Perihal Banjir di Sentani, Begini Temuan KLHK dan Solusi Pemulihannya

oleh -98 kali dilihat
Perihal Banjir di Sentani, Begini Temuan KLHK dan Solusi Pemulihannya
Foto-indonesiainside.id

Klikhijau.com – Siapa tak kaget saat mendengar kabar bahwa Sentani Jayapura dilanda banjir bandang? Tentu, karena selama ini kita selalu berpikir bahwa Papua adalah daerah yang relatif alamnya masih terjaga.

Kejadiannya memang berlangsung cepat. Air meluap pada Sabtu (16 Maret 2019). Puluhan korban jiwa ditemukan akibat banjir, serta kerusakan rumah warga yang cukup signifikan.

Terdapat beberapa wilayah terdampak dari musibah, seperti Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura, Heram, Sentani dan sekitarnya.

Berdasarkan laporan Direktur Perencanaan dan Evaluasi Pengendalian DAS, bencana banjir bandang ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya curah hujan ekstrem, Adanya longsor karena proses alami di wilayah Timur Sentani dan membentuk bendung alami yang jebol ketika hujan ekstrem.

KLIK INI:  8 Penyebab Terjadinya Tanah Longsor dan Banjir Bandang, Poin Terakhir Patut Diwapadai!

Faktor lainnya adalah Terdapat penggunaan penggunaan lahan permukiman dan pertanian lahan kering campur, pada Daerah Tangkapan Air (DTA) banjir seluas 2.415 ha.

Berdasarkan peta kerawanan banjir limpasan, sebagian besar DTA banjir merupakan daerah dgn potensi limpasan tinggi dan ekstrim.

Lokasi titik banjir adalah dataran aluvial dan dekat dengan lereng kaki, sehingga secara geomorfologis merupakan sistem lahan yang tergenang. Upaya yang telah dilakukan adalah Rehabilitasi Hutan dan Lahan tahun 2014-2016 seluas 710,7 ha pada DTA.

KLIK INI:  Sungai Meluap, Sejumlah Rumah Terendam di Yogyakarta

Solusi yang akan diambil adalah mengembalikan kawasan hutan sesuai dengan fungsinya, kemudian melakukan review tata ruang berdasarkan pertimbangan pengurangan risiko bencana dan mengembangkan skema adaptasi di titik banjir.

Solusi lainnya, dengan internalisasi Rencana Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Terpadu (RPDAST) dan Program Rehabilitasi Lahan di hulu dan tengah DAS, terutama kawasan hutan ke dalam indikasi program pada tata ruang. (kh)

KLIK INI:  Demi Keadilan Ekologis, WALHI Gelar Temu Rakyat Sulsel