- Menyerap Sensasi Hijau Donggia Bersama TBM Al-Abrar, Bulukumba - 01/10/2024
- Dipeluki Sampah - 29/09/2024
- Yudi, Urang Aring yang Tak Terawat, dan Manfaatnya yang Mengejutkan - 27/09/2024
Klikhijau.com – Peringatan hari keanekaragaman hayati (kehati) boleh saja berlalu, tapi pesan dan perlindungan kehati tentu tak boleh usai. Ia harus menjadi bagian dari kehidupan kita.
Kenapa? Sebab kehati adalah sumber kehidupan makhluk hidup, khususnya di Indonesia, kehati adalah sumber pangan dan kesehatan bagi dunia.
Pada peringatan hari kehati kemarin, Rabu, 22 Mei 2019, Klikhijau.com berkesempatan berbincang singkat via Whattsapp dengan Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sulawesi Selatan, Thomas Niffinluri.
Ini petikan bincang singkatnya, untuk klikhijau.com akan disingkat KH dan untuk Thomas Niffinluri akan disingkat TN:
KH: Apa pesan yang bisa disampaikan di momen hari kehati ini?
TN: Pesan utama adalah promosi potensi kehati untuk ekonomi kesehatan dan pangan sesuai tema Hari Kehati. Pesan lain adalah pelibatan para pihak untuk bergiat dalam kelola kehati
KH: Apa potensi besar kehati di Indonesia yang perlu dikembangkan lagi?
TN: Potensi besar kehati saat ini yg belum banyak dieksplore adalah genetik. Karena selama ini fokus kepada ekosistem.dan spesies. Aspek genetik ini bisa dikembangkan untuk pangan (biofood) kesehatan (bio health) dan lingkungan (bioremediasi)
KH: Bagaimana memaknai tema kehati tahun ini?
TN: Makna tema kehati ini sangat strategis karena menyangkut ketahanan pangan dan sektor kesehatan sehingga perlu pemahaman lintas sektor yang kuat. Perlu dimaknai dengan komunikasi koordinasi dan sinergi lintas sektor dan para pihak.
KH: Siapa saja yang bisa berperan untuk kelestarian kehati di Indonesia?
TN: Semua pihak dan masyarakat umum dapat berperan dalam kelestarian kehati.
KH: Dalam bentuk aksi apa saja?
TN: Menjadi penggiat penangkar atau pengusaha, menjadi promotor atau penyuluh kehati, dan menjadi pendamping masyarakat dalam promosi kehati
KH: Apa pesan konservasi pada kaum muda milenial dan bagaimana mereka seharusnya berperan?
TN: Pesan konservasi kepada kaum milenial agar dapat menjadi agen agen konservasi yg mampu menjadi pionir untuk pelestarian Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL).
Kaum muda milenial dapat berperan secara sendiri-sendiri maupun secara berkelompok untuk menjadi penggiat, penyuluh, wirausahawan dan promotor dan lain-lain.#
Begitulah perbincangan singkat Klikhijau.com dengan Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sulawesi Selatan, Thomas Niffinluri. Semoga memberi manfaat