara lain demam, hipertensi, nyeri, demam nifas, sakit usus, cacing, disentri, diabetes, malaria dan sebagainya .

Bagian yang biasa dijadikan obat adalah kulitnya, karena pada kulit batangnya mengandung senyawa-senyawa metabolit sekunder.

Pohon  dari jenis tanaman keras yang hidup di pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan ini memiliki, alkaloida, ekitamina, alsinina, ekitenina, ekitina, ekiretina, ditamina, ekiteina, dan ekitamidina.

Melihat kandungannya, tidak heran jika dalam farmakologi cina dan pengobatan tradisional disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat pahit antipiretik anti deman, anti hipertensi dan melancarkan saluran darah (Zainal, 2005).

Meski dari jenis tanaman keras, namun kualitas kayunya tidak terlalu keras dan kurang disukai untuk bahan bangunan. Penyebabnya  karena kayunya mudah melengkung jika lembap, tetapi banyak digunakan untuk membuat perkakas rumah tangga dari kayu dan ukiran serta patung.

Pohon ini banyak digunakan untuk penghijauan karena daunnya hijau mengkilat, rimbun dan melebar ke samping sehingga memberikan kesejukan.

 Ciri-ciri pohon pule

Pohon  pule memiliki daun yang berbentuk lonjong sampai ada yang agak bulat telur. Daunnya tipis tapi kuat. Daun pule juga terpusar terdiri dari 4-9 helai daun. Permukaan bawah daun ini berwarna agak buram. Panjangnya berkisar antara 10-23 cm, lebarnya 3-8 cm dengan panjang tangka berkisar antara 7,5- 15 cm.

Sedangkan bunganya berupa malai rata, yaitu bunganya keluar di ujung cabang atau pada ketiak daun. Panjang bunganya bisa mencapai 13 cm. Gagang bunga pule ini cukup pendek kurang lebih 2,5 cm dan berambut.

Bunga pule memiliki bau yang wangi denga warna hijau terang sampai putih kekuningan.  Permukaan bunganya memiliki bulu halus. Panjang tabung bunga pule ini berkisar antara 7-9 mm, agak mengecil pada bagian lehernya. Mahkota bunganya agak menyerong dan bundar.  Bunganya memiliki alat kelamin betina yaitu putik, putiknya memiliki panjang 3-5 cm.

Sementara itu, bijinya memiliki rambut pada bagian tepinya, sedangkan pada bagian ujungnya berjambul. Panjang bijinya antara 1,5-2 cm.

Oya, tingkat keangkeran pohon ini dianggap semakin mengerikan jika   tumbuh di sungai  atau di kuburan.

KLIK INI:  18 Fakta Menakjubkan dari Kaki Seribu yang Tak Terduga