- Pantai Matamu - 04/06/2023
- Dodol, Baeti, dan Rumah Berperabot Warna Pink - 02/06/2023
- Hujan Hijau - 21/05/2023
Klikhijau.com – Selalu ada kisah menarik perihal tumbuhan, semisal jamur. Belum lama ini ilmuan menemukan fosil jamur yang berusia satu miliar tahun (baca: Melihat Dunia yang Lebih “Modern”di Masa Lalu Melalui Jamur Berusia 1 Miliar Tahun)
Atau tentang jamur di Pakistan (baca: Usah Menanti Puluhan Tahun, Jamur Ini Bisa Atasi Sampah Plastik Lebih Cepat) yang bisa mengurai sampah plastik dalam hitungan minggu, bahkan bisa mengatasi polutan minyak yang membahayakan lingkungan.
Namun, bagaimana manfaat dan bahaya jamur bagi kesehatan jika dikonsumsi, seseorang bernama Aprinda Puji mengungkapkannya di Hellosehat.com, tulisan Aprinda tersebut di reveiw dan diedit oleh dr. Yusra Firdaus yang berprofesi sebagai dokter umum, berikut ulasannya:
Manfaat bagi kesehatan
-
Dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh
Pada pengobatan tradisional cina, jamur shitake digunakan untuk membuat obat flu. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa ekstraknya dapat melawan virus dan meningkatkan daya tahan tubuh dari infeksi akibat bakteri atau jamur.
Kemudian, shitake dan oyster mengandung beta-glukan, salah satu polisakarida yang membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Pada sebuah studi, 52 orang yang mengonsumsi satu atau dua jamur kering dalam satu bulan, fungsi kekebalan tubuhnya meningkat, dan risiko terjadinya peradangan menjadi berkurang.
-
Menghambat pertumbuhan sel kanker
Jamur kaya akan antioksidan yang membersihkan tubuh dari radikal bebas. Radikal bebas yang ada dalam tubuh berpotensi menyebabkan penyakit kanker.
Beta-glukan yang terkandung di dalamnya juga digunakan sebagai salah satu perawatan kemoterapi atau terapi radiasi.
Walaupun tidak membunuh sel kanker, beta-glukan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga menghambat pertumbuhan sel kanker. Selain itu, beta-glukan juga mengatasi efek samping mual akibat kemoterapi atau terapi radiasi.
Kemudian, lima studi yang menganalisis 650 pasien kanker lambung yang menggunakan lentinan (salah satu kandungannya) saat kemoterapi menemukan bahwa lentinan meningkatkan kesehatan mereka.
Kandungan vitamin D juga terbukti mencegah pertumbuhan sel kanker dan folat pada jamur juga berperan penting dalam sintesis dan perbaikan DNA, sehingga mencegah terbentuknya sel kanker dari mutasi DNA.
-
Menurunkan kolesterol tinggi
Kandungan beta-gukan, eritadenine, dan chitosan pada jamur juga membantu menurunkan kolesterol. Sebuah studi dilakukan pada orang obesitas yang melakukan diet.
Hasilnya menunjukkan bahwa mengganti daging dengan jamur selama 3 kali seminggu, dapat meningkatkan HDL (kolesterol baik) sebanyak 8%, mengurangi trigliserida sebanyak 15 persen, dan menurunkan berat badan sebesar 3,6 persen.
-
Sehat bagi jantung
Serat, kalium, dan vitamin C pada jamur berkontribusi menjaga tekanan darah dan kolesterol sehingga menurunkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler dan hipertensi.
Risiko dan bahaya yang mungkin jika dikonsumsi
Tidak semua jamur aman untuk dikonsumsi. Ada beberapa jenis yang mengandung racun dan dapat membahayakan tubuh. Beberapa kemungkinan efek buruk tersebut bila dikonsumsi adalah sebagai berikut.
-
Keracunan
Keracunan bisa terjadi ketika terkontaminasi Camplylobacter jejuni, yaitu bakteri yang bisa muncul. Dilansir dari Live Strong, Al Wagner dan Texas Agricultural and Mechanical College, keracunan ini menyebabkan mual, diare, atau kram perut.
Mengonsumsi jamur liar seperti amanitas dan jamur cokelat dapat menyebabkan kematian. Sebuah studi juga menemukan bahwa beberapa dari jenisnya mengandung logam berat dan bahan kimia berbahaya.
-
Meningkatkan risiko berbagai penyakit
Beta-glukan yang terdapat padanya memang dapat mencegah berbagai penyakit. Namun, kelebihan beta-glukan dalam tubuh akan meningkatkan risiko terkena penyakit lupus, asma, rematik, dan multiple sclerosis.
Namun hingga kini, penelitian belum menyimpulkan seberapa banyak kandungan beta-glukan dapat menyebabkan penyakit-penyakit tersebut.
Jika tumbuh di area industri, kemungkinan besar mengandung arsenik yang sebaliknya dapat meningkatkan penyakit kanker.
-
Psikosis
Menurut National Institute on Drug Abuse, salah satu jamur, yaitu psilocybin (magic mushroom) dapat menyebabkan halusinasi, perilaku irasional, persepsi penglihatan atau suara yang menyimpang, menjauhkan diri dari orang lain dan lingkungan.
Perubahan psikosis itu terjadi setelah 20 menit dikonsumsi dan efeknya bisa bertahan hingga enam jam.
Selain itu, mengonsumsi tumbuhan ini dapat menyebabkan kelemahan otot, mengantuk, mual, muntah, dan ataksia (kehilangan kendali atas fungsi tubuh).
-
Alergi
Spora yang dihasilkan oleh beberapa jamur dapat menyebabkan reaksi alergi ekstrem pada orang tertentu. Spora tersebut terbang di ke udara di lingkungan yang lembap.
Apabila tercium oleh orang yang memiliki alergi, spora jamur akan menyebabkan infeksi pernapasan, penyakit asma, atau paru-paru.
Untuk menghindari risiko dan bahaya saat dikonsumsi, sebaiknya pilihlah yang banyak dijual dipasaran dan sudah terbukti aman dikonsumsi.