- Demmatande, Pejuang Pemberani dari Kampung Paladan Mamasa - 10/11/2023
- Kota, Suhu Panas dan Ketimpangan Sosial - 02/11/2023
- 9 Hal Istimewa di Pulau Jinato yang Membuatmu Kangen Datang Lagi - 31/10/2023
Klikhijau.com – Memilah sampah dari rumah merupakan satu cara efektif menangani beban sampah. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meluncurkan program Gerakan Nasional Pilah Sampah dari Rumah di Jakarta pada 15 September 2019.
Gerakan pilah sampah merupakan lanjutan dari gerakan minim sampah yang sudah terlihat masif di masyarakat guna memastikan sampah yang tidak terkurangi bisa dipilah, dikumpulkan dan diangkut ke tempat pengolahan dan pemrosesan akhir.
Data KLHK menunjukkan jumlah timbulan sampah di Indonesia secara nasional sebesar 175.000 ton per hari atau setara 64 juta ton per tahun. Komposi sampah tersebut diantaranya sampah organik (sisa makanan dan sisa tumbuhan) sebesar 50 persen, plastik sebesar 15 persen, dan kertas sebesar 10 persen. Sisanya terdiri dari logam, karet, kain, kaca, dan lain-lain.
Dari total timbulan sampah plastik, yang didaur ulang diperkirakan baru 10-15 persen saja, 60-70 persen ditimbun di TPA, dan 15-30 persen belum terkelola dan terbuang ke lingkungan, terutama ke lingkungan perairan seperti sungai, danau, pantai, dan laut. Persoalan lainnya timbul karena tercampurnya sampah organik dan sampah anorganik sehingga menimbulkan kesulitan baru untuk mengelolanya.
Melihat profil pengelolaan sampah nasional, sumber sampah yang utama dihasilkan dari rumah tangga sebesar 36 persen. Selanjutnya pasar serta perniagaan memberikan kontribusi timbulan sampah sebesar 38 persen dan sisanya 26 persen berasal dari kawasan, perkantoran dan fasilitas publik.
Karenanya, diperlukan gerakan massif pemilahan sampah sejak dari rumah. Bagaimana caranya? Begini panduan lengkap memilah sampah dari rumah!
Pahami Jenis-jenis sampah
Sampah rumah tangga bisa dikategorikan ke dalam dua jenis, sampah organik dan anorganik. Berikut ini perbedaan keduanya:
- Sampah organik merupakan sampah yang mudah membusuk atau bahannya mudah terurai kembali ke alam. Sampah organik berasal dari tumbuhan atau hewan seperti sisa makanan, sisa bahan dapur, sampah kebun, dan kotoran hewan.
- Sampah anorganik merupakan sampah yang tidak membusuk dan bahannya membutuhkan waktu lama untuk terurai kembali ke alam, sebagian bahkan tidak bisa terurai kembali sama sekali, misalnya sampah plastik, botol, gabus polystyrene (Styrofoam) kemasan makanan, dan kaleng.
Jadi pada dasarnya, perbedaan sampah organik dan anorganik tergantung dari apakah sampah tersebut dapat terurai atau tidak. Banyak jenis sampah anorganik berdampak buruk pada lingkungan dan oleh sebab itu kesadaran untuk menghindari penggunaan bahan-bahan anorganik seperti sampah plastik sangat penting untuk ditanamkan. Berikut beberapa contoh limbah organik dan anorganik.
Contoh sampah organik
Supaya dapat memilah sampah dengan baik, Anda perlu mengetahui jenis-jenis sampah dengan lebih mendetail. Agar dapat lebih mudah mengenali jenis-jenis sampah organik, simak beberapa kategori berikut ini.
-
Sampah dapur dan taman
Banyak sampah dapur dan tanaman yang tergolong ke dalam sampah organik. Berikut ini adalah contoh sampah dapur dan taman yang tergolong ke dalam sampah organik:
- Sisa makanan.
- Kulit buah atau sayuran yang sudah dikupas.
- Tulang.
- Cangkang telur.
- Bahan makanan mentah atau matang.
- Kantung teh celup dan ampas kopi.
- Bunga potong yang sudah layu.
- Sampah dari taman misalnya potongan rumput, tanaman dan dedaunan.
-
Sampah kertas
Yang dapat digolongkan ke dalam sampah kertas misalnya:
- Koran.
- Majalah dan tabloid.
- Buku.
- Kertas semen.
- Brosur.
- Buku katalog.
- Dus bekas.
- Kotak karton Tetra Pak.
- Kertas-kertas tidak terpakai lain dan amplop.
Contoh sampah anorganik
Karena tidak bisa terurai secara alami, sejumlah sampah anorganik didaur ulang supaya bisa dipakai lagi. Sayangnya, tidak semua sampah anorganik bisa didaur ulang. Simak beberapa kategori sampah anorganik berikut ini.
