Pada Corak Sutra, Soppeng Merawat Warisan Leluhur

oleh -195 kali dilihat
Pada Corak Sutra, Soppeng Merawat Warisan Leluhur
Sutra Soppeng yang menggunakan corak daun/foto-Ist
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Pertemuan saya dengan Makmur adalah pertemuan tak terduga. Tak ada janjian, bahkan tak saling kenal.

Saat itu, saya sedang keliling melihat-lihat stand pameran yang terbuat dari bambu pada acara Sulsel Expo 2)019 beberpa waktu lalu.

Ketika sampai di stand pameran Kabupaten Soppeng, saya berhenti cukup lama. Saya menatapinya.

Stand itu terbuat dari bambu. Seorang lelaki yang lupa saya tanyakan namanya menjelaskannya. Katanya dibuat dari bahan bambu karena bahannya mudah didapat.

KLIK INI:  4 Bahan Alami yang Bisa Menghilangkan Noda Hitam pada Mukena

Lelaki itu juga menjelaskan perihal sutra soppeng, mulai dari daun yang bisa dimakan ulat hingga menjelma jadi benang dan kain.

“Itu kain sutra Soppeng!” katanya sambil menunjuk kain yang dipajang di stand itu.

Ketika lelaki itu menunjuk kain sutra tersebut, seorang lelaki dan dua perempuan di dalam pameran menyahutnya dengan mempersilakan saya masuk melihatnya.

Saat itulah saya berkenalan dengan Makmur, lelaki paruh baya yang menjaga stand Kabupaten Soppeng. Ia menjelaskan beberapa hal tentang sutra Soppeng, khususnya yang menggunakan pewarna dari bahan alami.

KLIK INI:  Menjelajah Eksotisme Wisata Alam Kabupaten Soppeng

“Sutra Soppeng menggunakan warna alami dari dedaunan,” ujar Makmur

Ia juga menuturkan, penggunaan bahan alami bertujuan kembali ke alam, yang bahan bakunya banyak.

Tidak hanya warnanya yang menggunakan bahan alami, tetapi juga corak atau gambar pada kain sutra Soppeng yang menggunakan daun.

“Daunnya tinggal ditempel, tidak menggunakan baham kimia, dan lebih ramah lingkungan.

Selain terlihat unik dan menarik, menurut Makmur, penggunaan bahan alami itu dilakukan untuk mengurangi limbah.

“Dengan menggunakan bahan alami yang dulu sering digunakan nenek moyang kita, berarti kita telah ikut melestarikan warisan leluhur,” tutup Makmur.

KLIK INI:  Hari Susu Sedunia dan Ketergantungan pada Susu Impor