- Keladi Hias dan Ibu - 05/04/2025
- Katilaopro, Pakan Andalan Anoa yang Meresahkan Petani - 02/04/2025
- Gelisah Burung-Burung - 30/03/2025
Pada Lorong di Kotamu
aku jadi lupa lorong-lorong di kotamu
lupa berapa detik lampu merah akan berubah hijau
aku telah berubah asing
pada kamu
pada diri sendiri
pada tiada yang terus tiada
di kepalaku, hanya tertinggal pohon kopi
hanya bersetia pada pohon cengkih
rerumputan dan belalang yang semakin langka
dan bukit kecil di seberang jalan
kadang kubayangkan rumahmu
telah berubah warna catnya
dari cokelat tua ke hijau muda
dan selokan depan rumahmu tak lagi berwarna pekat
tapi bening, di mana tende bisa bermain petak umpat
dengan telapak tangan yang hendak menangkapnya
di sini, pada jauhku
ingatan akan lorong di kotamu memudar sirna
tapi peta yang pernah kugambar pada tubuhmu
dengan tinta dari larre’
masih terang siang
Juni, 2021
====
Segala Bisa Hanyut
begitu tiba di ujung tebing
kau berubah jadi anak kecil
girang, tak menyangka di sana
pada dasar jurang
sungai mengalir
menuju rumahmu
membawa segala yang bisa hanyut
Juni, 2021
====
Pada Awalnya Tiada
ketika kita berjalan ke tepi sungai
seekor katak melompat kaget
air memercik, tende berlarian
air terayun-ayun, tiada apa, tiada siapa terlihat
ketika kita diam, mengatur napas
air ikut diam
kita bercermin
tende terdiam
air itu kehidupan
dari sanalah kita bermula
air itu kematian
tempat segala bisa pulang
====
Kupikirkan Segala Kau
bagaimana pikiran berubah mata air si celah batu hidup
sedang aku hanya membayangkan
kau berubah anak kecil yang menangkap capung.
tapi capung semakin langka
dimamah pestisida
rerumputan tak dibiarkan biak
sebab rompo’ tanda kemalasan petani
dulu anak-anak suka main capung
saat pestisida belum
mudah ditemukan di kioskios pinggir jalan
Kindang, 2021
====
Kopi itu Perihal
ada segelas kopi pagi ini
di halaman rumah
di bawah pohon mangga
di sebuah bangku kayu
kendaraan riuh lalu lalang
berpindah ke kepala
jadi risau panjang
bergerak jauh ke nadinadi
segelas kopi pagi
pahit dan manis
terasa satu
terasa nyatu
kopi itu perihal
tak usaiusai
rumahkekasih, 22 Maret 2021
====
Hujan dan Ketakutan
gumuru masih bersetia
di timur pekat meraja
petanda hujan segera jadi resah
ayah tak lagi ke kebun
kopi telah memerah
menanti di petik
lalu di kirim ke kota
untuk diseruput mahasiswa dan pejabat
sambil main game
gumuru tetap datang
dibuntuti hujan
membawa gigil
dan resah akan banjir
da takut akan longsor
hujan simalakama
datang dibenci
alpa dirindu
Kindang, 2021
====
Tire Tumbuh di Kepala
ayah baru dari kebun
dari tas selempang terbuat dari karung
ia membawa tire baru menguncup
tak hendak ditanamnya
ingin dijualnya saja
demi gas dan gula-gula buat cucunya, katanya
cucu, permata rindu
ayah serupa temukan masa mudanya
ketika menimang anaknya endiri.
dulu sebelum uban menguncupi kepalanya
tire telah hijrah dari kebun ke kepala banyak orang
telah hijrah dari satu kebun ke kebun yang lain
ayah, selalu saja membawa pulang tire dari kebun
untuk esok yang panjang
Kindang, 8 Maret 2021