Penggunaan Tisu Toilet Berkontribusi Langsung Terhadap Deforestasi

oleh -436 kali dilihat
Penggunaan Tisu Toilet Berkontribusi Langsung Terhadap Deforestasi
Ilustrasi tisu toilet-foto/Pixabay

Klikhijau.com – Jumlah penggunaan tisu toilet sungguh mencengangkan. Itu dibuktikan oleh sebuah penelitian. Itu artinya pula jumlah bahan baku yang dibutuhkan juga banyak.

Kita semua tahu, bahan baku tisu adalah pohon. Jadi, semakin banyak penggunaan tisu, maka semakin banyak pula pohon yang harus ditebang untuk memenuhinya.

Ada sebuah penelitian yang memperkirakan bahwa satu batang pohon dapat menghasilkan hingga 1.500 gulungan kertas atau tisu toilet.

Jumlah itu terlihat sangat banyak, namun tidak hanya digunakan oleh satu orang, tetapi oleh banyak orang. Jadi, satu batang pohon akan sangat sedikit jika 1.500 gulungan digunakan pula oleh ribuan orang.

KLIK INI:  Hal-Hal yang Dapat Dilakukan untuk Menyelamatkan Hutan Hujan Tropis

Karena faktanya jumlah sebesar itu sebatang pohon yang besar, hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan 10 orang di Amerika Serikat.

Tisu toilet jadi masalah lingkungan mulai dari proses penebangan pohon, distribusi hingga pasca pakai.

Hal pertama yang dilakukan untuk memproduksinya adalah, para pekerja akan menggunakan alat penebang pohon. Alat yang biasanya gergaji mesan yang menggunakan bahan bakar. Hal itu dapat menimbulkan pencemaran udara.

Setelah itu akan ada aktivitas  pengangkutan ke pabrik pengelohan yang bisa menimbulkan emisi transportasi.

Dalam proses pengelohannya akan ada dampak dari pabrik, mulai kemasan plastik, dan transportasi lanjut ke toko-toko. Setelahnya, dari toko akan ada emisi  transportasi  ke rumah.

KLIK INI:  70+ Fakta Mencengankan Perihal Deforestasi yang Perlu Dihayati
Amerika Serikat dan China bersaing

Lalu berapa  kertas atau tisu toilet yang digunakan setiap negara. Dilansir dari Inhabitat,  jumlah gulungan berkontribusi lebih dari sekadar menebang pohon dan membuangnya ke toilet.

Jumlah itu, tergantung di negara mana kita tinggal. Misalnya masyarakat Indonesia sangat asing dalam hal penggunaan tisu toilet, karena lebih mengandalkan air. Namun, bukan berarti negara yang masyarakatnya mengandalkan air untuk membersihkan diri setelah buang air besar (BAB). Bebas dari penggunaan tisu.

Masyarakat yang mengandalkan air memang masih dominan, karena  diperkiraan sekitar 70 persen populasi planet ini tidak menggunakan tisu toilet, tapi  mengandalkan  air.

Artinya, dalam hal penggunaan tisu toilet dan masalah yang ditimbulkan ke lingkungan—yang memikul tanggung jawab lebih adalah negara yang memakai tisu untuk membersihkan diri setelah BAB.

KLIK INI:  Penurunan Deforestasi, Titik Awal Membangun Ekonomi tanpa Merusak Lingkungan

Masi dari Inhabitat, Amerika Serikat adalah negara dengan penggunaan tisu toilet yang cukup besar. AS membutuhkan 31,1 juta pohon untuk memenuhi permintaan setiap tahunnya.

Jumlah itu, sangat besar yang secara langsung berkontribusi terhadap deforestasi, erosi tanah dan hilangnya keanekaragaman hayati hutan .

Sementara Inggris menggunakan gulung tisu toilet sepanjang 3.115.437 kaki setiap tahun. Itu setara dengan 5,7 juta pohon yang harus ditebang untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Apakah AS dan Inggris jadi negara yang “mengorbankan” pohon paling banyak di dunia untuk memenuhi tisu toilet. Ternyata bukan, peringkat pertama diduduki oleh  China.

Negara Tirai Bambu itu membutuhkan jumlah pohon paling banyak di dunia, yakni 47 juta per tahun. Pengguna selanjutnya, yang juga cukup tinggi adalah  Australia, yang  setiap tahun rata-rata menggunakan 88 gulungan Hong Kong, Swiss , dan Swedia semuanya menggunakan jumlah yang hampir sama.

KLIK INI:  Menghilangkan Racun Berbahaya dari Udara dengan Tanaman
Bukan pembersih terbaik

Penggunaan tisu toilet di beberapa negara telah jadi budaya tersendiri. Meski ada yang  berpendapat tisu toilet harus disalahkan atas sejumlah masalah medis, mulai dari infeksi saluran kemih hingga penularan penyakit seperti kolera, hepatitis, dan E. coli.

Jadi, tisu bukan metode pembersihan terbaik. Namun, sementara banyak bagian dunia hanya mengandalkan air untuk membersihkan diri sehabis BAB, penggunaan tisu toilet tetap diangka yang tinggi.

Semisal warga Portugal,  rata-rata menggunakan 11.323 gulungan tisu toilet seumur hidup mereka. Sebaliknya, seorang warga Nigeria hanya menghabiskan 56 gulungan dalam waktu yang sama.

Studi QS Supplies mensintesis informasi yang dihasilkan dalam beberapa cara berbeda. Selain hanya menghitung berapa banyak kertas toilet yang digunakan, itu dikonversi menjadi jumlah pohon yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan.

Studi ini kemudian membuat visual untuk menyoroti dengan tepat berapa banyak kertas toilet yang sebenarnya.

KLIK INI:  Meresahkan, Dunia Ratusan Spesies Capung Terancam Tamat