Patok di Tengah Petak Sawah

oleh -440 kali dilihat
Patok di Tengah Petak Sawah
Rusdin Tompo/foto-pribadi
Irhyl R Makkatutu

Puisi-puisi Rusdin Tompo

Patok di Tengah Petak Sawah

setiap kali tanah dipatok
tik tok jarum jam menghitung waktu kekalahan

terbayang
berpetak-petak sawah lenyap berganti wajah
burung
belalang
kodok
keong
wereng
belut
ular
jangkrik
kehilangan rumah
subur bulir padi tinggal kenang yang patah
tak ada lagi seruling anak gembala
tak ada riang lagu panen menyaput cakrawala
caping koyak dibawa arus sungai yang coklat
keringat petani mengering kecut di badan

setiap kali patok ditanam pengembang
aku hanya bisa geram
tunas hijau tak lagi disemai
tinggal risau bergelegak menemani
ragam puspa sahabat alam terusir
bunga kenikir

bunga matahari
okra
tapak dara
kembang kertas
lenyap tanpa bekas
ekosistem poranda dibenam timbunan
di sana, jelas terbaca akan berdiri proyek perumahan
di sudut lain, petani melipat rapi nestapa
sembari menghitung sisa hidupnya.

Gowa, 1 Desember 2018

———————————————–

Deru Desaku

pasir-pasir kau angkut
tanah kau keruk
kau tinggalkan lubang menganga
tapi bukan kubangan untuk sapi-sapi warga
kau ramaikan desa kami dengan barisan truk
suasana alami berganti hiruk-pikuk
tak lagi kudengar kambing mengembik
hilang suara jangkrik

sejak ramai tambang
pohon-pohon satu-satu tumbang
pisang, ubi, jagung, pepaya rata ditebang
gemulai ilalang dianggap penghalang
derau angin berganti sabetan parang
deru mesin eskavator sibuk sejak pagi hingga petang
tak lagi kulihat kumbang
tak lagi kutemui kembang
lenyap sudah keindahan pandang

kini air sungai keruh
alirnya penuh oleh buangan keluh.

Makassar, 16 November 2018

———————————-

KLIK INI:  Tanah Air Mata
Tentang Penulis

Rusdin Tompo. Lahir di Ambon, 3 Agustus 1968. Alumnus Fakultas Hukum UNHAS ini pernah menjadi jurnalis radio, sebelum kemudian dikenal sebagai aktivis hak anak.

Lelaki penyuka seni ini sehari-hari memiliki karir berantai, selain fasilitator untuk Sekolah Ramah Anak (SRA), juga berprofesi sebagai penulis/editor buku.

Rusdin Tompo telah menerbitkan beberapa buku puisi, yakni “Tuhan Tak Sedang Iseng” (Rayhan Intermedia, 2014), “Sehimpun Puisi Mantera Cinta” (Liblitera, 2016), “Menculik Puisi” (Garis Khatulistiwa, 2017), dan beberapa antologi bersama.

Rusdin Tompo pernah menjadi Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Selatan (2011-2014), dan kini menjadi host “Beranda Pak RT” di RRI Pro 1 Makassar.

Kontak dengan penulis bisa melalui e-mail: rusdin.tompo@gmail.com, Instagram: rusdintompo, twitter @RusdinTompo dan mobile phone 081247498687.[]

KLIK INI:  Di Suatu Hari yang Hujan