Nugie dan Program Perhutanan Sosial yang Bergerak ke Riung

oleh -166 kali dilihat
Nugie dan Program Perhutanan Sosial yang Bergerak ke Riung
Nugie merupakan Duta Perhutanan Sosial/foto-Media indonesia
Irhyl R Makkatutu

Klikhijau.com – Pada kunjungannya ke Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tim Direktorat Penyiapan Kawasan Perhutanan Sosial (PKPS) dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam NTT. Kunjungan itu mendapatkan sambutan antusias dari warga masyarakat.

Kunjungan yang dibalut dalam kegiatan sosialisasi, Fasilitasi, dan sinkronisasi kemitraan konservasi di Wilayah Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT berlangsung di Kantor Kecamatan Riung, Rabu, 16 Oktober 2019.

“Terkait Program Perhutanan Sosial saya mendapat laporan dari Kepala BBKSDA NTT, jika di Kecamatan Riung sudah terbentuk kelompok masyarakat yang sudah siap melakukan Perhutanan Sosial,” ungkap Direktur Penyiapan Kawasan Perhutanan Sosial, Erna Rosdiana pada pertemuan dengan masyarakat tersebut.

Erna menjelaskan jika Program Perhutanan Sosial merupakan salah satu solusi dari pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan pemberian akses legal pemanfaatan hutan kepada masyarakat.

KLIK INI:  9 Tokoh Hutan Sosial Mendapatkan Trofi dari Pemerintah, Berikut Daftarnya

Erna pun melanjutkan jika Kecamatan Riung memiliki potensi wisata alam sangat indah berupa Taman Wisata Alam Laut 17 Pulau yang masuk ke dalam Kecamatan Riung. Pada kawasan konservasi tersebut dapat diberikan program Perhutanan Sosial berupa kemitraan konservasi.

Dengan mengikuti program Perhutanan Sosial berupa kemitraan konservasi ini masyarakat akan mendapatkan banyak keuntungan selain akses legal pemanfaatan hutan, bantuan keuangan berupa Bank Pesona pun bisa diperoleh kelompok masyarakat yang ikut dalam kemitraan tersebut.

Selain itu, bantuan-bantuan lain dari beberapa kementerian/lembaga dan pemerintah daerah pun dapat lebih mudah diterima oleh Kkelompok masyarakat di Riung. Syaratnya adalah sudah mendapatkan rurat pengakuan perlindungan kemitraan konservasi dari Menteri LHK.

KLIK INI:  Perhutanan Sosial Mampu Keluarkan Masyarakat dari Jerat Kemiskinan, Benarkah?

“Surat pengakuan ini wujud akses legalnya. Dengan ada legalitas ini, maka masyarakat yg ada di dalam dan sekitar hutan bisa mendapatkan fasilitas pembangunan lainnya dari sektor-sektor lain seperti dari Kementerian Pertanian, Kementerian Kominfo, Badan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pariwisata dan lain sebagainya,” imbuh Erna.

Jangan hanya jadi postingan medsos

Sementara itu Kepala BBKSDA NTT Timbul Batubara menyatakan, kemitraan konservasi di Riung akan didorong. Salah satu program ke depan dari BBKSDA NTT di Riung adalah mengembangkan budidaya lebah madu. BBKSDA NTT sudah meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) nya untuk belajar cara budidaya lebih madu.

SDM dari BBKSDA NTT ini nantinya yang akan melatih masyarakat Riung untuk budidaya lebah madu. Diharapkan masyarakat akan semakin sejahtera dari hasil madu tersebut.

KLIK INI:  Pesona Mart, Jendela Pemasaran Produk Perhutanan Sosial

“Dengan program hutan sosial atau kemitraan konservasi ini masyarakat diperlakukan sebagai subyek bukan sebagai obyek, sehingga posisi masyarakat itu menjadi yang utama dalam pembangunan kehutanan,” ujar Timbul.

Timbul juga menambahkan jika keberhasilan program Perhutanan Sosial ini membutuhkan keterlibatan semua pihak terutama di tingkat tapak.

“Keterlibatan tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemerintah desa/kecamatan ini penting untuk keberhasilan program hutan sosial ini,” imbuhnya.

Pada pertemuan ini penyanyi Nugie serta Tanita yang menjadi Duta Perhutanan Sosial hadir memeriahkan suasana. Keduanya menyatakan bahwa menjadi manusia yang mencintai alam itu ternyata laris, langgeng, legend.

KLIK INI:  Pertama di Indonesia, Pelaku Illegal Logging Disidang Online

Nugie pun berpesan jika pengelolaan alam yang baik pasti akan dikembalikan lagi oleh alam berupa keuntungan-keuntungan yang dapat dinikmati oleh manusia.

Kemudian Tanita sebagai milenial juga memberikan pesan kepada para milenial lainnya yang saat ini cenderung suka berwisata ke alam. Anugerah alam yang begitu indah menurutnya jangan hanya berhenti dengan menikmatinya dengan posting di media sosial. Namun bangun juga kepedulian dengan ikut menjaganya dari kerusakan.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh masyarakat setempat yang dipimpin oleh camat Kecamatan Riung. Hadir pula para para tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh-tokoh agama dari wilayah sekitar Kecamatan Riung.(*)

KLIK INI:  Dua Malam Berturut-turut, Ratusan Satwa Liar Selundupan Digagalkan di Parepare