Peach Berpadu Pink, Warna yang Menawan Hati

oleh -565 kali dilihat
Peach Berpadu Pink yang Menawan Hati
Tumbuhan porang/foto-Taufiq
Irhyl R Makkatutu

Klikhijau.com – Warna bunga yang feminim mengundang saya mendekatinya. Warna pastel ini begitu kontras dengan hijaunya dedauan di sekitarnya.

Ukurannya yang cukup besar juga menjadi daya tarik tersendiri.

Tongkol bunga yang menyeruak dari kelopak, berdiri kokoh. Warna peach berpadu pink muda dari bunga bangkai ini begitu menawan hati. Tinggi bunga tak kurang dari 40 cm.

Saya jadi penasaran mengetahui jenis bunga bangkai yang saya jumpai kali ini.

KLIK INI:  Bayi Singa Mengantar Irawan dan Ketiga Rekannya ke Penjara

Setelah mempelajari beberapa referensi, saya kemudian berkesimpulan bahwa jenisnya adalah Amorphophallus muelleri.

Dalam keseharian warga sering menyebutnya: porang. Mendapatinya berbunga adalah pemandangan langka.

Jenis dari bunga ini cukup beragam. Kita bisa menjumpai sedikitnya 25 jenis di tanah air. Bunga dari bangsa talas-talasan ini ada 170 jenis di dunia.

Terdapat dua jenis bunga bangkai di wilayah Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung: Amorphophallus paeoniifilus dan Amorphophallus muelleri.

Selain porang, juga dikenal dengan nama iles-iles. Pada awal musim penghujan tumbuhan ini mulai menjamur.

Puspa dari family Araceae (talas-talasan) ini bisa tumbuh di sembarang tempat. Pada wilayah taman nasional saya sering menjumpainya di areal terbuka, terkadang juga menghampar di bawah tegakan hutan.

KLIK INI:  Kenali 11 Jenis Burung Dilindungi yang Banyak Beredar di Pasar Ilegal Sulawesi Selatan

Pernah juga saya menjumpainya di sekitar rumpun bambu. “Saya pernah berjumpa dengan porang di sekitar jalan poros Karaenta. Juga sedang berbunga saat itu. Sekitar Oktober 2017 kala itu,” terang Wilda, PEH BPTH Sulawesi melalui pesan WhatsaApp.

Dibudidayan petani

Pertemuan saya kemarin, Kamis, 14 November 2019, justru berlangsung di pekarangan warga Desa Labuaja, Cenrana, Maros. Desa ini adalah bagian dari daerah penyangga taman nasional.

Porang juga menjadi bahan komoditi pertanian. Tumbuhan ini di beberapa tempat mulai dibudidayakan petani.

Termasuk juga di sekitar kawasan taman nasional. Permintaannya cukup tinggi sebagai bahan baku industri dan kesehatan.

Harganya cukup menjanjikan, berkisar seribu hingga Rp. 1.500/kg. Satu umbi porang beratnya bisa mencapai lebih dari satu kilogram.

Tumbuhan ini mudah kita temukan. Tumbuh liar. Karenanya petani bisa langsung memanennya. Jika pun hendak dibudidayakan, tak begitu sulit.

KLIK INI:  Bagaimana Pengaruh Sinar Matahari terhadap Warna Daun Tanaman?

Tepung porang menjadi bahan dasar lem, agar-agar, mi, tahu, roti hingga kosmetik. Umbi porang di Filiphina justru menggantikan kedudukan terigu, terutama sebagai bahan baku roti. Tidak jauh beda dengan kerabat porang di Jepang yang menjadikannya sebagai bahan mi instan.

Pada dunia kesehatan manfaat iles-iles juga tak kalah pentingnya. Dengan kandungan serat pangan dalam jumah besar meningkatkan daya tahan tubuh dari penyakit seperti kanker usus besar, kegemukan, kardiovaskular, hingga diabetes.

Tepung porang juga bermanfaat menekan tingginya kadar glukosa darah sekaligus mengurangi kadar kolestrol.

Betapa kaya tanah air ini dengan keragaman hayati. Yuk kita kenali dan cintai tumbuhan dan satwa Indonesia.

KLIK INI:  5 Cara Sederhana Persemaian dan Tanam Porang dengan Bulbil