- Kaktus Centong, Tanaman Hias yang Bisa Menjernihkan Air Sungai - 28/03/2023
- Pohon Air Mata - 26/03/2023
- Pisang Mas, Potensi Desa Kindang yang Belum Dilirik - 22/03/2023
Klikhijau.com – Setelah berdiskusi sebentar dengan adik saya. Ibu akhirnya memutuskan untuk ke pasar membeli beberapa bahan dapur.
Tujuannya adalah pasar Borongrappoa, Kecamatan Kindang, Bulukumba. Jadwal hari pasar jatuh setiap hari Selasa dan Jumat.
Maka kemarin, Selasa, 24 September 2019 Ibu meminta saya mengantarnya menggunakan motor. Tentu saya tak bisa menolaknya.
Dulu jika Ibu hendak ke pasar harus menggunakan mobil sewa bersama warga yang lain. Pun harus berangkat subuh.
Sekarang hampir semua warga menggunakan motor jika hendak ke pasar Borongrappoa.
Di pasar tersebut ada hal yang sesungguhnya miris terkait penggunaaan kantong plastik sekali pakai (PSP)
Ketika saya menemani ibu masuk ke pasar berbelanja, hampir semua belanjaannya dibungkus dengan kantong plastik oleh penjualnya.
Setidaknya ada sepuluh macam lebih belanjaan Ibu yang berbeda, mulai dari ikan hingga sayuran. Semuanya dimasukkan ke kantong plastik oleh penjualnya.
Bukan hanya Ibu, semua pembeli di semua penjual diperlakukan sama, yakni barang yang dibeli dimasukkan ke kantong plastik sebagai wadahnya.
Untungnya Ibu membawa karung, sehingga beberapa yang tadinya menggunakan kantong plastik, kami tumpah ke dalam karung dan plastiknya kami kembalikan ke penjual.
Pulang dengan kantong plastik
Ada juga yang kami satukan dalam satu kantongan saja.
Melihat hal itu, saya berpikir mengurangi kantong PSP di pasar tradisional seperti pasar Borongrappoa akan sulit. Hampir semua yang datang berbelanja ketika pulang membawa kantong plastik.
Saya yakin, sangat yakin jika pasar pasar tradisional yang lain juga memberlakukan hal yang sama.
Barang yang dibeli sepertinya tak cukup jika tanpa kantong plastik, sekalipun warga membawa keranjang, tapi di dalam keranjang itu menampung belanjaan yang dibungkus sampah plastik.
“Terim kasih,” ujar penjual yang kami kembalikan kantong plastiknya. Ia mengaku telah lama menggunakan sampah plastik dan juga tak tahu jika penggunaan plastik sekali pakai telah dilarang di beberapa daerah.
Peraturan pelarangan penggunaan kantong PSP sepertinya hanya angin yang berlalu saja setelah hujan. Hanya melahirkan rabas dan menggugurkan daun yang telah menguning, tak menumbangkan pohon dan mencabut akarnya.