Para Ahli dari 40 Negara Bertemu Bahas Keanekaragaman dan Pegunungan

oleh -89 kali dilihat
Para Ahli dari 40 Negara Bertemu Bahas Keanekaragaman dan Pegunungan
Kholidah Tamami, mewakili Indonesia menghadiri konferensi internasional/Foto-Beritasatu.com

Klikhijau.com – Fokus utama dari konferensi ini adalah untuk mempertemukan para ilmuwan, ahli ekologi, ahli biologi, pakar pariwisata dan profesional lain yang tertarik untuk menemukan solusi untuk masalah eksploitasi sumber daya dan menemukan solusi baru dan kreatif untuk masalah yang paling mendesak di dunia.

Kegiatan ini digelar bersama-sama Universitas Kaspia Barat dan Lembaga Penelitian Peradaban dan Lansekap Gunung yang didirikan kerangka kerja sama dengan Federasi Pendakian dan Pendakian Gunung Internasional (UIAA).

Konferensi internasional bertajuk Pegunungan: Budaya, Bentang Alam dan Keanekaragaman Hayati,digelar di Baku, Azerbaijan pada 10-12 Mei 2019.

Tujuan konferensi ini adalah untuk mengatur debat bagi akademisi, ekologi, biologi, spesialis pariwisata, dan profesional lain yang tertarik untuk menemukan solusi baru dan kreatif untuk masalah ini.

KLIK INI:  Populasi Meningkat, Konservasi Satwa Liar Prioritas di Indonesia Libatkan Masyarakat

Para ahli menggambarkan fitur-fitur lanskap gunung, kondisi permukiman, masalah di dunia ini, prospek, infrastruktur dan akses ke berbagai layanan di daerah pegunungan, serta pentingnya masalah dan proyek di bidang perlindungan dari pegunungan.

Konferensi berlanjut selama dua hari diikuti oleh studi tur dari Pegunungan Kaukasus Selatan di dekatnya. Perlu dicatat konferensi ini dihadiri oleh lebih dari 200 tamu serta peneliti asing dari 40 negara di seluruh dunia dan oleh para ahli lokal.

Tidak ketinggalan hadir pula peserta dari Indonesia yakni perwakilan peneliti Indonesia dari IMERC Sekolah Studi Strategis dan Global Universitas Indonesia, Kholidah Tamami. Dikatakan Kholidah, konferensi ini melampaui harapan, sangat antusias dan sukses.

Relawan dari antara siswa dapat mengintegrasikan diri mereka sebagai pejuang dan pemikir dalam memberikan pelayanan yang baik.

KLIK INI:  Kembangkan Wisata Alam Ramah Lingkungan, KLHK Luncurkan Standar Penilaian

Kholidah mengambil tema “Anomali Otonomi Daerah di Gunung Cartenz , yang berlokasi di Papua Indonesia, adalah salah satu dari tujuh puncak (gunung tertinggi ke-7) di dunia di bawah UNESCO yang membutuhkan kolaborasi tidak hanya dari pemerintah Indonesia tetapi juga dari masyarakat internasional sehingga dapat membangun sinergi yang baik. Turut hadir sebagai pemapar Prof, Dr. Husnan Bey Fanani selaku Dubes RI untuk Azerbaijan.

Rektor Universitas Kaspia Barat, Profesor Andris Leitas mencatat bahwa semua daerah pegunungan di dunia sedang mengalami pengembangan melalui eksploitasi sumber daya tak terbatas serta melalui sektor pariwisata yang sedang tumbuh.

Perkembangan ini memberikan tekanan pada keanekaragaman hayati dan populasi pegunungan.

KLIK INI:  Karena Gadingnya, Gajah Rugikan Negara 420 Miliar dan Populasinya Kian Menipis