-
Sampah plastik
Sampah plastik telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius. Mendaur ulang sampah plastik akan sangat membantu lingkungan. Sayangnya tidak semua sampah plastik bisa didaur ulang seperti plastik sachet dan kemasan plastik refill. Jenis sampah plastik berikut ini adalah sampah plastik yang dapat didaur ulang.
- Botol plastik.
- Gelas plastik air kemasan.
- Kantung plastik.
- Galon plastik.
- Peralatan makan plastik.
-
Sampah metal
- Kaleng minuman.
- Kaleng makanan.
- Kaleng susu.
-
Sampah beling
- Peralatan makan dan minum pecah belah.
- Cermin.
- Pajangan kaca.
- Toples kaca.
- Akuarium.
-
Sampah anorganik lain
- Popok sekali pakai.
- Pembalut wanita.
- Sampah tekstil.
- Sampah elektronik.
-
Sampah berbahaya dan beracun
Dalam pemilahan sampah, Anda juga perlu mengetahui jenis-jenis sampah yang termasuk ke dalam golongan sampah berbahaya dan beracun. Sampah berbahaya dan beracun ini harus dipilah dan dipisah dari sampah rumah tangga lainnya. Jika sudah terkumpul, masukkan ke tempat yang aman untuk kemudian dibuang dengan penanganan khusus, misalnya ke tempat penampungan atau sesuai dengan pembuangan sampah terkoordinir yang ada di lingkungan tempat Anda tinggal. Berikut ini adalah contoh sampah rumah tangga yang memiliki potensi menjadi limbah berbahaya:
- Batu baterai bekas
- Neon dan bohlam bekas
- Racun tikus
- Aerosol
- Aki mobil
- Minyak rem
- Pengharum ruangan
- Obat kadaluarsa
- Masker sekali pakai
Cara Mengolahnya
Sekarang Anda sudah mengetahui contoh limbah organik dan anorganik. Langkah selanjutnya adalah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin perlu waktu untuk membiasakannya dan perlu partisipasi seluruh penghuni rumah, tapi hasilnya tentu memuaskan. Cara pengolahan sampah tidak sesulit yang dibayangkan, simak di bawah ini:
- Siapkan sekurangnya dua tempat sampah, masing-masing untuk sampah organik dan anorganik. Cukup gunakan bak sampah kecil saja untuk sampah organik di dapur karena sampah ini sebaiknya dikosongkan setiap hari. Tidak perlu menggunakan alas kantong sampah plastik untuk bak yang kecil agar mengurangi penggunaan plastik.
- Tempatkan bak sampah organik yang lebih besar di kebun atau di luar rumah untuk mengosongkan bak sampah dapur setiap hari sekaligus untuk menampung sampah kebun seperti dedaunan, ranting kering, dan kotoran hewan.
- Untuk pemilahan sampah yang lebih efektif, bersihkan bak sampah dapur setiap kali dikosongkan dan sebelum digunakan lagi untuk mencegah munculnya kuman akibat sisa sampah yang membusuk.
- Anda bisa membuat kompos dari sampah organik ini jika mau atau setidaknya sampah ini sudah dibungkus terpisah dari sampah lain saat sampah diambil petugas pengumpul sampah.
- Sampah anorganik bisa dipilah lagi berdasar bahannya, seperti bahan kaca, plastik, kardus, koran bekas, dan kaleng. Sampah ini bisa dijual atau diberikan ke tukang rombeng untuk didaur ulang.
- Sampah plastik juga dapat diolah untuk membuat ecobrick, sedangkan sisa kulit buah dan sayuran dapat dibuat menjadi eco enzyme untuk menghasilkan pupuk organik atau pembersih.
Panduan lengkap memilah sampah ini bisa terdengar merepotkan karena Anda harus mempertimbangkan mana yang organik dan mana yang anorganik. Tetapi setelah tahu perbedaan sampah organik dan anorganik, proses ini akan berjalan secara otomatis.
Jika cara mengolah sampah Anda dimulai dengan pemilahan sampah di rumah artinya Anda telah berpartisipasi memelihara kelangsungan lingkungan hidup yang kelak akan menjadi rumah generasi selanjutnya di masa depan.
- Libatkan seluruh penghuni rumah untuk ikut serta memilah sampah dan jadikan ini sebagai kebiasaan. Beri pengetahuan tentang cara pengolahan sampah sedini mungkin.
- Siapkan sekurangnya dua bak sampah, satu untuk sampah organik dan lainnya untuk sampah anorganik. Pastikan seluruh anggota keluarga mengetahui pengertian sampah organik dan anorganik.
- Bersihkan bak sampah tiap kali dikosongkan untuk menghindari kuman dan bau tak sedap, bilas dengan air bersih dan keringkan sebelum dipakai lagi.
Itulah panduan lengkap memilah sampah dari rumah, semoga bermanfaat!