Pemanasan Global, Perubahan Iklim dan Krisis Iklim, Apa Makna Istilah Ini Sama?

oleh -1,107 kali dilihat
Pemanasan Global, Perubahan Iklim dan Krisis Iklim, Apa Makna Istilah Ini Sama?
Ilustrasi pemanasan global - Foto/Pixabay

Klikhijau.com – Pemanasan global (global warming) adalah istilah yang kerap dipakai untuk menggambarkan adanya situasi iklim yang berbeda. Lalu, bagaimana membedakan istilah pemanasan global dengan perubahan iklim dan krisis iklim?

Ketiga istilah tersebut memang tak asing kita dengar. Artikel ini mencoba meluruskan makna ketiganya dan dimana titik persamaannya.

Apa itu pemanasan global?

Dari Wikipedia disebutkan, pemanasan global juga disebut darurat iklim atau krisis iklim, yaitu suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi.

Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.

Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, “sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia” melalui efek rumah kaca.

KLIK INI:  Sampah Antariksa Merampas Keelokan Pegunungan Altai
Apa itu perubahan iklim?

Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Kerangka Kerja Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change/UNFCCC) mendefinisikan, Perubahan iklim sebagai perubahan iklim yang disebabkan baik secara langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga mengubah komposisi dari atmosfer global dan variabilitas iklim alami pada perioda waktu yang dapat diperbandingkan.

Komposisi atmosfer global yang dimaksud adalah komposisi material atmosfer bumi berupa Gas Rumah Kaca (GRK) yang di antaranya, terdiri dari Karbon Dioksida, Metana, Nitrogen, dan sebagainya.

Krisis Iklim itu apa sih?

Lalu, apa yang dimaksud dengan krisis iklim? Krisis Iklim adalah sebuah krisis yang dialami masyarakat di seluruh dunia disebabkan perubahan iklim.

KLIK INI:  Lawan Korporasi Nikel, KORAL Ajukan Sahabat Pengadilan (Amicus Curiae) dalam JR UU PWP3K

Perubahan iklim terjadi ketika suhu rata-rata bumi meningkat dalam jangka waktu yang lama, disebabkan gas rumah kaca yang terjebak di stratosfer.

Gas rumah kaca disebabkan kegiatan manusia yang melepaskan emisi ke udara, khususnya pembakaran energi fosil, alih fungsi lahan dan deforestasi.

Disebut krisis, karena dampak dari perubahan iklim sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup manusia. Di antaranya, kondisi tempat tinggal, ketersediaan pangan, kesehatan, keselamatan hidup dan bahkan keamanan negara.

Apakah tiga istilah ini maknanya sama?

Ya, ketiganya merujuk kepada fenomena yang sama. Dulu, fenomena iklim yang berubah disebut pemanasan global karena kita masih fokus pada fenomena alamnya.

Kemudian istilah itu mulai diganti dengan perubahan iklim agar kita lebih fokus pada efeknya terhadap iklim.

KLIK INI:  Kreatif dan Anti Mainstream, Ini Sederet Ide Penghijauan yang Bisa Diterapkan

Lalu, akhir-akhir ini, karena keadaan semakin genting, banyak yang mulai mengganti perubahan iklim menjadi ‘krisis iklim’, ‘darurat iklim’ atau climate emergency, dan ‘kerusakan iklim’ atau climate breakdown.

Apa kaitan antara perubahan iklim dengan lapisan ozon?

Perubahan iklim dengan lubang ozon bukan hal yang sama, dan keduanya gak saling menyebabkan yang lain.

Lubang ozon adalah area di stratosfer di atas Antartika di mana gas klorin dan bromin dari klorofluorokarbon (CFC) yang diproduksi manusia dan halon telah menghancurkan molekul ozon.

Dalam beberapa hal, keduanya bisa berhubungan walaupun gak signifikan. Contohnya CFC yang melubangi ozon juga gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global, tapi konsentrasinya kecil banget.

KLIK INI:  Krisis Iklim Merusak Banyak Hal, Termasuk Beberapa Kegemaran Kita

Selain itu, sebenarnya lubang di ozon punya efek ‘mendinginkan’ bumi. Lapisan ozon bersifat menyerap radiasi matahari, dan lubangnya itu sebenarnya memungkinkan sebagian radiasi ini untuk ‘kabur’ dari stratosfer.

Panas bumi saat ini

Sejak tahun 1880 (dimulainya Revolusi Industri), suhu rata-rata bumi telah naik sekitar 1 derajat celsius.

Berapa derajat suhu bumi bakal naik di masa depan? Berapa derajat yang kita hindari?

IPCC — atau Intergovernmental Panel on Climate Change, badan ilmiah dunia yang bertanggungjawab atas fakta ilmiah perubahan iklim, memprediksikan kalau dengan emisi yang kita keluarkan sekarang akan membuat bumi lebih panas 1.5 derajat di tahun 2100 nanti.

Beberapa climate modelling dari ilmuwan iklim bervariasi, mulai dari 2 derajat sampai di atas 4 derajat celsius di tahun 2100.

Itulah penjelasan mengenai pemanasan global, perubahan iklim dan krisis iklim, semoga bermanfaat!

KLIK INI:  LPKSM Menuntut Perlindungan Negara dari Bisnis Debu Asbes Perenggut Nyawa