Penjualan Produk Plastik Terus Menanjak, Khususnya Jelang Puasa?

oleh -623 kali dilihat
Ilustrasi plastik
Ilustrasi plastik/foto-merdeka.com
Irhyl R Makkatutu

Klikhijau.com – Peraturan pelarangan penggunaan plastik di beberapa daerah memang patut diberi tepuk tangan. Sebab itu merupakan upaya mengurangi sampah plastik yang cukup meresahkan.

Peraturan yang dikeluarkan tersebut, bukan hanya diucapkan dengan mulut saja, tetapi telah tercantum dalam peraturan yang dikeluarkan berapa kepala daerah di Indonesia.

Apakah dengan adanya aturan pelarangan tersebut, permintaan produk plastik berkurang? Rupanya tidak. Annisa Sulistyo Rini menulis fakta itu di media dari bisnis.com bahwa permintaan produk plastik diperkirakan berada dalam tren meningkat hingga kuartal II/2019.

Sektor apa yang paling banyak menggunakan plastik, menurut Annisa adalah sektor makanan dan minuman jadi faktor utama yang mempengaruhi serapan plastik.

KLIK INI:  Perangi Sampah Plastik, 18 Miliar Uang AS Mengalir ke Indonesia

Sekretaris Jenderal Asosiasi Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas), Fajar Budiyono, mengakui jika kondisi permintaan pada 3 bulan pertama tahun ini dirasa baik seiring dengan peningkatan di sektor makanan dan minuman (mamin)

Menurut Fajar,  menjelang puasa dan lebaran permintaan mamin juga meningkat yang diiringi permintaan plastik juga menanjak naik

“Setelah pemilu kondisinya juga tidak terlalu mengkhawatirkan, sehingga permintaan bagus. Konsumsi mamin ternyata naik, harapannya sampai Juni-Juli bisa bertahan,” harap Fajar.

Salah satu produk mamin yang menyerap produk plastik adalah air minum dalam kemasan (AMDK). Fajar menyebutkan sektor AMDK menyumbang 30% serapan kemasan plastik.

Selain didorong sektor mamin, permintaan juga berasal dari sektor pertanian. Dengan musim hujan yang panjang, permintaan karung saat musim panen pun terkerek.

KLIK INI:  Bahaya, Limbah Plastik Dunia Mengancam Indonesia

“Serapan dari sektor otomotif oke karena kuartal I mulai bagus jualannya dan peralatan rumah tangga menjelang Lebaran oke juga. Tetapi, untuk peralatan rumah tangga tantangannya di produk baru karena ganti model produk,” jelasnya.

Sementara itu, permintaan dari sektor infrastruktur, Fajar menuturkan hingga saat ini belum terlihat adanya peningkatan. Hal ini disebabkan proyek-proyek masih dalam masa perencanaan dan belum dimulai karena masih musim hujan.

Untuk proyek infrastruktur pemerintah baru dimulai setelah anggaran cair setelah bulan April. “Untuk di sektor infrastruktur penggunaan produk plastik misalnya pipa poly vynil chlorine (PVC) dan pipa poly ethylene (PE).

Dengan realisasi sepanjang kuartal I/2019, Fajar memproyeksikan hingga akhir tahun pertumbuhan industri plastik mencapai 5,2% secara tahunan.

“Kalau sektor mamin bisa naik 9,5%, pertumbuhan kami bisa di atas 5,2%,” katanya.

Peraturan pelarangan penggunaan plastik boleh saja dikeluarkan beberapa kepala daerah, tetapi permintaan dan penggunaan plastik tak boleh berhenti (kira-kira begitu), hhmm.

KLIK INI:  Daeng Supu', Lelaki yang Memancing Plastik di Tepi Kanal