Ekspor Plywood Asal Kaltim Tetap Berlabu ke Amerika Serikat di Tengah Pandemi

oleh -501 kali dilihat
Ekspor Plywood Asal Kaltim Tetap Berlabu ke Amerika Serikat di Tengah Pandemi
Plywood - Foto/Wikipedia
Anis Kurniawan

Klikhijau.com – Plywood atau kayu lapis alias kayu berbentuk lembaran memang memiliki nilai ekspor tinggi. Belum lama ini, Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Samarinda kembali memfasilitasi ekspor plywood asal Kalimantan Timur (Kaltim) sebanyak 77,952 meter kubik dengan nilai ekonomis Rp. 752,4 juta dengan tujuan negara Amerika Serikat, 27 Mei 2020.

“Dukungan pemerintah daerah dan kerjasama petani dan pelaku usaha yang sinergis, sehingga produk berkualitas dan pasar dapat terus berkelanjutan, ” ungkap Agus Sugiyono,  Kepala Karantina Pertanian Samarinda saat menyerahkan surat kesehatan tumbuhan atau phytosanitary certificate (PC) kepada  PT. KARP.

Menurut Agus dalam kondisi ekonomi yang melemah akibat wabah pandemi global, Plywood tetap rutin diekspor ke Amerika Serikat. Hal ini karena permintaan negara tersebut akan produk olahan asal sub sektor kehutanan ini tidak pernah surut malahan meningkat.

Fasilitasi ekspor berupa jaminan keamanan dan kesehatan sesuai standar internasional ini merupakan persyaratan negara tujuan ekspor. Serangkaian tindakan karantina berupa perlakukan fumigasi guna memastikan kayu maupun produk olahan kayu tersebut sehat, aman dan diterima negara tujuan, tambahnya.

KLIK INI:  Antang dan Orkestra Kemacetan di Pinggiran Kota Makassar
Potensi ekspor tinggi

Agus juga menyampaikan, data ekspor  Plywood yang difasilitasi pihaknya ke USA selama  kuartal pertama tahun 2020  sebanyak 596,56 meter kubik dengan nilai ekonomis Rp 5,56 miliar. Hal ini meningkat sebanyak 8 %  dibanding periode sama tahun 2019 yang hanya berhasil mencatat sebanyak 550,48 ton dengan perolehan nilai ekonomi Rp. 5,13 miliar.

Sementara untuk tujuan ekspor Cina, India, Philipina, Singapura dan Thailand  pada periode masa pandemi atau Januari hingga April 2020’sebanyak  4.914,62 meter kubik  atau setara dengan nilai ekonomi Rp 49,89 milyar.

Sejauh ini, Jepang menjadi negara tujuan utama ekspor kayu lapis Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) ekspor kayu lapis Indonesia ke Negeri Sakura pada 2018 mencapai 478 ribu ton dengan nilai US$ 570,17 juta setara Rp 7,9 triliun, terbesar dibandingkan dengan negara lainnya.

Sedangkan, Amerika Serikat merupakan negara pangsa pasar kedua terbesar dengan volume 267 ribu ton  dan nilai US$ 346,94 juta. Menyusul Korea Selatan di peringkat ketiga dengan volume 243 ribu ton serta nilai US$ 251,91 juta.

Total volume ekspor kayu lapis Indonesia pada 2018 mencapai 1,35 juta ton tumbuh 9,88% dibanding tahun sebelumnya. Demikian pula nilai eskpornya naik 34,25% menjadi US$ 1,64 miliar atau setara Rp 23 triliun.

KLIK INI:  Indonesia dan Inggris Resmi Bekerja Sama di Bidang Perkayuan
Perketat sistem perkarantinaan

Dari tempat terpisah Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil, menjelaskan selain menjalankan perannya sebagai fasilitator pertanian di perdagangan internasional, pihaknya juga memfasilitasi ekspor produk dari sektor kehutanan dan perikanan.

Hal ini tentunya disesuaikan dengan persyaratan negara tujuan. “Selain kayu asal kehutanan, ada madu, juga rumput laut asal sektor perikanan juga kami fasilitasi,” tuturnya.

Untuk itu, kelengkapan sarana, prasarana serta SDM yang menunjang telah disiapkan.

“Laborarorium  uji yang terakreditasi dan SDM pejabat karantina pertanian dengan penguasaan teknis yang mumpuni menjadi ujung tombak layanan perkarantinaan,” jelas Jamil.

Selain itu, penguatan kesisteman lain yang disiapkan adalah digitalisasi layanan, penguatan fungsi pengawasan dan penindakan serta peningkatan kerjasama dalam sinkronisasi aturan dan protokol ekspor dengan negara tujuan baru.

KLIK INI:  Penyelundup Sampah Plastik Terancam Denda Hingga 5 Milyar