Klikhijau.com – Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) SKIM RSH-Makassar Menjerit sukses menggelar webinar nasional. Kegiatan yang berlangsung pada Senin 15 Juli 2024 itu berhasil menarik perhatian dari kalangan mahasiswa, akademisi, dan praktisi di bidang lingkungan.
Adapun tema yang diangkat pada kegiatan tersebut adalah “Analisis Metode Circular Economy 9R Melalui Pendekatan Cost Benefit Analysis dalam Menemukan Regulasi Strategi Penanganan E-Waste Guna Mewujudkan Sustainable Resolving di Kota Makassar”.
Webinar itu merupakan inisiatif dari Tim PKM SKIM RSH-Makassar Menjerit yang dipimpin oleh Aliyah Musyrifah Anas. Aliyah merupakan sosok yang menjadi bagian dari output hasil riset mereka di Kota Makassar dengan melibatkan beberapa pihak selama 4 bulan.
Ada empat pemateri yang dihadirkan pada kegiatan tersebut. Keempatnya merupakan pemateri yang berpengalaman dalam bidangnya, yakni Ni Nyoman Anna Mertanti dari ECCG Save The Children, Dr. Bau Asseng, Kabid Persampahan DLHD Kota Makassar, Dr. Mirzalina Zainal, Dosen Ilmu Ekonomi FEB UNHAS, dan Prof. Dr. Maskun, WD 1 Akademik Fakultas Hukum UNHAS.
Para pemateri berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka tentang pendekatan economy circular (9R) dalam menangani permasalahan e-waste, serta pentingnya analisis cost benefit dalam merumuskan regulasi yang berkelanjutan. Diskusi yang dipandu dengan baik oleh moderator Irma Idris yang berhasil menyajikan perspektif yang komprehensif bagi peserta.
“Kami sangat bangga dengan antusiasme dan partisipasi dari semua peserta webinar ini. Diskusi yang terbuka dan solutif dari para pemateri memberikan wawasan yang berharga untuk kita semua dalam menjaga keberlanjutan lingkungan melalui pendekatan inovatif,” kata Aliyah Musyrifah Anas, Ketua Tim PKM SKIM RSH-Makassar Menjerit.
Webinar tersebut tidak hanya berhasil dalam membangun pemahaman yang lebih baik tentang tantangan e-waste di masa depan, tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk lebih aktif terlibat dalam upaya kolektif mencapai solusi permasalahan lingkungan yang berkelanjutan.
Kegiatan webinar tersebut juga turut disupport oleh beberapa komunitas seperti Sarekat Hijau Indonesia, Republik Hijau, Forum Cendekia Maritim, The Floathing School Indonesia, Kampus Gagasan, Save The Children Indonesia dan Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kota Makassar.