Perangi Penggunaan Plastik dengan Menggunakan Ini!

oleh -445 kali dilihat
Perangi Penggunaan Plastik dengan Menggunakan Ini!
Sedotan bambu/foto-Kumparan.com-Pratiwi
Irhyl R Makkatutu

Klikhijau.com – Perjalanan saya di beberapa daerah di Sulawesi Selatan belum lama ini, seperti yang saya tuliskan dengan judul sampah di sepanjang jalan nusantara. Seperti sebuah perjalanan merekam sampah yang berserakan di pinggir jalan.

Sampah–sampah yang saya lihat didominasi plastik. Mulai dari pembungkus krupuk, tempat minum hingga kantong plastik.

Hidup kita sepertinya sulit lepas dari penggunaan plastik. Lebih mudah melepas kekasih yang berkhianat daripada melepaskan diri dari jerat penggunaan plastik.

Kecintaan kita pada penggunaan plastik, salah satunya disebabkan kurangnya pengetahuan kita terhadap media alternatif yang bisa digunakan menggantikannya, meski sebenarnya banyak bahan yang bisa kita gunakan yang lebih ramah lingkungan.

KLIK INI:  Ello Jello, Gelas Karya Anak Bangsa yang Ramah Lingkungan dan Bisa Dimakan
  •   Sedotan dari stainless, daun kelapa kering atau bambu

Sedotan jenis ini bisa kamu bawa ke mana saja saat bepergian untuk minum minuman kesukaanmu, dan setelah dipakai bisa dicuci kembali.

Sedotan stainless biasanya terbuat dari bahan besi yang aman untuk digunakan. Sedangkan, sedotan daun kelapa kering dibuat dari daun kelapa  dan bambu terbuat dari ranting bambu yang mudah terurai dalam tanah.

  • Cangkang dan kutikula serangga

Hewan bercangkang dan berkulit seperti plastik jenis crustacea dan serangga ternyata bisa dikumpulkan dan diolah menjadi plastik untuk alat-alat makanan sederhana seperti, piring, sendok, garpu, dan gelas.

Satu kilogram cangkang dan kutikula bisa diolah menjadi 15 kantung belanja serba guna. Karena diproduksi secara alami oleh hewan, proses penguraian benda-benda ini pun lebih mudah dan cepat di alam.

  •   Pati kentang

Pati adalah zat sisa dari produk makanan karbohidrat, salah satunya adalah dari kentang. Komposisi ini mudah didapat dan bisa diperoleh hingga ratusan kilogram sehingga bisa dimanfaatkan dari pabrik-pabrik besar kemasan makanan.

Beberapa perusahaan daur ulang pun telah lama memanfaatkan pati kentang untuk membuat kantung belanja bio-plastik.

Meski pembuatannya masih membutuhkan zat kimia polyurethane (bahan kunci pembuatan plastik), tapi penggunaannya jauh lebih sedikit dibanding yang 100 persen plastik, sehingga masih dianggap aman dan ramah lingkungan.

  •   Rumput laut

Rumput laut bisa diolah menjadi pengganti botol plastik air minum. David  Christian telah membuktikan hal tersebut. Ia membuat gelas dari rumput hijau. Pemuda Indonesia itu menamai temuannya Ello Jello.

Seorang pria lulusan Imperial College London, Inggris, Rodrigo Garcia Gonzales, pun menemukan melakukan hal sama, ia menikmati air minum tanpa menggunakan botol plastik. Ia mengembangkan Ooho Water Bomb, sebuah bola air yang dapat dimakan.

  • Sikat gigi bambu

Sikat gigi plastik memiliki kandungan bahan kimia berbahaya bisphenol-A (BPA) yang bisa menimbulkan infertilitas dan kanker. Tak mau kan terkena penyakit menakutkan tersebut?

Solusinya, kamu bisa ganti sikat gigi yang biasa digunakan dengan sikat gigi berbahan bambu. Bulu dari sikat gigi bambu terbuat dari 62 persen minyak biji jarak, dan pegangannya terbuat dari bambu 100 persen.

Uniknya, lama pemakaian sikat gigi bambu bisa menyamai masa pemakaian sikat gigi plastik loh! Gimana, tertarik untuk memilikinya?

KLIK INI:  Cara Sederhana Mengajarkan Anak Cinta Lingkungan
  • Botol air kaca atau stainless steel

Meskipun sudah banyak botol air plastik yang bisa didaur ulang, namun masih ada kandungan PVC atau polikarbonat yang menyebabkan kanker. Nah, zat kimia tersebut tidak ada dalam botol kaca maupun stainless steel, sehingga tak merusak lingkungan juga tubuh Anda.

Selain itu, botol kaca dan stainless bisa menjaga jamur dan bakteri yang biasa ada di botol plastik.

  • Sendok makan kayu

Kamu bisa mencoba ganti sendok makan plastik dengan sendok makan dari kayu. Percayalan, saat kamu mengkonsumsi makanan dari sendok plastik, makanan akan semakin terkontaminasi dengan racun yang ada dalam plastik. Dengan memakai sendok kayu, otomatis kamu bisa ikut menjaga lingkungan.

  •  Pembalut dari katun

Pembalut jenis ini terbuat dari bahan yang lembut dan memungkinkan area intim mendapatkan sirkulasi udara yang baik. Resiko terkena lecet, iritasi, dan berkeringat juga lebih sedikit dibanding kamu memakai pembalut sekali pakai yang banyak dijual.

Pemakaian pembalut katun ini bisa menghemat pengeluaranmu, karena bisa digunakan kembali.

  •  Pohon pisang

Pohon pisang punya serat alami yang berpotensi menjadi pengganti alternatif plastik. Proses pengolahan pohon pisang menjadi benda produk tetap membutuhkan zat kimia polyurethane (bahan kunci pembuatan plastik) tapi masih lebih sedikit dari 100 persen plastik.

Yang lebih baik, pemanfaatan pohon pisang ini bisa dibuat untuk benda-benda plastik kokoh seperti tangki air, kerucut lalu-lintas, hingga perahu.

Perang melawan sampah plastik rasanya patut dicoba menggunakan yang disebutkan di atas itu.

KLIK INI:  Tanaman Gambas, Alternatif Spons Cuci Piring yang Ramah Lingkungan