Peneliti Temukan Karang di Hawai Tangguh di Laut yang Lebih Hangat

oleh -288 kali dilihat
Terumbu karang Raja Ampat
Terumbu karang Raja Ampat/foto-ist

Klikhijau.com – Selalu ada hal mengejutkan yang datang. Semisal studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Scientific Reports yang mengungkapkan hal mengejutkan itu.

Studi itu mengungkapkan bahwa beberapa terumbu  karang di Hawaii secara mengejutkan tahan terhadap kondisi laut yang lebih hangat atau panas dan juga lebih asam.

Hasil mengejutkan dari studi yang  dipimpin oleh Ohio State University (OSU). Menjadi kabar baik bagi dunia terumbu karang.

Sebagaimana diketahui meningkatnya kadar karbon dioksida. Telah menyebabkan lautan menjadi lebih hangat, dengan seperempat dari CO2 di atmosfer larut ke dalam lautan. Hal itu menyebabkan lautan menjadi lebih asam.

Perubahan tersebut dapat berdampak negatif pada berbagai ekosistem laut, termasuk terumbu karang .

KLIK INI:  Sampah Plastik di Laut, Komponen Kunci Merancang Farmasi

Para ilmuwan mengumpulkan sampel dari tiga spesies karang paling umum di Hawaii – Montipora capitata,  Porites compressa , dan  Porites lobata – dan menempatkan mereka di tangki luar dengan empat kondisi berbeda:

Tangki kontrol dengan kondisi laut saat ini, kondisi pemanasan laut (ditambah 2 derajat Celcius), kondisi pengasaman laut (minus 0.2 unit pH), dan kombinasi dari pemanasan dan pengasaman.

Tangki tersrbut dirancang untuk meniru terumbu laut dengan memasukkan pasir, batu, ikan, kepiting, bintang laut, dan bulu babi.

Tidak hanya itu, tangkinya juga dibiarkan variabilitas alami dalam suhu dan tingkat pH  setiap hari dan selama musim yang berbeda, seperti yang akan terjadi di mereka. Pada habitat alami.

Setelah 22 bulan penelitian, ketiga spesies karang tersebut mengalami kematian yang signifikan dalam kondisi yang mensimulasikan suhu laut dan keasaman yang diharapkan di masa depan. Tidak satupun dari mereka benar-benar mati, dan beberapa bahkan berkembang pada akhir penelitian.

KLIK INI:  Dari Danau Toba, Aktivis Perempuan Desak W20 Lindungi Hak Perempuan Adat

“Kami menemukan hasil positif yang mengejutkan dalam penelitian kami. Kami tidak mendapatkan banyak hal itu di bidang penelitian karang dalam hal efek pemanasan lautan,” kata Rowan McLachlan  yang merupakan penulis utama studi tersebut.

Perlu studi lanjutan

Secara keseluruhan, 61 persen karang Hawaii yang terpapar kondisi pemanasan bertahan (dibandingkan dengan 92 persen yang terpapar suhu laut saat ini), dengan dua spesies Porites lebih tahan daripada M. capitata dalam kombinasi kondisi pemanasan dan pengasaman.

Pada akhir penelitian, tingkat kelangsungan hidup adalah 71 persen untuk P. compressa , 56 persen untuk P. lobata , dan hanya 46 persen untuk M. capitata.

KLIK INI:  Mengejutkan, Penerbangan Bakal Ditinggalkan Demi Lingkungan?

“Dari karang yang bertahan, terutama jenis  Porites  , mereka bertahan dengan baik, bahkan tumbuh subur,” kata Dr. McLachlan yang juga merupakan mahasiswa doktoral di OSU

“Mereka mampu beradaptasi dengan suhu dan keasaman di atas rata-rata. Kami tidak tahu bagaimana karang akan hidup. Khususnya jika perubahan suhu dan keasaman lebih drastis dari yang kami gunakan dalam penelitian ini,” tambahnya.

Hasil tersebut menurutnya,  memang menawarkan beberapa harapan. Tetapi, sekitar 50 persen kematian yang kami lihat pada beberapa spesies dalam penelitian ini bukanlah hal yang kecil.

Hanya saja studi lebih lanjut, khususnya yang mencakup pemicu stres  seperti polusi atau penangkapan ikan yang berlebihan. Aktivitas itu mungkin memiliki dampak negatif tambahan pada terumbu karang di beberapa wilayah.

Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih dalam untuk lebih memahami dampak perubahan iklim di masa depan terhadap terumbu karang.

KLIK INI:  Menyelamatkan Ekosistem Terumbu Karang Melalui Taman Karang

Sumber: Earth