Perihal Jamur Enoki yang Terkontaminasi Bakteri, Begini Penjelasan LIPI! 

oleh -302 kali dilihat
http://lipi.go.id/siaranpress/Mengenal-Bakteri-Pengkontaminasi-Jamu-Enoki/22066
Jamur enoki - Foto/CNN Indonesia
Anis Kurniawan

Klikhijau.com – Jamur enoki (Flamulina velutipes), satu jenis jamur yang dapat dikonsumsi (edible mushroom) yang rasanya memang gurih. Enoki biasanya dicampur pada makanan oriental seperti shabu-shabu, sukiyaki dan tempura.

Namun fakta terbaru selama Maret-April 2020) sungguh mengejutkan penggemar jamur enoki. Pasalnya, penikmat jamur ini di Amerika Serikat, Australia, dan Kanada mengkonfirmasi bahwa jamur yang mereka konsumsi akibat tercemar bakteri Listeria monocytogenes.

Jamur enoki tersebut kabarnya berasal dari Korea Selatan. Akibat kabar tak sedap ini, Kementerian Pertanian Republik Indonesia sendiri telah melakukan langkah-langkah pemusnahan jamur enoki impor dari Korea Selatan yang beredar di pasaran. Ini sebagai langkah antisipasi serangan bakteri.

Mengapa jamur ini bisa terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes? Apakah dengan begitu, jamur ini tak layak lagi dikonsumsi? Berikut penjelasan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tentang jamur enoki juga bakteri patogen pengkontaminasinya.

KLIK INI:  Sampah Plastik Meningkat dari Belanja Online dan Delivery Selama PSBB
Kontaminasi bakteri dan pencegahannya

Melansir di laman resmi LIPI, peneliti mikrobiologi Pusat Penelitian Biologi LIPI, Iwan Saskiawan menyebut penyebab kontaminasi bakteri Listeria monocytogenes terjadi saat proses pengepakan jamur atau pada waktu penyimpanan sebelum siap dikonsumsi.

Bakteri L. monocytogenes adalah jenis bakteri patogen yang banyak mencemari produk olahan berbahan dasar susu dan turunannya seperti keju, es krim dan yoghurt,”ungkap Iwan.

Dirinya menjelaskan, penelitian terkini juga menunjukkan bahwa bakteri ini dapat mengkontaminasi pada daging mentah dan sayuran.

“Penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini disebut dengan listeriosis yang ditandai dengan gejala demam tinggi, sakit kepala, pegal, mual, sakit perut dan diare,” ujar Iwan.

KLIK INI:  Ingin Hidup Beradaptasi dengan Covid-19, Ini 6 Rekomendasi LIPI!

Iwan menjelaskan, sebagai bakteri patogen atau parasit, Listeria monocytogenes memang berbahaya dan perlu pencegahan secara total untuk menghindari kontaminasi.

Pencegahan secara total untuk menghindari kontaminasi bakteri Listeria monocytogenesis pun mungkin sulit untuk dilakukan.

“Namun melalui pencucian yang sempurna dengan air yang mengalir serta pengolahan melalui pemanasan dan penyimpanan dengan benar, umumnya jamur enoki aman untuk dikonsumsi karena bakteri ini akan mati pada suhu 75 derajat celsius,” ungkap Iwan.

Kandungan nutrisi jamur enoki

Seperti beberapa jenis jamur pangan lainnya, jamur enoki mengandung nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Iwan menjelaskan, dari hasil penelitian rata-rata jamur pangan mengandung 19-35 persen protein lebih tinggi jika dibandingkan dengan beras (7,38 persen) dan gandum (13,2 persen).

KLIK INI:  Waspadai Bahaya Pestisida Buah dan Sayuran! Ini Tipsnya Agar Bersih

“Asam amino esensial yang terdapat pada jamur, ada sekitar sembilan jenis dari 20 asam amino yang dikenal. Selain itu 72 persen lemaknya termasuk jenis lemak tidak jenuh,” jelasnya.

Selain itu, jamur juga mengandung berbagai jenis vitamin, antara lain B1 (thiamine), B2 (riboflavin), niasin dan biotin. Selain elemen mikro, jamur juga mengandung berbagai jenis mineral, antara lain kalium, fosfor, kalsium, natrium, magnesium, selenium dan tembaga.

“Jumlah kandungan seratnya yang berkisar antara 7,4 hingga 24,6 persen sehingga sangat baik untuk pencernaan. Jamur enoki juga mempunyai kandungan kalori yang sangat rendah sehingga cocok bagi pelaku diet,” papar Iwan.

Dikutip dari Tang et. al. (2016) enoki juga mengandung senyawa bioaktif yang dapat berfungsi sebagai senyawa antitumor, antikanker, antihipertensi, antikolesterol, dan bersifat sebagai imunomodulator.

Jamur ini sendiri tumbuh pada suhu 23-27 derajat celsius pada fase vegetatif atau pertumbuhan miselium dan pada suhu 13-18 derajat celsius di fase generatif atau saat pembentukan tubuh buah.

“Sampai saat ini jamur enoki belum dibudidayakan di Indonesia. Selama ini jamur enoki yang dikonsumsi di Indonesia adalah impor dari Korea Selatan,” pungkas Iwan.

KLIK INI:  Manfaat Mengkudu dan 6 Cara Mengolah Buahnya untuk Ragam Pengobatan